Awal Juni, Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Rabu, 31 Mei 2023 - 10:01 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di beberapa wilayah perairan pada 31 Mei sampai 1 Juni 2023. Gelombang tinggi berpotensi mencapai hingga empat meter.
Berdasarkan analisa BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 4-22 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kep Wakatobi, Laut Banda dan Laut Arafuru," tulis keterangan BMKG, Rabu (31/5/2023).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan Banda Aceh-Sabang, perairan barat Aceh-Kep Nias, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan P Bali-P Sumba, Selat Bali-Lombok- Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan P Sawu, perairan Kupang-P Rote, Laut Sawu.
Selanjutnya, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Natuna, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar, Laut Flores, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kep Banggai-Kep. Sula, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Bitung-Kep Sitaro.
Kemudian di Perairan Kep Sangihe-Kep Talaud, Laut Maluku, perairan utara Kep Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat-Manokwari, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Jayapura, Laut Seram, perairan selatan P Seram, perairan Kep. Sermata-P Babar, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fakfak-Amamapare.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Kep Mentawai, perairan barat P Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Selanjutnya di Perairan selatan P Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, perairan timur Baubau-Kep Wakatobi, perairan selatan P Buru-Ambon, Laut Banda, Perairan selatan Kep Tanimbar, perairan selatan Kep Kai-Kep Aru, Laut Arafuru.
Untuk itu perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal ukuran besar.
Berdasarkan analisa BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 4-22 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kep Wakatobi, Laut Banda dan Laut Arafuru," tulis keterangan BMKG, Rabu (31/5/2023).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan Banda Aceh-Sabang, perairan barat Aceh-Kep Nias, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan P Bali-P Sumba, Selat Bali-Lombok- Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan P Sawu, perairan Kupang-P Rote, Laut Sawu.
Selanjutnya, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Natuna, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar, Laut Flores, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kep Banggai-Kep. Sula, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Bitung-Kep Sitaro.
Kemudian di Perairan Kep Sangihe-Kep Talaud, Laut Maluku, perairan utara Kep Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat-Manokwari, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Jayapura, Laut Seram, perairan selatan P Seram, perairan Kep. Sermata-P Babar, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fakfak-Amamapare.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Kep Mentawai, perairan barat P Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Selanjutnya di Perairan selatan P Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, perairan timur Baubau-Kep Wakatobi, perairan selatan P Buru-Ambon, Laut Banda, Perairan selatan Kep Tanimbar, perairan selatan Kep Kai-Kep Aru, Laut Arafuru.
Untuk itu perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal ukuran besar.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda