Dianggap Saudara Lama, PKS Bicara Kemungkinan Koalisi dengan Gerindra
Selasa, 21 Februari 2023 - 11:20 WIB
JAKARTA - Partai Gerindra menganggap Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) dan Partai Amanat Nasional (PAN) adalah saudara sejak lama. Gerindra bahkan memiliki keinginan menjalin koalisi dengan kedua partai tersebut di Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menegaskan, saat ini PKS dan Gerindra memiliki pilihan calon presiden (capres) yang berbeda. PKS mendukung Anies Baswedan, sementara Gerindra mengusung sang ketua umum Prabowo Subianto.
"Yang jelas sekarang kan masing-masing sudah punya pilihan kandidat capres," kata Mabruri saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Namun, Mabruri tak menutup kemungkinan adanya koalisi itu. Sebab, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. "Intinya dalam politik tak ada yang tak mungkin. Kalau tidak sekarang, mungkin besok-besok iya," ujarnya.
Apalagi pendaftaran pasangan capres-cawapres itu masih Oktober 2023. Dinamika selama Februari sampai Oktober nanti masih penuh kejutan. "Dinamika politik sejak Februari-Oktober kan kita tak tahu juga arahnya ke mana," ujar Mabruri.
Saat ditanya, seberapa sering komunikasi dan pertemuan dengan Gerindra, Mabruri menyatakan, PKS lebih sering melakukan komunikasi dan pertemuan dengan Partai Demokrat dan Partai Nasdem. Ketiganya saat ini tengah berproses membentuk Koalisi Perubahan.
"(PKS) Lebih sering ketemu dengan Demokrat dan Nasdem sih," katanya.
Baca juga: JoMan Kunjungi Kediaman Prabowo Hari Ini, Gerindra: Gerbong Pendukung Makin Panjang
Untuk diketahui, Jubir Pemenangan Pemilu Gerindra Budisatrio Djiwandono sebelumnya menyatakan, partainya telah komitmen berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun hal itu tidak menutup pintu komunikasi dengan partai lain, seperti PKS dan PAN.
"Saya rasa bisa dengan PAN, dengan PKS ini juga sahabat dan keluarga lama. Kita pernah bekerja sama dan tidak tertutup kemungkinan bahwa ini bisa terjadi lagi," katanya.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menegaskan, saat ini PKS dan Gerindra memiliki pilihan calon presiden (capres) yang berbeda. PKS mendukung Anies Baswedan, sementara Gerindra mengusung sang ketua umum Prabowo Subianto.
"Yang jelas sekarang kan masing-masing sudah punya pilihan kandidat capres," kata Mabruri saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Namun, Mabruri tak menutup kemungkinan adanya koalisi itu. Sebab, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. "Intinya dalam politik tak ada yang tak mungkin. Kalau tidak sekarang, mungkin besok-besok iya," ujarnya.
Apalagi pendaftaran pasangan capres-cawapres itu masih Oktober 2023. Dinamika selama Februari sampai Oktober nanti masih penuh kejutan. "Dinamika politik sejak Februari-Oktober kan kita tak tahu juga arahnya ke mana," ujar Mabruri.
Saat ditanya, seberapa sering komunikasi dan pertemuan dengan Gerindra, Mabruri menyatakan, PKS lebih sering melakukan komunikasi dan pertemuan dengan Partai Demokrat dan Partai Nasdem. Ketiganya saat ini tengah berproses membentuk Koalisi Perubahan.
"(PKS) Lebih sering ketemu dengan Demokrat dan Nasdem sih," katanya.
Baca juga: JoMan Kunjungi Kediaman Prabowo Hari Ini, Gerindra: Gerbong Pendukung Makin Panjang
Untuk diketahui, Jubir Pemenangan Pemilu Gerindra Budisatrio Djiwandono sebelumnya menyatakan, partainya telah komitmen berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun hal itu tidak menutup pintu komunikasi dengan partai lain, seperti PKS dan PAN.
"Saya rasa bisa dengan PAN, dengan PKS ini juga sahabat dan keluarga lama. Kita pernah bekerja sama dan tidak tertutup kemungkinan bahwa ini bisa terjadi lagi," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda