Minta Pengamanan Kantor MUI Diperketat, Wapres: Jangan Semua Orang Bisa Masuk
Kamis, 04 Mei 2023 - 18:16 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin meminta pengamanan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) diperketat. Permintaan ini menyusul peristiwa penembakan pada Selasa, 2 Mei 2023.
Wapres berpesan agar kewaspadaan terus ditingkatkan di Kantor MUI. Jangan sampai, peningkatan keamanan hanya dilakukan beberapa hari setelah peristiwa. "Karena itu dari pihak keamanan, memang supaya harus tetap mewaspadai,” kata Ma’ruf seusai kunjungan kerja ke Bengkulu, Kamis (4/5/2023).
Tak hanya itu, mantan Rais Aam PBNU itu juga meminta agar dilakukan seleksi yang ketat terhadap tamu yang datang ke kantor MUI. Seleksi ketat ini penting sebagai bentuk kewaspadaan. "Security-nya kemudian juga penerima tamunya juga harus selektif, jangan sampai semua orang bisa masuk seperti biasanya, karena terlalu percaya,” ujarnya.
Seperti diberitakan, seorang pria yang diketahui berinisial Mustopa NR,60, asal Lampung yang mengaku sebagai wakil nabi melakukan penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam peristiwa tersebut dua karyawan MUI menjadi korban. Mereka adalah Bambang dan Haji Tri. ”Ada dua orang yang menjadi korban. Pertama Pak Bambang resepsionis, dia terkena tembakan di bagian punggung,” ujarnya Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh.
Kedua, Haji Tri bagian administrasi. Menurut Asrorun, korban mengalami luka di tangan karena terkena pecahan kaca akibat tembakan oleh bersangkutan. Saat ini, yang bersangkutan tengah mendapat penanganan medis RS Agung, Pasar Rumput.
Wapres berpesan agar kewaspadaan terus ditingkatkan di Kantor MUI. Jangan sampai, peningkatan keamanan hanya dilakukan beberapa hari setelah peristiwa. "Karena itu dari pihak keamanan, memang supaya harus tetap mewaspadai,” kata Ma’ruf seusai kunjungan kerja ke Bengkulu, Kamis (4/5/2023).
Tak hanya itu, mantan Rais Aam PBNU itu juga meminta agar dilakukan seleksi yang ketat terhadap tamu yang datang ke kantor MUI. Seleksi ketat ini penting sebagai bentuk kewaspadaan. "Security-nya kemudian juga penerima tamunya juga harus selektif, jangan sampai semua orang bisa masuk seperti biasanya, karena terlalu percaya,” ujarnya.
Seperti diberitakan, seorang pria yang diketahui berinisial Mustopa NR,60, asal Lampung yang mengaku sebagai wakil nabi melakukan penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam peristiwa tersebut dua karyawan MUI menjadi korban. Mereka adalah Bambang dan Haji Tri. ”Ada dua orang yang menjadi korban. Pertama Pak Bambang resepsionis, dia terkena tembakan di bagian punggung,” ujarnya Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh.
Kedua, Haji Tri bagian administrasi. Menurut Asrorun, korban mengalami luka di tangan karena terkena pecahan kaca akibat tembakan oleh bersangkutan. Saat ini, yang bersangkutan tengah mendapat penanganan medis RS Agung, Pasar Rumput.
(cip)
tulis komentar anda