Efek Jokowi Dinilai Dorong Elektabilitas Prabowo Subianto
Selasa, 28 Maret 2023 - 01:13 WIB
JAKARTA - Elektabilitas Prabowo Subianto terus naik jelang Pilpres 2024. Efek Presiden Jokowi dinilai mendorong naiknya elektabilitas Menteri Pertahanan itu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut efek kode Presiden Jokowi membuat elektabilitas Prabowo re-bound dalam surveinya beberapa bulan terakhir.
"Kita coba cek, apakah ada atau tidak efek Jokowi? Pak Jokowi kan semenjak bulan November berkali-kali mengatakan kode, bahkan kodenya terlalu terang benderang mendukung Pak Prabowo, menyebut 2024 jatahnya Pak Prabowo. Nenteng (ajak) Pak Prabowo ke sana ke mari gitu,” kata Burhanudin, Senin (27/3/2023).
Dalam beberapa kali momen, Prabowo memang kerap diajak dalam berbagai kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi. Hal ini mendapat sorotan publik.
Seperti saat kunker Panen Raya di Kebumen, Jawa Tengah; peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PCYH); hingga ke Pasar Youtefa Lama untuk meninjau harga komoditas sekaligus membagikan sejumlah bantuan sosial kepada para pedagang pasar.
Diketahui, hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dilakukan Februari-Maret 2023, menempatkan Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas 36,8%. Disusul Prabowo Subianto 27,0%; dan Anies Baswedan 26,8%.
"Top three tidak banyak berubah, kecuali soal peringkat itu dalam margin of error antara Pak Prabowo dan Anies Baswedan," kata Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei, Minggu (26/3/2023).
Menurut Burhanuddin, ada tren saling balap elektabilitas antara Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan sejak tahun 2020. Prabowo sempat unggul suara berada di posisi teratas hasil survei pada 2020. Saat itu Ganjar berada di posisi ketiga, dan Anies di urutan kedua.
Ganjar kemudian menyalip Anies pada Januari 2021. Ganjar lalu menyalip Prabowo di Februari atau April 2022. "Mas Anies naik terus kemudian menyalip Pak Prabowo di peringkat kedua di bulan November setelah deklarasi dirinya sebagai capres," katanya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut efek kode Presiden Jokowi membuat elektabilitas Prabowo re-bound dalam surveinya beberapa bulan terakhir.
"Kita coba cek, apakah ada atau tidak efek Jokowi? Pak Jokowi kan semenjak bulan November berkali-kali mengatakan kode, bahkan kodenya terlalu terang benderang mendukung Pak Prabowo, menyebut 2024 jatahnya Pak Prabowo. Nenteng (ajak) Pak Prabowo ke sana ke mari gitu,” kata Burhanudin, Senin (27/3/2023).
Dalam beberapa kali momen, Prabowo memang kerap diajak dalam berbagai kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi. Hal ini mendapat sorotan publik.
Baca Juga
Seperti saat kunker Panen Raya di Kebumen, Jawa Tengah; peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PCYH); hingga ke Pasar Youtefa Lama untuk meninjau harga komoditas sekaligus membagikan sejumlah bantuan sosial kepada para pedagang pasar.
Diketahui, hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dilakukan Februari-Maret 2023, menempatkan Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas 36,8%. Disusul Prabowo Subianto 27,0%; dan Anies Baswedan 26,8%.
Baca Juga
"Top three tidak banyak berubah, kecuali soal peringkat itu dalam margin of error antara Pak Prabowo dan Anies Baswedan," kata Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei, Minggu (26/3/2023).
Menurut Burhanuddin, ada tren saling balap elektabilitas antara Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan sejak tahun 2020. Prabowo sempat unggul suara berada di posisi teratas hasil survei pada 2020. Saat itu Ganjar berada di posisi ketiga, dan Anies di urutan kedua.
Ganjar kemudian menyalip Anies pada Januari 2021. Ganjar lalu menyalip Prabowo di Februari atau April 2022. "Mas Anies naik terus kemudian menyalip Pak Prabowo di peringkat kedua di bulan November setelah deklarasi dirinya sebagai capres," katanya.
(thm)
tulis komentar anda