Sekum Muhammadiyah: Bu Mega dan Mbak Puan Buktikan Perempuan Bisa Memimpin Negeri
Rabu, 05 April 2023 - 22:47 WIB
JAKARTA - Sekretaris Umum (Sekum) Muhammadiyah Abdul Mu'ti memuji sosok Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani. Keduanya dinilai sebagai sosok hebat yang membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin.
"Bu Mega dan Mbak Puan membuktikan perempuan bisa tampil memimpin negeri dan sukses memajukan bangsa dan negara. Kalau ada yang mengatakan perempuan tidak boleh jadi pemimpin, menurut saya itu pandangan yang tidak tepat," kata Abdul Mu'ti dalam acara santunan Ketua DPR untuk anak yatim piatu, di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023).
Dia menilai, pandangan perempuan tak boleh menjadi pemimpin muncul karena kesalahan dalam menafsirkan hadis. Abdul Mu'ti mengakui memang ada hadis yang menyebutkan, "tidak akan maju suatu bangsa jika pemimpinnya perempuan".
Namun, dia menyebut, hadis itu harus dibaca dan dipahami sesuai konteks. Menurut dia, hadis itu keluar saat Nabi Muhammad menanggapi kabar soal Raja Persia menyerahkan kekuasaan kepada anak perempuannya yang tidak punya pengalaman dan kemampuan memimpin."Jadi konteksnya bukan pada perempuannya, konteksnya adalah pada kemampuan dalam memimpin," kata Mu'ti.
Mu'ti juga tak menampik, saat ini masih banyak laki-laki yang tidak ikhlas jika dipimpin oleh perempuan. Bahkan banyak laki-laki yang tak senang jika istrinya maju. Mu’ti pun menyayangkan situasi tersebut. Padahal, kata dia, proklamator Bung Karno pun sudah sejak dulu berpesan agar tidak mengesampingkan peran perempuan.
"Kalau ada laki-laki tidak ikhlas dipimpin perempuan, laki-laki merendahkan perempuan, kata Bung Karno, itu Islam yang sontoloyo. Islam yang berkemajuan adalah yang memberi penghormatan pada perempuan, karena Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kemampuan yang sama, kesempatan dan peluang yang sama," tambahnya.
Atas dasar itu, Mu’ti menilai, harusnya setiap suami mendukung istrinya agar bisa sukses. Dia juga menilai, Puan Maharani bisa sukses menjadi menteri hingga Ketua DPR seperti sekarang, tak terlepas dari peran suaminya, Hapsoro Sukmonohadi.
"Bu Mega dan Mbak Puan membuktikan perempuan bisa tampil memimpin negeri dan sukses memajukan bangsa dan negara. Kalau ada yang mengatakan perempuan tidak boleh jadi pemimpin, menurut saya itu pandangan yang tidak tepat," kata Abdul Mu'ti dalam acara santunan Ketua DPR untuk anak yatim piatu, di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023).
Dia menilai, pandangan perempuan tak boleh menjadi pemimpin muncul karena kesalahan dalam menafsirkan hadis. Abdul Mu'ti mengakui memang ada hadis yang menyebutkan, "tidak akan maju suatu bangsa jika pemimpinnya perempuan".
Baca Juga
Namun, dia menyebut, hadis itu harus dibaca dan dipahami sesuai konteks. Menurut dia, hadis itu keluar saat Nabi Muhammad menanggapi kabar soal Raja Persia menyerahkan kekuasaan kepada anak perempuannya yang tidak punya pengalaman dan kemampuan memimpin."Jadi konteksnya bukan pada perempuannya, konteksnya adalah pada kemampuan dalam memimpin," kata Mu'ti.
Mu'ti juga tak menampik, saat ini masih banyak laki-laki yang tidak ikhlas jika dipimpin oleh perempuan. Bahkan banyak laki-laki yang tak senang jika istrinya maju. Mu’ti pun menyayangkan situasi tersebut. Padahal, kata dia, proklamator Bung Karno pun sudah sejak dulu berpesan agar tidak mengesampingkan peran perempuan.
"Kalau ada laki-laki tidak ikhlas dipimpin perempuan, laki-laki merendahkan perempuan, kata Bung Karno, itu Islam yang sontoloyo. Islam yang berkemajuan adalah yang memberi penghormatan pada perempuan, karena Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kemampuan yang sama, kesempatan dan peluang yang sama," tambahnya.
Atas dasar itu, Mu’ti menilai, harusnya setiap suami mendukung istrinya agar bisa sukses. Dia juga menilai, Puan Maharani bisa sukses menjadi menteri hingga Ketua DPR seperti sekarang, tak terlepas dari peran suaminya, Hapsoro Sukmonohadi.
tulis komentar anda