Sambut Pesta Demokrasi 2024, Sejumlah Komunitas Gelar Festival Pemilu Gembira
Rabu, 22 Maret 2023 - 15:33 WIB
JAKARTA - Sejumlah komunitas dan simpul relawan peduli negeri meluncurkan Festival Pemilu Gembira. Festival ini bertujuan mengajak masyarakat untuk menyongsong pesta demokrasi pada Pemilu 2024.
Ketua sekaligus koordinator Panitia Festival Pemilu Gembira Muhammad Nurkhoiron mengatakan, Festival Pemilu Gembira diadakan secara serentak di seluruh Tanah Air mulai Selasa 21 Maret 2023 dan akan berakhir pada 14 Februari 2024.
Menurut Khoiron, Festival Pemilu Gembira adalah sebuah proyeksi kegembiraan warga menyongsong pesta demokrasi di Indonesia, sebagai gambaran aspirasi masyarakat luas untuk memilih wakilnya yang akan menjadi pemimpin bangsa.
“Festival ini adalah bukti bahwa suara kemandirian publik dan kedewasaan demokrasi sedang disemai. Sebab aspirasi masyarakat luas lewat berbagai bentuk kreativitas seni dan budaya; sedang kita apresiasi dan disalurkan di momen yang tepat di tahun politik,” ujarnya dikutip, Rabu (22/3/2023).
Masyarakat madani yang diartikan sebagai wakil kelompok pekerja kreatif, seniman, cendekiawan pun para profesional dan anak-anak muda, kata Khoiron, telah turun tangan kembali mengingatkan pentingnya kekuatan kultural untuk ikut mengawal kontestasi politik yang akan dihelat pada Februari 2024 itu.
Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai pengingat Pemilu adalah pesta 5 tahunan yang tidak dapat ditunda ataupun dibatalkan penyelenggaraannya.
“(Festival) Ini juga ditujukan untuk menjadi pengingat pada seluruh elemen bangsa bahwa pemilu adalah sebuah amanah konstitusi yang tidak bisa ditunda, karena itu adalah hak konstitusional warga dan tidak ada klausul di undang-undang kita untuk menunda atau membatalkan. Jadi, mari kita sambut Pemilu 2024 dengan sukacita dan gembira” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif pemilih pemula dan pemilih muda di Pemilu 2024. “Kita adakan kegiatan ini juga sekaligus untuk menyambut pemilih baru dan pemilih muda yang jumlahnya di atas 64%. Diharapkan festival ini dapat menjadi salah satu upaya mendidik warga tentang pentingnya berpartisipasi untuk memilih pemimipin yang sesuai dengan amanat rakyat,” ucapnya.
Festival Pemilu Gembira selain menggelar dan mengajak seluruh lapisan masyarakat menyanyikan Mars Pemilu karangan Mochtar Embut yang dibuat 1971 dalam berbagai genre juga akan dilanjutkan dengan gerakan sosial mengantisipasi hoaks serta sejumlah program lain seperti Festival Mural dan sebagainya.
Acara yang digelar di Kedai Tjikini ini menampilkan sejumlah komunitas yang akan membawakan Mars Pemilu, dilanjutkan dengan aksi kesenian lain dan juga alunan musik Sasando serta menampilkan rekaman video Mars Pemilu dari komunitas-komunitas yang telah ada.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Ketua sekaligus koordinator Panitia Festival Pemilu Gembira Muhammad Nurkhoiron mengatakan, Festival Pemilu Gembira diadakan secara serentak di seluruh Tanah Air mulai Selasa 21 Maret 2023 dan akan berakhir pada 14 Februari 2024.
Menurut Khoiron, Festival Pemilu Gembira adalah sebuah proyeksi kegembiraan warga menyongsong pesta demokrasi di Indonesia, sebagai gambaran aspirasi masyarakat luas untuk memilih wakilnya yang akan menjadi pemimpin bangsa.
“Festival ini adalah bukti bahwa suara kemandirian publik dan kedewasaan demokrasi sedang disemai. Sebab aspirasi masyarakat luas lewat berbagai bentuk kreativitas seni dan budaya; sedang kita apresiasi dan disalurkan di momen yang tepat di tahun politik,” ujarnya dikutip, Rabu (22/3/2023).
Baca Juga
Masyarakat madani yang diartikan sebagai wakil kelompok pekerja kreatif, seniman, cendekiawan pun para profesional dan anak-anak muda, kata Khoiron, telah turun tangan kembali mengingatkan pentingnya kekuatan kultural untuk ikut mengawal kontestasi politik yang akan dihelat pada Februari 2024 itu.
Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai pengingat Pemilu adalah pesta 5 tahunan yang tidak dapat ditunda ataupun dibatalkan penyelenggaraannya.
“(Festival) Ini juga ditujukan untuk menjadi pengingat pada seluruh elemen bangsa bahwa pemilu adalah sebuah amanah konstitusi yang tidak bisa ditunda, karena itu adalah hak konstitusional warga dan tidak ada klausul di undang-undang kita untuk menunda atau membatalkan. Jadi, mari kita sambut Pemilu 2024 dengan sukacita dan gembira” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif pemilih pemula dan pemilih muda di Pemilu 2024. “Kita adakan kegiatan ini juga sekaligus untuk menyambut pemilih baru dan pemilih muda yang jumlahnya di atas 64%. Diharapkan festival ini dapat menjadi salah satu upaya mendidik warga tentang pentingnya berpartisipasi untuk memilih pemimipin yang sesuai dengan amanat rakyat,” ucapnya.
Festival Pemilu Gembira selain menggelar dan mengajak seluruh lapisan masyarakat menyanyikan Mars Pemilu karangan Mochtar Embut yang dibuat 1971 dalam berbagai genre juga akan dilanjutkan dengan gerakan sosial mengantisipasi hoaks serta sejumlah program lain seperti Festival Mural dan sebagainya.
Acara yang digelar di Kedai Tjikini ini menampilkan sejumlah komunitas yang akan membawakan Mars Pemilu, dilanjutkan dengan aksi kesenian lain dan juga alunan musik Sasando serta menampilkan rekaman video Mars Pemilu dari komunitas-komunitas yang telah ada.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(cip)
tulis komentar anda