Elektabilitas Erick Thohir Moncer, Regenerasi Pemimpin Nasional Kian Baik
Selasa, 28 Maret 2023 - 17:58 WIB
JAKARTA - Hasil survei Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia menunjukan Erick Thohir (ET) meraih dukungan sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) 2024. Kemunculan nama Menteri BUMN tersebut menjadi tanda iklim regenerasi dan suksesi kepemimpinan nasional semakin baik.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahrudin mengatakan, dalam memilih calon pemimpin nasional dibutuhkan kriteria yang memiliki integritas, kredibilitas, dan kapasitas yang mumpuni. Selain itu, seorang pemimpin juga harus berakhlak, memiliki komitmen yang tinggi dalam ketaatan hukum, dan memiliki kecakapan serta keahlian dalam menata perekonomian bangsa. Dengan begitu, bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang kompetitif.
"Tokoh atau figur seperti Pak Erick Thohir jika berdasarkan survei tersebut mungkin layak, mungkin cocok. Namun namanya survei bisa up and down. Saat ini, kemarin, dan besok bisa saja persepsi masyarakat berubah, namun diperlukan tokoh-tokoh dan figur-figur yang sesuai kriteria (pemimpin yang dibutuhkan bangsa dan negara)," kata Kiai Arif, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Legislator PAN Yakin Kinerja Erick Thohir Berkontribusi pada Melejitnya Elektabilitas
Dalam perspektif MUI, calon pemimpin harus sesuai dengan tujuan, yakni memiliki komitmen tinggi dalam menjaga moral agama dan menjaga nilai spirit agama serta memiliki aspek kecakapan manajerial dalam mengelola bangsa serta negara di masa depan.
Sebelumnya, Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulaeman Tanjung mengapresiasi Erick Thohir yang meraih dukungan tinggi sebagai kandidat cawapres. Menurutnya, Erick Thohir merupakan bagian dari NU. Selain karena lahir dan besar dari keluarga NU, Erick beberapa waktu lalu juga dipercaya menjadi Steering Committee (SC) puncak rangkaian Harlah 1 Abad NU.
Sulaeman mengatakan, Erick Thohir juga tercatat sebagai anggota aktif Banser dan pernah mengikuti pelatihan kader Banser.
"Survei Pak Erick Thohir meningkat tentu karena kualitas dia karena kinerja dia. PBNU mendoakan yang terbaik bagi Pak Erick. Mudah-mudahan bermanfaat bagi bangsa," ujar Sulaeman.
Untuk diketahui, hasil survei Indo Barometer, elektabilitas Erick Thohir tertinggi dalam simulasi 5 nama dengan perolehan 22,9%. Ia mengalahkan tokoh lain seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 15,8%; Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, 6,7%; Ketua DPR Puan Maharani 6,3%; dan pengusaha Chairul Tanjung 2,7%.
Sementara temuan Indikator, elektabilitas Erick Thohir melesat dalam simulasi 18 nama, 9 nama, 7 nama, maupun 5 nama. Pada simulasi 18 nama, elektabilitasnya meningkat dari 8,8% pada Desember 2022 menjadi 12,9% pada Februari 2023.
Pun dengan simulasi 9 nama, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 10,3% pada Desember 2022 menjadi 14,5% pada Februari 2023. Sementara pada simulasi 7 nama cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%. Demikian pula dengan simulasi 5 nama, elektabilitas Erick melonjak dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahrudin mengatakan, dalam memilih calon pemimpin nasional dibutuhkan kriteria yang memiliki integritas, kredibilitas, dan kapasitas yang mumpuni. Selain itu, seorang pemimpin juga harus berakhlak, memiliki komitmen yang tinggi dalam ketaatan hukum, dan memiliki kecakapan serta keahlian dalam menata perekonomian bangsa. Dengan begitu, bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang kompetitif.
"Tokoh atau figur seperti Pak Erick Thohir jika berdasarkan survei tersebut mungkin layak, mungkin cocok. Namun namanya survei bisa up and down. Saat ini, kemarin, dan besok bisa saja persepsi masyarakat berubah, namun diperlukan tokoh-tokoh dan figur-figur yang sesuai kriteria (pemimpin yang dibutuhkan bangsa dan negara)," kata Kiai Arif, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Legislator PAN Yakin Kinerja Erick Thohir Berkontribusi pada Melejitnya Elektabilitas
Dalam perspektif MUI, calon pemimpin harus sesuai dengan tujuan, yakni memiliki komitmen tinggi dalam menjaga moral agama dan menjaga nilai spirit agama serta memiliki aspek kecakapan manajerial dalam mengelola bangsa serta negara di masa depan.
Sebelumnya, Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulaeman Tanjung mengapresiasi Erick Thohir yang meraih dukungan tinggi sebagai kandidat cawapres. Menurutnya, Erick Thohir merupakan bagian dari NU. Selain karena lahir dan besar dari keluarga NU, Erick beberapa waktu lalu juga dipercaya menjadi Steering Committee (SC) puncak rangkaian Harlah 1 Abad NU.
Sulaeman mengatakan, Erick Thohir juga tercatat sebagai anggota aktif Banser dan pernah mengikuti pelatihan kader Banser.
"Survei Pak Erick Thohir meningkat tentu karena kualitas dia karena kinerja dia. PBNU mendoakan yang terbaik bagi Pak Erick. Mudah-mudahan bermanfaat bagi bangsa," ujar Sulaeman.
Untuk diketahui, hasil survei Indo Barometer, elektabilitas Erick Thohir tertinggi dalam simulasi 5 nama dengan perolehan 22,9%. Ia mengalahkan tokoh lain seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 15,8%; Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, 6,7%; Ketua DPR Puan Maharani 6,3%; dan pengusaha Chairul Tanjung 2,7%.
Sementara temuan Indikator, elektabilitas Erick Thohir melesat dalam simulasi 18 nama, 9 nama, 7 nama, maupun 5 nama. Pada simulasi 18 nama, elektabilitasnya meningkat dari 8,8% pada Desember 2022 menjadi 12,9% pada Februari 2023.
Pun dengan simulasi 9 nama, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 10,3% pada Desember 2022 menjadi 14,5% pada Februari 2023. Sementara pada simulasi 7 nama cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%. Demikian pula dengan simulasi 5 nama, elektabilitas Erick melonjak dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
(abd)
tulis komentar anda