Komnas HAM Sebut 1.200 PMI Jadi Korban Scamming di Asia Tenggara

Jum'at, 31 Maret 2023 - 21:03 WIB
Petugas (kiri) memandu calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dihadirkan saat rilis kasus penyelundupan calon PMI tujuan Kamboja di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Senin (22/8/2022). Foto/ANTARA
JAKARTA - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengadukan kasus 20 pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban perdagangan manusia di wilayah konflik di Myanmar ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) .

Koordinator Subkomisi Pemajuan Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan pihaknya mendorong pemerintah mengambil tindakan lantaran terdapat ribuan korban dalam kasus perdagangan manusia.





"Proses penegakan hukum melalui kepolisian, interpol dan lain sebagainya. Karena ini kasus sudah cukup lama, sekitar 1.200 pekerja migran yang menjadi korban scamming sepanjang dua tahun terakhir," ujar Anis di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Ia mengaku sudah menerima hampir 200 pengaduan terkait PMI yang menjadi korban scamming di berbagai wilayah di Asia Tenggara, seperti Kamboja, Myanmar, Thailand, Laos, dan Filipina sejak Desember 2022.

"Kasus ini sebenarnya sejak bulan lalu (Februari) sudah masuk ke mekanisme pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM. Sehingga, nanti kami akan melakukan memanggil pihak-pihak dan mencari fakta-fakta di lapangan sesuai mandat Komnas HAM," kata dia.

Menurut Anis, para korban di Myanmar sudah bekerja sejak Oktober 2022. Namun, upaya SBMI melaporkan ke beberapa pihak terkait sejauh ini belum ada perkembangan signifikan.

"Mereka (korban) mengalami situasi yang darurat karena penyiksaan dengan disetrum, dipaksa push up, dilempar kursi, dan berbagai kekerasan setiap hari," tandasnya.

Anis menuturkan para korban terindikasi diperjualbelikan dari satu perusahaan ke perusahaan lain ketika target perusahaan tidak terpenuhi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More