Jika PDIP Masuk Koalisi Besar, Airlangga: Harus Bicara Dulu
Senin, 10 April 2023 - 21:03 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan Koalisi Besar terbuka untuk seluruh partai politik, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun jika ingin bergabung, maka harus bicara terlebih dahulu.
Hal ini disampaikan Airlangga Hartarto usai menerima kunjungan Ketum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beserta jajarannya di Kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta Barat, Senin (10/4/2023). Airlangga ditanya wartawan mengenai kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Besar yang sedang dijalin Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Sudah ada tanggapan dari Pak Sekjen (PDIP), Pak Hasto. Kan kalau mau masuk kan harus bicara dulu," ujar Airlangga Hartarto.
Airlangga menegaskan Koalisi Besar adalah koalisi yang terbuka untuk partai politik lainnya. "Ini partai dan koalisi terbuka. Terbuka untuk siapa saja yang ingin memperkuat Koalisi Besar," katanya.
Ketika ditanya awak media terkait kemungkinan menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Koalisi Besar, Airlangga mengaku membahasnya. "Capres dan Cawapres belum dibahas belum dibahas," katanya.
Untuk diketahui, wacana Koalisi Besar muncul usai Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023). Hadir dalam acara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
Usai pertemuan, Presiden Jokowi mengatakan, peluang terbentuknya koalisi besar partai politik akan tergantung pada ketua umum parpol masing-masing. Jokowi mengapresiasi acara yang digelar oleh PAN. Selain bersilaturahmi dengan para elite parpol di Indonesia, dalam acara juga dibicarakan mengenai keberlanjutkan pembangunan.
"Ya saya senang para ketua partai bisa bertemu bisa bersilaturahmi. Dan ini atas undangan dari Ketua PAN Zulkifli Hasan terhadap semua partai yang ada di pemerintahan dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan ke depannya, arahnya ke sana," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di lokasi acara.
Ditanya mengenai peleburan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), menurut Jokowi, sangat bergantung kepada ketua umum masing-masing parpol. Untuk diketahui, KIB merupakan koalisi yang dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP; sedangkan KKIR adalah koalisi yang diteken oleh Partai Gerindra dan PKB.
"Nanti ditanyakan urusan itu, ditanyakan kepada ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada. Jangan ditanyakan kepada saya. Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja," ujar Jokowi.
Hal ini disampaikan Airlangga Hartarto usai menerima kunjungan Ketum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beserta jajarannya di Kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta Barat, Senin (10/4/2023). Airlangga ditanya wartawan mengenai kemungkinan PDIP bergabung dengan Koalisi Besar yang sedang dijalin Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Sudah ada tanggapan dari Pak Sekjen (PDIP), Pak Hasto. Kan kalau mau masuk kan harus bicara dulu," ujar Airlangga Hartarto.
Airlangga menegaskan Koalisi Besar adalah koalisi yang terbuka untuk partai politik lainnya. "Ini partai dan koalisi terbuka. Terbuka untuk siapa saja yang ingin memperkuat Koalisi Besar," katanya.
Ketika ditanya awak media terkait kemungkinan menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Koalisi Besar, Airlangga mengaku membahasnya. "Capres dan Cawapres belum dibahas belum dibahas," katanya.
Untuk diketahui, wacana Koalisi Besar muncul usai Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023). Hadir dalam acara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
Usai pertemuan, Presiden Jokowi mengatakan, peluang terbentuknya koalisi besar partai politik akan tergantung pada ketua umum parpol masing-masing. Jokowi mengapresiasi acara yang digelar oleh PAN. Selain bersilaturahmi dengan para elite parpol di Indonesia, dalam acara juga dibicarakan mengenai keberlanjutkan pembangunan.
"Ya saya senang para ketua partai bisa bertemu bisa bersilaturahmi. Dan ini atas undangan dari Ketua PAN Zulkifli Hasan terhadap semua partai yang ada di pemerintahan dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan ke depannya, arahnya ke sana," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di lokasi acara.
Ditanya mengenai peleburan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), menurut Jokowi, sangat bergantung kepada ketua umum masing-masing parpol. Untuk diketahui, KIB merupakan koalisi yang dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP; sedangkan KKIR adalah koalisi yang diteken oleh Partai Gerindra dan PKB.
"Nanti ditanyakan urusan itu, ditanyakan kepada ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada. Jangan ditanyakan kepada saya. Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja," ujar Jokowi.
(abd)
tulis komentar anda