Urusi Awal Pandemi Covid-19, Jokowi Sebut Dirinya Tak Pernah Tidur
Rabu, 01 Februari 2023 - 10:37 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita bahwa dirinya tidak pernah tidur saat menangani awal-awal pandemi Covid-19 . Para menteri katanya, juga melakukan hal yang sama.
"Ngurusi pandemi saja enggak pernah tidur kita. Tanya ini tokoh-tokohnya ada di sini semua, Pak Airlangga, Pak Luhut, Pak Erick. Untungnya enggak sampe kurus badannya," kata Jokowi dalam sambutannya di Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023).
Jokowi juga menceritakan bagaimana dirinya bingung saat mencari masker dan alat pelindung diri (APD) untuk digunakan masyarakat dan tenaga kesehatan.
"Kita bingung mencari yang namanya masker saja ke mana kita cari, kalau jumlah satu dua mungkin masih bisa, tapi kalau sudah ratusan juta ke mana kita cari. APD awal-awal kita bingung, gimana cari APD, semua rumah sakit membutuhkan APD, di mana, ketemu," ucap Jokowi.
Baca juga: Epidemiolog Ungkap Syarat Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi
Kebingungan itu juga muncul pada saat puncak varian Delta memasuki Indonesia. Dirinya saat itu bingung mencari oksigen dan juga ventilator untuk pasien yang terpapar Covid-19.
"Bingung pada saat puncak Delta kita bingung mencari oksigen, semua negara pegang, enggak mau ngelepas yang namanya oksigen. Ventilator barang baru yang dulu enggak kita ngerti, menjadi ngerti, oh ventilator ini," ungkapnya.
Kesulitan, kata Jokowi, juga didapati saat pemberian vaksin untuk warga Indonesia. Banyaknya jumlah warga dan bermacam-macam rintangan yang harus dilewati menimbulkan kesulitan, namun hal itu bisa dilewati atas bantuan semua pihak.
"Paling sulit adalah vaksin semua negara ingin mendapatkan vaksin yang pertama. Kalau vaksin hanya sejuta, dua juta mudah tapi negara kita ini negara besar 280 juta orang yang tersebar di 17 ribu pulau bukan hal yang mudah," jelas Jokowi.
"Sampai hari ini kita telah menyuntikkan 450.051.000 vaksin kepada masyarakat. Jumlah yang termasuk 5 besar dunia. Bayangkan Bapak Ibu, kita harus menyuntik masyarakat kita di atas gunung, harus nyebrang sungai, menyuntikkan masyarakat-masyarakat di pulau-pulau terluar, tapi menyuntik 450 juta bukan barang yang mudah," tutupnya.
"Ngurusi pandemi saja enggak pernah tidur kita. Tanya ini tokoh-tokohnya ada di sini semua, Pak Airlangga, Pak Luhut, Pak Erick. Untungnya enggak sampe kurus badannya," kata Jokowi dalam sambutannya di Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023).
Jokowi juga menceritakan bagaimana dirinya bingung saat mencari masker dan alat pelindung diri (APD) untuk digunakan masyarakat dan tenaga kesehatan.
"Kita bingung mencari yang namanya masker saja ke mana kita cari, kalau jumlah satu dua mungkin masih bisa, tapi kalau sudah ratusan juta ke mana kita cari. APD awal-awal kita bingung, gimana cari APD, semua rumah sakit membutuhkan APD, di mana, ketemu," ucap Jokowi.
Baca juga: Epidemiolog Ungkap Syarat Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi
Kebingungan itu juga muncul pada saat puncak varian Delta memasuki Indonesia. Dirinya saat itu bingung mencari oksigen dan juga ventilator untuk pasien yang terpapar Covid-19.
"Bingung pada saat puncak Delta kita bingung mencari oksigen, semua negara pegang, enggak mau ngelepas yang namanya oksigen. Ventilator barang baru yang dulu enggak kita ngerti, menjadi ngerti, oh ventilator ini," ungkapnya.
Kesulitan, kata Jokowi, juga didapati saat pemberian vaksin untuk warga Indonesia. Banyaknya jumlah warga dan bermacam-macam rintangan yang harus dilewati menimbulkan kesulitan, namun hal itu bisa dilewati atas bantuan semua pihak.
"Paling sulit adalah vaksin semua negara ingin mendapatkan vaksin yang pertama. Kalau vaksin hanya sejuta, dua juta mudah tapi negara kita ini negara besar 280 juta orang yang tersebar di 17 ribu pulau bukan hal yang mudah," jelas Jokowi.
"Sampai hari ini kita telah menyuntikkan 450.051.000 vaksin kepada masyarakat. Jumlah yang termasuk 5 besar dunia. Bayangkan Bapak Ibu, kita harus menyuntik masyarakat kita di atas gunung, harus nyebrang sungai, menyuntikkan masyarakat-masyarakat di pulau-pulau terluar, tapi menyuntik 450 juta bukan barang yang mudah," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda