Heboh QRIS Palsu, Gus Muhaimin Imbau Warga Lebih Teliti Berinfak
Rabu, 12 April 2023 - 17:44 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengingatkan masyarakat untuk lebih teliti dalam beramal atau menyumbangkan infak ke tempat-tempat ibadah. Ia mengaku prihatin buntut heboh kasus penipuan melalui barcode QRIS palsu di sejumlah masjid di Jakarta.
"Ya saya tentu prihatin sekaligus mengecam praktik pemalsuan QRIS di masjid-masjid, apalagi ini bulan puasa, bulan seharusnya kita meningkatkan ibadah, ini malah menipu orang. Masyarakat saya imbau lebih teliti saat ingin menyalurkan infak," ujar Gus Muhaimin di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu mengajak masyarakat untuk menyalurkan donasi ke lembaga-lembaga kredibel, baik yang berada di bawah naungan pemerintah maupun yang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan terpercaya.
"Saya harap masyarakat mendonasikan infak ataupun zakat ke lembaga-lembaga yang kredibel saja. Kalau yang dikelola pemerintah kan ada BAZNAS, kalau di NU ada LAZISNU, di Muhammadiyah ada Lazismu. Saya kira ini lebih aman," tutur Gus Muhaimin.
Di sisi lain, Gus Muhaimin juga meminta agar pengurus masjid melakukan pengecekan barcode QRIS yang menempel pada kotak amal di masing-masing masjid secara berkala. Hal ini guna mencegah tersebarnya barcode QRIS palsu.
"Pengecekan secara berkala keaslian stiker QRIS tentu penting dilakukan pengelola masjid. Nggak kalah pentingnya kamera pengawas juga perlu ditambah. Kasus QRIS palsu di masjid bisa cepat diusut aparat itu salah satunya berkat kamera pengawas," tukas Gus Muhaimin.
Seperti diketahui, kasus penipuan dengan modus barcode QRIS itu viral usai terungkap di salah satu masjid di kawasan Jakarta Selatan. Satu orang pelaku bernama Mohammad Iman Mahlil pun telah ditetapkan sebagai tersangka atas penipuan lewat barcode QRIS tersebut.
Dari hasil penyelidikan, Iman telah melakukan aksi penipuan dengan menempel barcode QRIS palsu itu sejak 1 April 2023. Tidak hanya di Masjid, barcode QRIS palsu itu juga dipasang di 37 tempat lainnya seperti pasar hingga bank.
"Untuk sekarang yang kami bisa dapat data itu tanggal 1 April," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Auliansyah Lubis di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 11 April 2023.
"Ya saya tentu prihatin sekaligus mengecam praktik pemalsuan QRIS di masjid-masjid, apalagi ini bulan puasa, bulan seharusnya kita meningkatkan ibadah, ini malah menipu orang. Masyarakat saya imbau lebih teliti saat ingin menyalurkan infak," ujar Gus Muhaimin di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu mengajak masyarakat untuk menyalurkan donasi ke lembaga-lembaga kredibel, baik yang berada di bawah naungan pemerintah maupun yang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan terpercaya.
"Saya harap masyarakat mendonasikan infak ataupun zakat ke lembaga-lembaga yang kredibel saja. Kalau yang dikelola pemerintah kan ada BAZNAS, kalau di NU ada LAZISNU, di Muhammadiyah ada Lazismu. Saya kira ini lebih aman," tutur Gus Muhaimin.
Di sisi lain, Gus Muhaimin juga meminta agar pengurus masjid melakukan pengecekan barcode QRIS yang menempel pada kotak amal di masing-masing masjid secara berkala. Hal ini guna mencegah tersebarnya barcode QRIS palsu.
"Pengecekan secara berkala keaslian stiker QRIS tentu penting dilakukan pengelola masjid. Nggak kalah pentingnya kamera pengawas juga perlu ditambah. Kasus QRIS palsu di masjid bisa cepat diusut aparat itu salah satunya berkat kamera pengawas," tukas Gus Muhaimin.
Seperti diketahui, kasus penipuan dengan modus barcode QRIS itu viral usai terungkap di salah satu masjid di kawasan Jakarta Selatan. Satu orang pelaku bernama Mohammad Iman Mahlil pun telah ditetapkan sebagai tersangka atas penipuan lewat barcode QRIS tersebut.
Dari hasil penyelidikan, Iman telah melakukan aksi penipuan dengan menempel barcode QRIS palsu itu sejak 1 April 2023. Tidak hanya di Masjid, barcode QRIS palsu itu juga dipasang di 37 tempat lainnya seperti pasar hingga bank.
"Untuk sekarang yang kami bisa dapat data itu tanggal 1 April," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Auliansyah Lubis di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 11 April 2023.
(kri)
tulis komentar anda