BP2MI Berangkatkan 300 Pekerja Migran ke Korsel, Benny Rhamdani Ajak Lindungi Pahlawan Devisa

Senin, 08 Mei 2023 - 19:20 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengajak semua pihak untuk menghormati dan melindungi pekerja migran Indonesia (PMI) dari ujung rambut sampai ujung kaki. Foto/Istimewa
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) kembali memberangkatkan pekerja migran Indonesia ( PMI ) ke luar negeri. Hari ini, sebanyak 300 PMI diberangkatkan ke Korea Selatan (Korsel) dalam program G To G.

Dalam kesempatan itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengajak semua pihak untuk menghormati dan melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. Karena, kata dia, PMI merupakan pahlawan devisa bagi negara.

"Hari ini kita berangkatkan 300 anak bangsa ke Korea Selatan, mereka ini adalah pahlawan-pahlawan yang menyumbangkan devisa ratusan triliun kepada negara, sudah sepatutnya kita menjaga dan melindungi mereka," kata Benny di Hotel El Royal, Jakarta, Senin (8/5/2023).





Dia mengaku geram dengan pihak-pihak yang memanfaatkan PMI dengan cara culas. Contohnya, adanya oknum yang meminta biaya administrasi pemberangkatan kepada PMI.

Padahal, kata Benny, semua biaya pemberangkatan PMI ditanggung oleh negara alias gratis sampai tiba di negara penempatan bekerja. "Sudah berapa ratus kali saya sampaikan bahwa biaya pemberangkatan PMI itu gratis dan sudah ditanggung oleh negara, tetapi masih ada oknum-oknum yang nakal memainkan PMI dengan alasan biaya uang terimakasih dan lainnya," katanya.

"Kemudian jika PMI ingin pulang ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki otoritas di sana, kemudian mereka digiring kepada loket penukaran dolar. PMI harus menukar kan dolar di loket itu. Tapi satu dolar Rp13.000 tapi hanya diberikan Rp10.000, Rp.3.000 ini dikumpulkan menjadi rampokan bersama oleh oknum jahiliah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu.

Lebih lanjut dia menuturkan, masih banyak perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap PMI. Contoh lainnya adalah tiket bus yang akan ditumpangi PMI ketika ingin pulang ke kampung halaman dengan harga yang sangat mahal.

"Kemudian mereka juga berbisnis roda empat, menyiapkan bus agar PMI yang tiba di Tanah Air pulang ke kampung halaman dari bandara, ada yang di Malang, ke Lampung, Semarang, kemudian ke Jawa Timur, Barat, Bandung, mereka harus naik kendaraan itu, tidak punya hak memilih dengan biaya dan ongkos yang sangat tinggi, kalau mereka melawan mereka diturunkan, ini kan tindakan yang kejam," ujarnya.

Benny pun menyarankan kepada para PMI untuk merekam melalui smartphone dan memviralkal oknum-oknum nakal tersebut melalui media sosial. Dia menegaskan bahwa hal itu merupakan bentuk perlawanan kepada oknum-oknum negara yang memainkan anak bangsa.

"Jika mendapat perlakuan, pemerasan, dan penipuan dari oknum penjahat negara ini, saya minta semua PMI memvideokan oknum itu dan disebar ke sosmed agar tindakan mereka viral," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More