Tak Khawatir dengan Koalisi Besar, Surya Paloh: Rakyat Lihat Kandidatnya
Sabtu, 06 Mei 2023 - 08:17 WIB
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Nasdem Surya Paloh tak khawatir dengan koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang tengah dibangun. Meskipun, ada banyak parpol di parlemen yang bergabung di dalamnya.
"Koalisi besar kan itu dalam arti kata harus dilihat dari portofolio dari pada gabungan komposisi partai-partai yang ada, yang memiliki jumlah suara yang relatif cukup mendominasi di dewan kita sekarang ini," kata Surya Paloh usai bertemu Menko Marves Luhut Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Namun, kata Surya, yang harus dipahami bahwa pemilu presiden (pilpres) itu digelar secara langsung, dan rakyat akan memilih sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dicalonkan, bukan pada portofolio partainya.
"Tetapi kita renungkan dan kita pahami bersama, pilpres, pemilihan secara langsung, rakyat dia akan tempatkan posisinya melihat sosok, candidate, bukan portofolio partai-partai. Persyaratan cukup, kandidatnya relatif lebih diterima rakyat, dia akan terpilih nanti," ujarnya.
Terkait Anies Baswedan yang hasil surveinya di posisi dua dan tiga, menurut Surya, itu tidak apa-apa, asalkan berupaya agar Anies tidak berada di urutan empat. Karena sirkulasi elektabilitas dalam survei itu selalu bergerak, dan siapa yang bisa memjamin bahwa dalam tiga samapi empat bulan ke depan kandidat yang ada di urutan pertama tetap, ia yakin tidak.
"Sebuah sirkulasi itu akan berjalan dan bergerak terus. Siapa yang memastikan, kemudian, pada waktu 3 atau 4 bulan yang lalu ranking pertama, dia tetap berada pada posisi rangking pertama, toh akhirnya tidak. Anies pernah di posisi itu, Anies pernah di posisi rangking kedua, sekarang Anies rangking ketiga. Itu memungkinkan kesempatan juga Anies berada lagi di posisi atas. Tapi itu semuanya tergantung situasi dan keadaan ke depan," terangnya.
Terkait lima kandidat cawapres untuk Anies, dia menjelaskan, masih bagus bahwa ada nama yang dinominasikan, karena akan lebih sedih jika tidak ada nama yang dicalonkan.
"Sepanjang masih ada cawapres masih bagus itu. Yang paling sedih kan kalau sudah tidak ada lagi yang bisa dinominasikan," jelas Surya.
Surya pun mengaku sudah tahu dengan daftar nama cawapres ini. Apakah dari internal Koalisi Perubahan dan Perbaikan yang terpilih, akan dilihat nanti. "(Dari dalam koalisi) Kita lihat," tandasnya.
"Koalisi besar kan itu dalam arti kata harus dilihat dari portofolio dari pada gabungan komposisi partai-partai yang ada, yang memiliki jumlah suara yang relatif cukup mendominasi di dewan kita sekarang ini," kata Surya Paloh usai bertemu Menko Marves Luhut Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Namun, kata Surya, yang harus dipahami bahwa pemilu presiden (pilpres) itu digelar secara langsung, dan rakyat akan memilih sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dicalonkan, bukan pada portofolio partainya.
"Tetapi kita renungkan dan kita pahami bersama, pilpres, pemilihan secara langsung, rakyat dia akan tempatkan posisinya melihat sosok, candidate, bukan portofolio partai-partai. Persyaratan cukup, kandidatnya relatif lebih diterima rakyat, dia akan terpilih nanti," ujarnya.
Terkait Anies Baswedan yang hasil surveinya di posisi dua dan tiga, menurut Surya, itu tidak apa-apa, asalkan berupaya agar Anies tidak berada di urutan empat. Karena sirkulasi elektabilitas dalam survei itu selalu bergerak, dan siapa yang bisa memjamin bahwa dalam tiga samapi empat bulan ke depan kandidat yang ada di urutan pertama tetap, ia yakin tidak.
"Sebuah sirkulasi itu akan berjalan dan bergerak terus. Siapa yang memastikan, kemudian, pada waktu 3 atau 4 bulan yang lalu ranking pertama, dia tetap berada pada posisi rangking pertama, toh akhirnya tidak. Anies pernah di posisi itu, Anies pernah di posisi rangking kedua, sekarang Anies rangking ketiga. Itu memungkinkan kesempatan juga Anies berada lagi di posisi atas. Tapi itu semuanya tergantung situasi dan keadaan ke depan," terangnya.
Terkait lima kandidat cawapres untuk Anies, dia menjelaskan, masih bagus bahwa ada nama yang dinominasikan, karena akan lebih sedih jika tidak ada nama yang dicalonkan.
"Sepanjang masih ada cawapres masih bagus itu. Yang paling sedih kan kalau sudah tidak ada lagi yang bisa dinominasikan," jelas Surya.
Surya pun mengaku sudah tahu dengan daftar nama cawapres ini. Apakah dari internal Koalisi Perubahan dan Perbaikan yang terpilih, akan dilihat nanti. "(Dari dalam koalisi) Kita lihat," tandasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda