Koalisi Pengusung Anies Berharap Presiden Jokowi Netral di Pilpres 2024

Jum'at, 05 Mei 2023 - 18:55 WIB
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bersama sejumlah elite partai politik pengusungnya saat jumpa pers di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). Foto/Istimewa
JAKARTA - Koalisi partai politik pengusung Anies Baswedan berharap Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) bersikap netral pada Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu berharap Pilpres 2024 bisa berlangsung secara jujur dan adil.

"Kita berharap Pak Jokowi dengan kenegarawanannya, beliau bisa bersikap netral sehingga anak-anak bangsa yang terbaik ini bisa berkompetisi dengan kondusif," ujar Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman dalam jumpa pers di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).

Dia juga berharap semua penyelenggara pemilu, termasuk aparat juga bisa bersikap netral nantinya. "Kita berharap tidak ada intimidasi-intimidasi atau apa pun, sehingga masyarakat bisa menentukan pilihannya secara merdeka," tuturnya.





Dia juga merespons pertemuan antara Demokrat dengan PKB dan Golkar, PKS dengan PPP, hingga pertemuan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Kata Sohibul, semua pertemuan tersebut tak mengganggu soliditas KPP.

Sebab, kata dia, semua partai yang tergabung dalam KPP masih kuat imannya atau pendiriannya. "Karena memang kami semuanya terbuka, sebelum pertemuan, itu kami sampaikan besok akan ada pertemuan antara partai saya dengan partai a-b, demikian juga teman-teman Nasdem dan juga Demokrat. Setelah pertemuan, kami juga share apa yang menjadi pembicaraan, jadi semuanya kami sangat terbuka,” ujarnya.

Dia menuturkan, hal tersebut menguatkan KPP. "Jadi kalau teman-teman banyak yang bertanya, misalkan meragukan, gimana kondisinya koalisi? Saya katakan baik-baik saja, dengan segala dinamika yang ada," katanya.

Dia mengungkapkan internal KPP tidak melihat sejumlah manuver politik tersebut sebagai upaya pengkhianatan. Namun, semua itu dilihat sebagai bagian dari kedewasaan berpolitik, pilihan koalisi bisa berbeda, tetapi tetap membangun persahabatan.

"Ya tentu saja kami juga ingin menguatkan koalisi ini ya, Kalau Cak Imin mengatakan ingin menggoda Demokrat, sebaliknya ketika saya tanya teman-teman, Demokrat ingin menggoda PKB untuk masuk gitu. Jadi itu biasa saja," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More