Yerry Tawalujan soal Rencana Vaksinasi Covid-19 untuk Bayi: Upaya Lindungi Masyarakat
Jum'at, 03 Februari 2023 - 20:44 WIB
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) menyambut baik rencana pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada anak usia enam bulan ke atas. Vaksinasi itu dinilai merupakan salah satu tugas negara yang melindungi segenap rakyatnya, dalam hal ini mencegah dari terjangkitnya Covid-19.
"Kami mendukung rencana Pemerintah tersebut, karena vaksinasi merupakan upaya Pemerintah untuk melindungi masyarakat," kata Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Perindo Yerry Tawalujan saat dihubungi Jumat (3/2/2023).
Terkait pendistribusiannya, Kemenkes nantinya akan kembali mengaktifkan puskesmas sebagai tempat vaksinasi. Menurut Yerry, hal itu tepat karena puskesmas banyak tersebar di penjuru negeri sehingga dapat menjangkau semua daerah.
"Pemilihan puskesmas sebagai tempat pendistribusian tepat, karena tersebar di banyak daerah," ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya vaksinasi anak dapat mempercepat pemulihan Indonesia dari Covid-19, khususnya dari varian-varian baru virus tersebut. Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberikan izin pemberian vaksin Covid-19 anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.
Vaksin Covid-19 yang dipakai namanya Comirnaty Children keluaran Pfizer-BioNTech. Izin penggunaan darurat (EUA) vaksin pun sudah dikeluarkan BPOM akhir Desember 2022.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, vaksin Covid-19 anak 6 bulan hingga 11 tahun baru akan dijalankan programnya Maret mendatang. "Kami sedang persiapan untuk pengadaan logistiknya. Karena yang saat ini baru ada Pfizer, jadi kami lagi proses. Kami harapkan Maret 2023 (mulai)," kata Maxi pada awak media, belum lama ini.
Soal ketersediaan vaksin Covid-19 anak 6 bulan hingga 11 tahun ini, Maxi menegaskan bahwa itu sesuai dengan kontrak kerja sama yang sudah dibangun antara Kemenkes dengan Pfizer. "Kalau ditanya ini donasi atau beli, kami jawab ini sesuai dengan penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemarin di DPR bahwa ada kontrak tahun kemarin antara Kemenkes dengan Pfizer. Kontraknya kami geser sekarang ke penyediaan vaksin anak ini," kata Maxi.
"Kami mendukung rencana Pemerintah tersebut, karena vaksinasi merupakan upaya Pemerintah untuk melindungi masyarakat," kata Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Perindo Yerry Tawalujan saat dihubungi Jumat (3/2/2023).
Terkait pendistribusiannya, Kemenkes nantinya akan kembali mengaktifkan puskesmas sebagai tempat vaksinasi. Menurut Yerry, hal itu tepat karena puskesmas banyak tersebar di penjuru negeri sehingga dapat menjangkau semua daerah.
"Pemilihan puskesmas sebagai tempat pendistribusian tepat, karena tersebar di banyak daerah," ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya vaksinasi anak dapat mempercepat pemulihan Indonesia dari Covid-19, khususnya dari varian-varian baru virus tersebut. Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberikan izin pemberian vaksin Covid-19 anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.
Vaksin Covid-19 yang dipakai namanya Comirnaty Children keluaran Pfizer-BioNTech. Izin penggunaan darurat (EUA) vaksin pun sudah dikeluarkan BPOM akhir Desember 2022.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, vaksin Covid-19 anak 6 bulan hingga 11 tahun baru akan dijalankan programnya Maret mendatang. "Kami sedang persiapan untuk pengadaan logistiknya. Karena yang saat ini baru ada Pfizer, jadi kami lagi proses. Kami harapkan Maret 2023 (mulai)," kata Maxi pada awak media, belum lama ini.
Soal ketersediaan vaksin Covid-19 anak 6 bulan hingga 11 tahun ini, Maxi menegaskan bahwa itu sesuai dengan kontrak kerja sama yang sudah dibangun antara Kemenkes dengan Pfizer. "Kalau ditanya ini donasi atau beli, kami jawab ini sesuai dengan penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemarin di DPR bahwa ada kontrak tahun kemarin antara Kemenkes dengan Pfizer. Kontraknya kami geser sekarang ke penyediaan vaksin anak ini," kata Maxi.
(rca)
tulis komentar anda