Mengenang Sudharmono, Mantan Ketum Golkar yang Menjadi Wapres Era Soeharto
Minggu, 12 Maret 2023 - 17:39 WIB
JAKARTA - Sudharmono merupakan salah satu Wakil Presiden ( Wapres ) pada era Soeharto. Wapres ke-5 RI tersebut menjabat pada 1988-1993.
Pria yang akrab dipanggil Pak Dharmono ini lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur, 12 Maret 1927. Sebelum menjadi Wapres mendampingi Soeharto, Sudharmono menjabat Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg ).
Sudharmono merupakan salah satu Wapres yang memiliki latar belakang militer. Dia memulai kiprahnya sejak zaman Perang Kemerdekaan, di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sudharmono bergabung dengan Divisi Ronggolawe, berpangkat kapten. Sudharmono menjadi pemimpin pasukan di Divisi Ronggolawe tersebut.
Seusai perang, Sudharmono menimba ilmu di Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM) pada 1962. Dia meraih gelar Sarjana Hukum. Setelah itu, Sudharmono bertugas sebagai jaksa tentara. Pangkat terakhir Sudharmono adalah Letnan Jenderal (Letjen).
Sudharmono menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) merangkap Sekretaris Dewan Stabilitas Ekonomi (1966-1972). Sebelum menjadi Wapres, Sudharmono merupakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada 1973-1988.
Sudharmono juga memimpin Golkar, salah satu partai era Orde Baru, pada 1983-1988. Dia terpilih melalui Munas III Golkar di Jakarta pada Oktober 1983. Sudharmono menggantikan ketua umum Golkar sebelumnya, Amir Moertono.
Sebelum Sudharmono terpilih menjadi Wapres pada Maret 1988, terjadi dinamika politik. Penyebabnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kala itu memiliki 93 kursi di MPR, mencalonkan H Jaelani Naro sebagai Wapres. Setelah melalui proses lobi politik, akhirnya pencalonan tersebut ditarik oleh Fraksi Persatuan Pembangunan.
Sudharmono pun terpilih menjadi Wapres periode 1988-1993, mendampingi Soeharto. Berdasarkan laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, saat menjadi orang nomor 2 di RI, Sudharmono membuat Tromol Pos 5000 yang digunakan sebagai sarana pengawasan masyarakat.
Sudharmono meninggal dunia pada Rabu, 25 Januari 2006 seusai menjalani perawatan selama dua pekan di Rumah Sakit MMC, Jakarta. Jenazah Sudharmono dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Januari 2006. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pemimpin upacara pemakaman Sudharmono.
Pria yang akrab dipanggil Pak Dharmono ini lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur, 12 Maret 1927. Sebelum menjadi Wapres mendampingi Soeharto, Sudharmono menjabat Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg ).
Sudharmono merupakan salah satu Wapres yang memiliki latar belakang militer. Dia memulai kiprahnya sejak zaman Perang Kemerdekaan, di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sudharmono bergabung dengan Divisi Ronggolawe, berpangkat kapten. Sudharmono menjadi pemimpin pasukan di Divisi Ronggolawe tersebut.
Seusai perang, Sudharmono menimba ilmu di Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM) pada 1962. Dia meraih gelar Sarjana Hukum. Setelah itu, Sudharmono bertugas sebagai jaksa tentara. Pangkat terakhir Sudharmono adalah Letnan Jenderal (Letjen).
Sudharmono menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) merangkap Sekretaris Dewan Stabilitas Ekonomi (1966-1972). Sebelum menjadi Wapres, Sudharmono merupakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada 1973-1988.
Sudharmono juga memimpin Golkar, salah satu partai era Orde Baru, pada 1983-1988. Dia terpilih melalui Munas III Golkar di Jakarta pada Oktober 1983. Sudharmono menggantikan ketua umum Golkar sebelumnya, Amir Moertono.
Baca Juga
Sebelum Sudharmono terpilih menjadi Wapres pada Maret 1988, terjadi dinamika politik. Penyebabnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kala itu memiliki 93 kursi di MPR, mencalonkan H Jaelani Naro sebagai Wapres. Setelah melalui proses lobi politik, akhirnya pencalonan tersebut ditarik oleh Fraksi Persatuan Pembangunan.
Sudharmono pun terpilih menjadi Wapres periode 1988-1993, mendampingi Soeharto. Berdasarkan laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, saat menjadi orang nomor 2 di RI, Sudharmono membuat Tromol Pos 5000 yang digunakan sebagai sarana pengawasan masyarakat.
Sudharmono meninggal dunia pada Rabu, 25 Januari 2006 seusai menjalani perawatan selama dua pekan di Rumah Sakit MMC, Jakarta. Jenazah Sudharmono dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Januari 2006. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pemimpin upacara pemakaman Sudharmono.
(zik)
tulis komentar anda