Nasdem dan PDIP Bertemu, Pengamat: Dinginkan Suhu Koalisi Pendukung Jokowi
Senin, 20 Februari 2023 - 07:31 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai suhu di internal parpol koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang naik. Karena itu, realisasi pertemuan elite Partai Nasdem daan PDIP bisa mendinginkannya.
"Tentu berdampak positif. Selama ini persaingan di internal koalisi Jokowi, terutama antara PDIP dan Nasdem itu bisa dicairkan," kata Ujang saat dihubungi Minggu (19/2/2023).
Ujang mengakui, persepsi publik secara umum akan terbelah bila pertemuan terjadi. "Saya melihat kerugian bagi Nasdem yang mendukung Anies, ya dianggap ingin cari aman. Karena selama ini kan PDIP sering mengkritisi soal kebijakan-kebijakan Anies," tutur Ujang.
Namun demikian, Ujang menilai sisi negatif bila pertemuan itu berlangsung akan lebih sedikit dibanding sisi positifnya. Ia berharap, kedua belah pihak dapat menjunjung sikap politik yang dewasa.
"Ya saya sih melihat kerugiannya sedikit kalau mereka bertemu, bajyak positifnya ya. Jangan sampai berpolitik itu termasuk elite-elite itu menunjukan politik yang tidak menunjukan kedewasaan, tidak ingin bertemu, tidak saling bersapa. Ya mestinya tunjukan keakraban di antara keduanya utk meminimalisir konflik baik di tingkat elit antara PDIP dengan NasDem maupun ditkngkat bawah," tutur Ujang.
Surya Paloh sebelumnya menyatakan ingin bertemu Megawati. "Saya pikir keinginan itu sih ada, tinggal atur aja. Kita kasih kode-kode dulu," ujar Paloh saat berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).
Paloh menyebutkan perihal rencana pertemuan tersebut akan ia sampaikan kepada Megawati. "Barangkali bagaimana kapan Ibu Mega ada waktu yang baik, ya kan. Mudah-mudahan suasana kebatinan sama, harapan penerimaan sama, jadi jelas ada. Itu intinya," kata Paloh.
Hal itu pun disambut hangat. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mempersilakan elite Partai Nasdem bila ingin sowan ke PDIP. Hanya dia menegaskan menutup pntu bila materi pertemuan membahas capres dan cawapres.
Pasalnya figur yang diusung PDIP dan Nasdem berbeda. PDIP, telah berencana akan mengusung kader sendiri. Sementara Partai Nasdem telah jelas mengusung Anies Baswedan.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
"Tentu berdampak positif. Selama ini persaingan di internal koalisi Jokowi, terutama antara PDIP dan Nasdem itu bisa dicairkan," kata Ujang saat dihubungi Minggu (19/2/2023).
Ujang mengakui, persepsi publik secara umum akan terbelah bila pertemuan terjadi. "Saya melihat kerugian bagi Nasdem yang mendukung Anies, ya dianggap ingin cari aman. Karena selama ini kan PDIP sering mengkritisi soal kebijakan-kebijakan Anies," tutur Ujang.
Namun demikian, Ujang menilai sisi negatif bila pertemuan itu berlangsung akan lebih sedikit dibanding sisi positifnya. Ia berharap, kedua belah pihak dapat menjunjung sikap politik yang dewasa.
"Ya saya sih melihat kerugiannya sedikit kalau mereka bertemu, bajyak positifnya ya. Jangan sampai berpolitik itu termasuk elite-elite itu menunjukan politik yang tidak menunjukan kedewasaan, tidak ingin bertemu, tidak saling bersapa. Ya mestinya tunjukan keakraban di antara keduanya utk meminimalisir konflik baik di tingkat elit antara PDIP dengan NasDem maupun ditkngkat bawah," tutur Ujang.
Surya Paloh sebelumnya menyatakan ingin bertemu Megawati. "Saya pikir keinginan itu sih ada, tinggal atur aja. Kita kasih kode-kode dulu," ujar Paloh saat berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).
Paloh menyebutkan perihal rencana pertemuan tersebut akan ia sampaikan kepada Megawati. "Barangkali bagaimana kapan Ibu Mega ada waktu yang baik, ya kan. Mudah-mudahan suasana kebatinan sama, harapan penerimaan sama, jadi jelas ada. Itu intinya," kata Paloh.
Hal itu pun disambut hangat. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mempersilakan elite Partai Nasdem bila ingin sowan ke PDIP. Hanya dia menegaskan menutup pntu bila materi pertemuan membahas capres dan cawapres.
Pasalnya figur yang diusung PDIP dan Nasdem berbeda. PDIP, telah berencana akan mengusung kader sendiri. Sementara Partai Nasdem telah jelas mengusung Anies Baswedan.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
(muh)
tulis komentar anda