Perawat Diusir dari Tempat Tinggal, Pemerintah Diminta Tingkatkan Edukasi Warga
Rabu, 29 April 2020 - 07:20 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Muchamad Nabil Haroen, mengaku peristiwa pengusiran perawat dari tempat tinggalnya atau kos-kosan oleh pemilik rumah sangat disesalkan dan memprihatinkan.
"Informasi yang saya terima, tiga perawat dari RSUD Bung Karno Surakarta diusir dari kos. Pemilik kosnya merasa takut tertular virus Corona (COVID-19) dari tiga perawat," ungkap Nabil saat dihubungi SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
Politikus PDI Perjuangan ini, berharap peristiwa serupa tidak boleh terjadi lagi. Untuk itu, harus ada perlindungan kepada tim medis, sekaligus memberikan edukasi yang lebih komprehensif kepada masyarakat Indonesia.
Dia menyarankan, pemerintah pusat maupun daerah harus meningkatkan edukasi terkait pola penanganan virus Corona, pencegahan virus, sekaligus bagaimana pola hidup yang sehat kepada masyarakat.
Lebih lanjut Gus Nabil sapaan akrabnya, meminta kepada pemerintah melalui Kementerian terkait agar mengeksekusi program-program yang lebih strategis.
"Karena kenyataannya masih banyak pihak yang belum sepenuhnya mengerti bagaimana pencegahan dan penanganan COVID-19, dengan tanpa histeria dan kepanikan," ungkap Ketua Umum PP Pagar Nusa NU ini.
"Informasi yang saya terima, tiga perawat dari RSUD Bung Karno Surakarta diusir dari kos. Pemilik kosnya merasa takut tertular virus Corona (COVID-19) dari tiga perawat," ungkap Nabil saat dihubungi SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
Politikus PDI Perjuangan ini, berharap peristiwa serupa tidak boleh terjadi lagi. Untuk itu, harus ada perlindungan kepada tim medis, sekaligus memberikan edukasi yang lebih komprehensif kepada masyarakat Indonesia.
Dia menyarankan, pemerintah pusat maupun daerah harus meningkatkan edukasi terkait pola penanganan virus Corona, pencegahan virus, sekaligus bagaimana pola hidup yang sehat kepada masyarakat.
Lebih lanjut Gus Nabil sapaan akrabnya, meminta kepada pemerintah melalui Kementerian terkait agar mengeksekusi program-program yang lebih strategis.
"Karena kenyataannya masih banyak pihak yang belum sepenuhnya mengerti bagaimana pencegahan dan penanganan COVID-19, dengan tanpa histeria dan kepanikan," ungkap Ketua Umum PP Pagar Nusa NU ini.
(zil)
Lihat Juga :
tulis komentar anda