Kemenag Optimistis 8.000 Kuota Tambahan Jemaah Haji Bisa Terserap
Rabu, 10 Mei 2023 - 19:27 WIB
JAKARTA - Indonesia mendapat kuota tambahan 8.000 jemaah pada pelaksanaan ibadah haji 1444H/2023M dari Arab Saudi. Jumlah tersebut akan dibagi menjadi 7.360 jemaah haji reguler dan 640 jemaah haji khusus.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief optimistis kuota tambahan tersebut dapat terserap secara optimal. Walaupun berdasarkan data per 5 Mei 2023 dari total 203.320 kuota jemaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan.
"Pak menteri meminta kita Ditjen PHU untuk mempersiapkan diri dan teman-teman yang lain juga optimistis. Kita optimalkan tahun ini karena memang banyak sekali yang berkeinginan," kata Hilman di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).
Diberitakan sebelumnya, Hilman menjabarkan ada beberapa kriteria jemaah haji reguler yang masuk dalam kuota tambahan yaitu calon jemaah berstatus cicil aktif, belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah menunaikan ibadah haji paling singkat 10 tahun sejak menunaikan Ibadah Haji yang terakhir. Kemudian berusia paling rendah 18 tahun pada 24 Mei 2023 atau sudah menikah.
Bahkan pihaknya juga telah melakukan mitigasi mulai dari penyusunan KMA kuota haji tambahan hingga penambahan biaya lainnya. "Langkah mitigasi penambahan kuota yang tengah dan sudah dilakukan Ditjen PHU di antaranya Penyusunan KMA Kuota Haji Tambahan, perpanjangan pelunasan haji reguler dengan penambahan kuota haji, adendum perjanjian kerjasama dengan maskapai, penambahan biaya lainnya," ujar Hilman.
Terkait kendala, Hilman menjelaskan waktu pelunasan dengan awal keberangkatan kloter pertama hanya 15 hari. Selain itu, penambahan kuota juga akan berdampak pada penambahan 19 kloter. Sehingga, perlu pembahasan slot-time penerbangan dengan pihak maskapai dan persetujuan dari GACA Arab Saudi.
"Juga perlu adendum perjanjian kerja sama dengan maskapai penerbangan, penambahan kloter berdampak penambahan tambahan keberangkatan dari asrama haji, sementara kapasitas asrama haji tertentu, terbatas,"tuturnya.
Di sisi lain, Hilman juga mengimbau kepada Kanwil Kemenag untuk mendorong jemaah agar segera melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023. "Jadi saat ini masih mendorong jamaah haji Indonesia untuk segera melakukan pelunasan. Mudah-mudahan ini bisa dikejar karena kami harus segera memproses lagi aspek-aspek lain," tuturnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief optimistis kuota tambahan tersebut dapat terserap secara optimal. Walaupun berdasarkan data per 5 Mei 2023 dari total 203.320 kuota jemaah haji reguler, masih ada 14.356 yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan.
"Pak menteri meminta kita Ditjen PHU untuk mempersiapkan diri dan teman-teman yang lain juga optimistis. Kita optimalkan tahun ini karena memang banyak sekali yang berkeinginan," kata Hilman di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).
Diberitakan sebelumnya, Hilman menjabarkan ada beberapa kriteria jemaah haji reguler yang masuk dalam kuota tambahan yaitu calon jemaah berstatus cicil aktif, belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah menunaikan ibadah haji paling singkat 10 tahun sejak menunaikan Ibadah Haji yang terakhir. Kemudian berusia paling rendah 18 tahun pada 24 Mei 2023 atau sudah menikah.
Baca Juga
Bahkan pihaknya juga telah melakukan mitigasi mulai dari penyusunan KMA kuota haji tambahan hingga penambahan biaya lainnya. "Langkah mitigasi penambahan kuota yang tengah dan sudah dilakukan Ditjen PHU di antaranya Penyusunan KMA Kuota Haji Tambahan, perpanjangan pelunasan haji reguler dengan penambahan kuota haji, adendum perjanjian kerjasama dengan maskapai, penambahan biaya lainnya," ujar Hilman.
Terkait kendala, Hilman menjelaskan waktu pelunasan dengan awal keberangkatan kloter pertama hanya 15 hari. Selain itu, penambahan kuota juga akan berdampak pada penambahan 19 kloter. Sehingga, perlu pembahasan slot-time penerbangan dengan pihak maskapai dan persetujuan dari GACA Arab Saudi.
"Juga perlu adendum perjanjian kerja sama dengan maskapai penerbangan, penambahan kloter berdampak penambahan tambahan keberangkatan dari asrama haji, sementara kapasitas asrama haji tertentu, terbatas,"tuturnya.
Di sisi lain, Hilman juga mengimbau kepada Kanwil Kemenag untuk mendorong jemaah agar segera melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023. "Jadi saat ini masih mendorong jamaah haji Indonesia untuk segera melakukan pelunasan. Mudah-mudahan ini bisa dikejar karena kami harus segera memproses lagi aspek-aspek lain," tuturnya.
(cip)
tulis komentar anda