Puan Tak Tutup Kemungkinan PDIP Tuan Rumah Pertemuan KKIR-KIB
Selasa, 04 April 2023 - 14:16 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Puan Maharani menyatakan siap menjadi tuan rumah pertemuan koalisi besar antara Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Indonesia Bersatu (KIB). Menurutnya, silaturahmi harus tetap dilakukan.
"Saya bersepakat dan tentu saja silaturahmi harus tetap dilakukan siapa yang menjadi tuan rumah monggo saja. Kalau kemudian ada kesempatannya PDI Perjuangan atau Ibu Megawati yang menjadi tuan rumahnya ya silakan juga," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Pernyataan Puan ini menanggapi politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang meyakini Megawati Soekarnoputri atau PDIP akan menjadi tuan rumah pertemuan semua atau sebagian partai-partai yang berkumpul dalam Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI di Kantor DPP PAN. Hadir dalam pertemuan itu Presiden Jokowi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
Meski siap menjadi tuan rumah, tapi Puan ingin fokus menjalankan ibadah bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, masih ada waktu lain untuk bertemu dan menjajaki kemungkinan politik ke depan.
"Masih ada kesempatan lain untuk bisa menjajaki atau melakukan pertemuan terkait dengan politik ke depan," ujarnya.
Soal wacana koalisi besar, kata Puan, Presiden Jokowi mempersilakan ketum parpol untuk melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Tentu PDIP pasti akan mendukung hal tersebut. Jadi, PDIP setuju dengan wacana itu selama ada kesamaan visi misi dan cita-citanya.
"Koalisi itu sebenernya bisa dilakukan jika kemudian visi dan misi atau kemudian cita-cita dari semuanya itu bersepakat untuk sama-sama bisa melakukannya. Jadi ya setuju kalau memang itu dilakukan dengan cita-cita dan visi-misi yang sama untuk Indonesia," katanya.
Terkait anggapan PDIP ditinggalkan karena tidak hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua DPR ini membantahnya. Dirinya menerima undangan dari DPP PAN tapi berhalangan hadir, termasuk Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jadi bukannya tidak diundang, dan bukannya tidak mau hadir. Namun berhalangan hadir pada waktu itu. Jadi insyaAllah pada kesempatan yang lain PDI Perjuangan akan hadir," kata Puan.
Untuk diketahui, wacana koalisi besar muncul usai acara Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden di Kantor DPP PAN. Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mereka adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh tidak hadir dalam pertemuan itu karena sedang berada di luar negeri.
"Saya bersepakat dan tentu saja silaturahmi harus tetap dilakukan siapa yang menjadi tuan rumah monggo saja. Kalau kemudian ada kesempatannya PDI Perjuangan atau Ibu Megawati yang menjadi tuan rumahnya ya silakan juga," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Pernyataan Puan ini menanggapi politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang meyakini Megawati Soekarnoputri atau PDIP akan menjadi tuan rumah pertemuan semua atau sebagian partai-partai yang berkumpul dalam Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI di Kantor DPP PAN. Hadir dalam pertemuan itu Presiden Jokowi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
Meski siap menjadi tuan rumah, tapi Puan ingin fokus menjalankan ibadah bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, masih ada waktu lain untuk bertemu dan menjajaki kemungkinan politik ke depan.
"Masih ada kesempatan lain untuk bisa menjajaki atau melakukan pertemuan terkait dengan politik ke depan," ujarnya.
Soal wacana koalisi besar, kata Puan, Presiden Jokowi mempersilakan ketum parpol untuk melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Tentu PDIP pasti akan mendukung hal tersebut. Jadi, PDIP setuju dengan wacana itu selama ada kesamaan visi misi dan cita-citanya.
"Koalisi itu sebenernya bisa dilakukan jika kemudian visi dan misi atau kemudian cita-cita dari semuanya itu bersepakat untuk sama-sama bisa melakukannya. Jadi ya setuju kalau memang itu dilakukan dengan cita-cita dan visi-misi yang sama untuk Indonesia," katanya.
Terkait anggapan PDIP ditinggalkan karena tidak hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua DPR ini membantahnya. Dirinya menerima undangan dari DPP PAN tapi berhalangan hadir, termasuk Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jadi bukannya tidak diundang, dan bukannya tidak mau hadir. Namun berhalangan hadir pada waktu itu. Jadi insyaAllah pada kesempatan yang lain PDI Perjuangan akan hadir," kata Puan.
Untuk diketahui, wacana koalisi besar muncul usai acara Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden di Kantor DPP PAN. Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mereka adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh tidak hadir dalam pertemuan itu karena sedang berada di luar negeri.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda