Kutuk Pembakaran Al Qur'an, KH Said Aqil: Melukai Hati Umat Islam

Senin, 23 Januari 2023 - 16:36 WIB
Ketua Umum LPOI dan LPOK KH. Said Aqil Siradj mengutuk keras pembakaran kita suci Al Quran oleh politisi Rasmus Paludan di Swedia. Foto/istimewa
JAKARTA - Aksi Pembakaran Kitab Suci Al Qur’an yang dilakukan oleh politisi Swedia Rasmus Paludan di Stockholm Swedia adalah tindakan penistaan terhadap agama. Tindakan tersebut sangat melukai hati umat Islam seluruh dunia dan menodai toleransi umat beragama, serta mencederai perdamaian dunia.

“Umat Islam dan ormas-ormas Islam di Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al Qur’an yang dilakukan oleh politisi Swedia Rasmus Paludan pada 21 Januari 2023 di Stockholm Swedia,” kata Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) KH. Said Aqil Siradj, Senin (23/1/2023).

“Aksi pembakaran kitab suci Al Quran adalah tindakan penistaan terhadap agama yang melukai hati umat Islam seluruh dunia dan menodai toleransi umat beragama, serta mencederai perdamaian dunia.” Kata mantan Ketua Umum PBNU ini.





Kiai Said mengatakan, LPOI dan LPOK menyerukan kepada semua pihak di seluruh dunia, khususnya kepada Pemerintah Swedia dan Uni Eropa untuk menindak tegas pelaku penistaan agama. “Stop aksi rasisme dan kebencian terhadap Islam dan tindak tegas semua pelaku tindakan penistaan agama, khususnya pelaku pembakaran kitab suci Al Qur’an, agar tidak memicu dan mengundang gelombang konflik horisontal yang merugikan perdamaian,” tegasnya.



Pengasuh Pesantren Al Tsaqofah ini juga meyakini spirit perdamaian dan toleransi menjadi pijakan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Uni Eropa. Menurut Kiai Said, Uni Eropa dan Swedia khususnya harus lebih proaktif mendorong tumbuh berkembangnya toleransi dan perdamaian, serta membuat regulasi yang kuat dan menerapkannya agar tidak sering terjadi aksi penistaan terhadap agama.

”Pemahaman tentang keberadaan Islam yang ramah, damai dan toleran harus disebarluaskan agar tidak ada phobia terhadap Islam. Karena Islam adalah agama perdamaian dan agama kemanusiaan,”. ucapnya.

Selain itu, LPOI dan LPOK mendesak untuk lebih progresif bekerja sama dengan seluruh pihak di seluruh dunia untuk mempromosikan Islam Nusantara sebagai role model beragama yang ramah damai dan toleran, di tengah praktik demokrasi.

“Optimalkan diplomasi melalui berbagai jalur people to people diplomacy, business to business diplomacy, government to government diplomacy untuk menunjukkan keberadaan praktik demokrasi di negara yang mayoritas berpenduduk muslim berjalan secara damai, Kehidupan antaragama berjalan secara rukun dan harmoni dan untuk mencegah phobia terhadap Islam,” ujarnya.

Lulusan Ummul Quro Makkah juga medesak Pemerintah Indonesia untuk segera menggunakan otoritasnya dan menyampaikan sikap tegas, atas nama bangsa Indonesia dan atas nama Umat Islam Indonesia, untuk menyeru dengan keras stop rasisme dan kebencian terhadap Islam.

”Tindak dengan tegas seadil adilnya pelaku penistaan agama dan cegah terjadinya phobia terhadap Islam serta serukan kepada Uni Eropa agar segera membuat dan menegakkan regulasi dan komitmen terhadap toleransi dan perdamaian yang dijaga dengan Ketat,” katanya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More