Digigit Nyamuk! Jenderal TNI AD Ini Gagal Sandang Baret Merah karena Tak Kuat Berjalan 10 Hari ke Nusakambangan
Kamis, 01 Juni 2023 - 06:02 WIB
Tahap demi tahap latihan dilahap Soegito dengan baik, tanpa kesulitan. Memasuki tahap terakhir yaitu longmarch dari Batujajar ke Cilacap sejauh hampir 500 kilometer selama 10 hari, mendadak Soegito merasakan sakit tak tertahankan di seluruh sendi-sendi kakinya. Dia mendadak merasa lemah tak berdaya. Soegito tidak kuat lagi berjalan.
Tidak mampu melawan rasa sakitnya, Soegito muda pun menyerah. Pelatihnya Serma Sutari berusaha menguatkan, namun upaya itu sia-sia. Soegito pun akhirnya ditinggal kelompoknya hingga kemudian dievakuasi oleh pelatih. Singkat cerita, ia dikembalikan ke Cijantung.
Rekan-rekannya sadar Soegito tak berhasil menyentuh garis finish ketika sudah tiba di Nusakambangan. Saat dilakukan penghitungan, jumlahnya sudah tidak lengkap. Dari sejumlah nama yang dipanggil tidak ada Soegito.
"Pak Gito itu kan sprinter, pelari cepat. Biasanya pelari cepat tidak tahan jarak jauh. Tapi apakah itu sebabnya, saya tidak tahu," aku Letjen (Pur) Soetedjo rekan Soegito saat di wawancara di kantornya di Sinarmas Tower, Jakarta, awal Maret 2015.
Tidak mau lama-lama meratapi kegagalannya menjalani pendidikan dasar komando, Soegito sudah larut dalam kesibukan barunya sebagai Staf dari Mayor Inf Gunawan Wibisono, teman satu lichting Mayor Inf Benny Moerdani.
Ketika itu Mayor Gunawan tengah disibukkan dengan beberapa penelitian terkait peralatan dan prosedur. Sebagai staf, Lettu Soegito melaksanakan sepenuhnya program yang tengah dijalankan komandannya.
Selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Gagal latihan komando, namun malah memberikan kesempatan kepada Soegito untuk menambah jam terjun. Sebagai salah seorang perwira yang bertanggung jawab dalam riset penerjunan, mau tidak mau ia harus total selama proses penelitian supaya bisa memberikan laporan lengkap kepada atasannya.
Secara umum, Soegito menikmati tugasnya sebagai staf Mayor Gunawan. Apalagi tim dapat uang saku, membuat Soegito semakin senang. Di akhir riset, Soegito menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Mayor Gunawan.
Baru saja selesai menjadi staf Mayor Gunawan, datang lagi perintah untuk membantu Mayor Inf Heru Sisnodo di Pusdik RPKAD di Batujajar. Saat ditemui Soegito, Mayor Heru sudah menjadi salah satu pimpinan di Batujajar.
"Dek Gito, nanti kalau mau latihan komando lagi, bila perlu apa-apa bilang saja kepada saya. Sekarang ikut saya jam terjun, sekalian nanti free fall," ajak Mayor Heru yang akrab disapa Soegito dengan panggilan Mas Heru. Dengan membantu Mayor Heru, jam terjun Soegito semakin bertambah banyak saja.
Tidak mampu melawan rasa sakitnya, Soegito muda pun menyerah. Pelatihnya Serma Sutari berusaha menguatkan, namun upaya itu sia-sia. Soegito pun akhirnya ditinggal kelompoknya hingga kemudian dievakuasi oleh pelatih. Singkat cerita, ia dikembalikan ke Cijantung.
Rekan-rekannya sadar Soegito tak berhasil menyentuh garis finish ketika sudah tiba di Nusakambangan. Saat dilakukan penghitungan, jumlahnya sudah tidak lengkap. Dari sejumlah nama yang dipanggil tidak ada Soegito.
"Pak Gito itu kan sprinter, pelari cepat. Biasanya pelari cepat tidak tahan jarak jauh. Tapi apakah itu sebabnya, saya tidak tahu," aku Letjen (Pur) Soetedjo rekan Soegito saat di wawancara di kantornya di Sinarmas Tower, Jakarta, awal Maret 2015.
Tidak mau lama-lama meratapi kegagalannya menjalani pendidikan dasar komando, Soegito sudah larut dalam kesibukan barunya sebagai Staf dari Mayor Inf Gunawan Wibisono, teman satu lichting Mayor Inf Benny Moerdani.
Ketika itu Mayor Gunawan tengah disibukkan dengan beberapa penelitian terkait peralatan dan prosedur. Sebagai staf, Lettu Soegito melaksanakan sepenuhnya program yang tengah dijalankan komandannya.
Selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Gagal latihan komando, namun malah memberikan kesempatan kepada Soegito untuk menambah jam terjun. Sebagai salah seorang perwira yang bertanggung jawab dalam riset penerjunan, mau tidak mau ia harus total selama proses penelitian supaya bisa memberikan laporan lengkap kepada atasannya.
Secara umum, Soegito menikmati tugasnya sebagai staf Mayor Gunawan. Apalagi tim dapat uang saku, membuat Soegito semakin senang. Di akhir riset, Soegito menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada Mayor Gunawan.
Baru saja selesai menjadi staf Mayor Gunawan, datang lagi perintah untuk membantu Mayor Inf Heru Sisnodo di Pusdik RPKAD di Batujajar. Saat ditemui Soegito, Mayor Heru sudah menjadi salah satu pimpinan di Batujajar.
"Dek Gito, nanti kalau mau latihan komando lagi, bila perlu apa-apa bilang saja kepada saya. Sekarang ikut saya jam terjun, sekalian nanti free fall," ajak Mayor Heru yang akrab disapa Soegito dengan panggilan Mas Heru. Dengan membantu Mayor Heru, jam terjun Soegito semakin bertambah banyak saja.
tulis komentar anda