Pengamat Militer Sarankan lndonesia Minta Bantuan Internasional Selesaikan Terorisme di Papua

Jum'at, 14 April 2023 - 23:35 WIB
Pengamat militer menyarankan lndonesia meminta bantuan internasional untuk menyelesaikan aksi terorisme di Papua. Indonesia bisa minta bantuan internasional sesuai Piagam PBB. Foto: SINDOnews/Dok
JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati menyarankan pemerintah lndonesia meminta bantuan internasional untuk menyelesaikan aksi terorisme di Papua. Indonesia bisa minta bantuan internasional sesuai Piagam PBB.

Diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah. Sebuah Pesawat Asian One jenis Caravan dengan kode penerbangan PK LTF ditembaki saat melintas di wilayah tersebut. .



Menanggapi aksi KKB tersebut, Susaningtyas Kertopati mengatakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) harus berbicara di PBB dengan menyatakan wujud nyata aksi OPM sebagai separatis dan teroris.

"Minta bantuan internasional menyelesaikan Papua sesuai Piagam PBB. Selain itu, undang media internasional dengan pejabat Kemlu atau Kemhan," ujarnya,Jumat (14/4/2023).



Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ini mengatakan, terorisme di Papua harus diatasi dengan memahami karakteristik aspek struktural. Perempuan yang akrab disapa Nuning ini menyebut, karakteristik aspek struktural tersebut antara lain, merusak atau melemahkan legitimasi pemerintah yang sah sembari memperkuat posisi ideologi mereka di mata publik untuk mendapatkan simpati.

"Melemahkan kemampuan pemerintah yang sah untuk menyediakan akses keamanan dan layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan dan keadilan untuk menggambarkan bahwa pemerintah yang sah tidak mampu memenuhi aspek struktural publik yang mendasar," katanya.



Mantan anggota Komisi l DPR ini menilai, KKB berupaya sedapat mungkin meraih dukungan publik, baik aktif melalui rekrutmen agar bergabung dengan kelompok terorisme atau minimal pasif berupa sikap simpati kepada kelompok terorisme.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More