Panglima TNI: Pilot Susi Air Terlihat Santai Seperti Tak Merasa Terancam
Senin, 13 Maret 2023 - 17:02 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, pilot maskapai Susi Air , Philips Mark Merthens (37) yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dalam kondisi baik. Bahkan, ia terlihat santai seperti tidak merasa terancam.
"Itu fotonya masih santai-santai saja gitu. Sepertinya tidak terasa diancam dan santai-santai saja. Bajunya juga ganti-ganti terus kemarin di foto," kata Yudo Margono di sela kegiatan Karya Bakti Skala Besar Mabes TNI TA 2023 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Menurutnya, TNI-Polri masih terus melanjutkan operasi pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. Tim Satgas Damai Cartenz akan dioptimalkan untuk melakukan pencarian.
"Saya tidak mau terjadi korban. Karena dia (kelompok kriminal bersenjata) bukan gerombolan yang sendiri melawan. Tidak ada tim khusus, kami akan optimalkan Tim Satgas Damai Cartenz," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI menyatakan memperluas wilayah pencarian Philips yang hingga kini masih disandera KKB Papua. Para pelaku penyanderaan terus berpindah-pindah bersama dengan Philips sehingga menjadi kendala dalam proses penyelamatan. Terlebih, KKB kerap menyatu dengan masyarakat, sehingga TNI-Polri harus berhati-hati dalam melakukan tindakan, terutama dalam membedakan masyarakat sipil dan anggota KKB.
"Ada (perluasan wilayah pencarian). Kan kita enggak bisa menentukan oh di sini, oh di sini," kata Yudo saat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2022).
Menurut Yudo, pihaknya bisa saja langsung menyelamatkan Philips dengan menggunakan alutsista dan prajurit yang ada. Namun karena penyelamatan ini bukan operasi militer, tindakan itu tidak bisa dilakukan. "Ya harus sabar, ingat, ini bukan operasi militer," katanya.
Baca juga: Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI: Sabar, Ini Bukan Operasi Militer
Untuk diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philips Merthens pada Selasa 7 Februari 2023. Lima penumpang dari Timika berhasil dievakuasi tapi pilot Philips disandera KKB.
Sementara itu, pemilik Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti berharap Philips dibebaskan tanpa syarat. "Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, menyedihkan kami, juga tidak habis pikir. Untuk saya pribadi apa yang terjadi ini adalah hal yang sangat sangat tidak kita harapkan dan kita tidak habis pikir," kata Susi saat jumpa pers di daerah Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Susi mengatakan, tindakan KKB memperlakukan pilotnya, sebagai sikap yang tak bijak. Bagi Susi, tindakan KKB secara tidak langsung telah merampas kemerdekaan seseorang melalui penyanderaan.
"Saya mengerti orang berjuang, ini pribadi ya pendapat pribadi. Sebagai seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar," tutur Susi.
"Itu fotonya masih santai-santai saja gitu. Sepertinya tidak terasa diancam dan santai-santai saja. Bajunya juga ganti-ganti terus kemarin di foto," kata Yudo Margono di sela kegiatan Karya Bakti Skala Besar Mabes TNI TA 2023 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Menurutnya, TNI-Polri masih terus melanjutkan operasi pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. Tim Satgas Damai Cartenz akan dioptimalkan untuk melakukan pencarian.
"Saya tidak mau terjadi korban. Karena dia (kelompok kriminal bersenjata) bukan gerombolan yang sendiri melawan. Tidak ada tim khusus, kami akan optimalkan Tim Satgas Damai Cartenz," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI menyatakan memperluas wilayah pencarian Philips yang hingga kini masih disandera KKB Papua. Para pelaku penyanderaan terus berpindah-pindah bersama dengan Philips sehingga menjadi kendala dalam proses penyelamatan. Terlebih, KKB kerap menyatu dengan masyarakat, sehingga TNI-Polri harus berhati-hati dalam melakukan tindakan, terutama dalam membedakan masyarakat sipil dan anggota KKB.
"Ada (perluasan wilayah pencarian). Kan kita enggak bisa menentukan oh di sini, oh di sini," kata Yudo saat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2022).
Menurut Yudo, pihaknya bisa saja langsung menyelamatkan Philips dengan menggunakan alutsista dan prajurit yang ada. Namun karena penyelamatan ini bukan operasi militer, tindakan itu tidak bisa dilakukan. "Ya harus sabar, ingat, ini bukan operasi militer," katanya.
Baca juga: Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI: Sabar, Ini Bukan Operasi Militer
Untuk diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philips Merthens pada Selasa 7 Februari 2023. Lima penumpang dari Timika berhasil dievakuasi tapi pilot Philips disandera KKB.
Sementara itu, pemilik Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti berharap Philips dibebaskan tanpa syarat. "Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, menyedihkan kami, juga tidak habis pikir. Untuk saya pribadi apa yang terjadi ini adalah hal yang sangat sangat tidak kita harapkan dan kita tidak habis pikir," kata Susi saat jumpa pers di daerah Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Susi mengatakan, tindakan KKB memperlakukan pilotnya, sebagai sikap yang tak bijak. Bagi Susi, tindakan KKB secara tidak langsung telah merampas kemerdekaan seseorang melalui penyanderaan.
"Saya mengerti orang berjuang, ini pribadi ya pendapat pribadi. Sebagai seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar," tutur Susi.
(abd)
tulis komentar anda