Indonesia Dukung Penuh Gerakan Global untuk Akhiri Polusi Plastik
Minggu, 04 Juni 2023 - 14:07 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung penuh gerakan global untuk mengakhiri polusi plastik. Hal ini ditegagkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Dirjen PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati.
Pandangan Rosa Vivien tersebut dikemukakan pada sidang penutupan Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) yang dilaksanakan pada Jumat malam waktu Paris (2/6/2023) di Markas UNESCO di Paris, Prancis sebagaimana siaran pers yang dikirim dari delegasi Inonesiaa pada Minggu (4/6/2023).
"Sebagai salah satu upaya dan dukungan internasional dalam menyelesaikan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh polusi plastik yang telah menjadi isu global," kata Rosa Vivien.
Pada pleno penutupan itu, para delegasi negara-negara pihak menyepakati untuk Sekretariat INC menyiapkan draf awal Plastic Treaty untuk selanjutnya akan dibahas pada INC-3 yang akan diselenggarakan di Nairobi, Kenya. November, 2023.
Secara umum negara-negara yang hadir sepakat untuk segera mewujudkan Plastic Treaty ini dengan memperhatikan. Pertama harmonisasi standar penerapan sirkular, Extended Producer Responsibility (EPR), dan penerapan 3R secara global.
"Kedua, penggunaan data dan informasi serta bukti ilmiah yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan," ucapnya.
"Kami memiliki komitmen yang kuat untuk bergabung dengan gerakan global untuk mengakhiri polusi plastik melalui pembentukan instrumen yang mengikat secara hukum internasional," tutup Rosa Vivien.
Selain itu kata Rosa Vivien, negara peserta juga akan mendukung dalam usaha mengubah perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik, mobilisasi pendanaan untuk mendorong upaya penerapan EPR oleh produsen, menciptakan kerja sama untuk mengatasi polusi plastik dengan menerapkan no one left behind
Di akhir penutupan INC-2 meeting ini, Ketua Secretariat INC, Meza-Cuadra mengutip dari penulis Perancis It is sad to think that nature speaks and that humanmind doesn’t listen.
Pandangan Rosa Vivien tersebut dikemukakan pada sidang penutupan Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) yang dilaksanakan pada Jumat malam waktu Paris (2/6/2023) di Markas UNESCO di Paris, Prancis sebagaimana siaran pers yang dikirim dari delegasi Inonesiaa pada Minggu (4/6/2023).
"Sebagai salah satu upaya dan dukungan internasional dalam menyelesaikan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh polusi plastik yang telah menjadi isu global," kata Rosa Vivien.
Pada pleno penutupan itu, para delegasi negara-negara pihak menyepakati untuk Sekretariat INC menyiapkan draf awal Plastic Treaty untuk selanjutnya akan dibahas pada INC-3 yang akan diselenggarakan di Nairobi, Kenya. November, 2023.
Secara umum negara-negara yang hadir sepakat untuk segera mewujudkan Plastic Treaty ini dengan memperhatikan. Pertama harmonisasi standar penerapan sirkular, Extended Producer Responsibility (EPR), dan penerapan 3R secara global.
"Kedua, penggunaan data dan informasi serta bukti ilmiah yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan," ucapnya.
"Kami memiliki komitmen yang kuat untuk bergabung dengan gerakan global untuk mengakhiri polusi plastik melalui pembentukan instrumen yang mengikat secara hukum internasional," tutup Rosa Vivien.
Selain itu kata Rosa Vivien, negara peserta juga akan mendukung dalam usaha mengubah perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik, mobilisasi pendanaan untuk mendorong upaya penerapan EPR oleh produsen, menciptakan kerja sama untuk mengatasi polusi plastik dengan menerapkan no one left behind
Di akhir penutupan INC-2 meeting ini, Ketua Secretariat INC, Meza-Cuadra mengutip dari penulis Perancis It is sad to think that nature speaks and that humanmind doesn’t listen.
(maf)
tulis komentar anda