Ketua MUI Kutuk Pembakaran Salinan Al-Qur'an oleh Politikus Anti Islam Denmark

Senin, 23 Januari 2023 - 12:08 WIB
Ketua MUI KH M Cholil Nafis mengutuk aksi pembakaran salinan Al-Quran oleh politisi anti-Islam, Rasmus Paludan. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis mengutuk aksi pembakaran salinan Al-Qur'an oleh politisi anti-Islam, Rasmus Paludan. Pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Hard Line itu membakar salinan Kitab Suci Umat Islam di luar Kedutaan Besar Turki di Stockhol, Swedia, Sabtu (21/1/2023).

Menurut Cholil Nafis, aksi tersebut menunjukkan bahwa masih terjadi Islamophobia di Denmark. Yang membuat geram adalah aksi itu tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh dunia.

"Di Denmark ini masih banyak yg phobia akut kpd Islam. Dan, yg seperti ini tak dianggap pelanggaran HAM oleh dunia. Saya mengutuk orang seperti ini dan mudah2-an mereka dikutuk oleh Allah," tulis Cholil Nafis di akun Twitternya, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Rasmus Paludan Bakar Al-Qur'an karena Protes terhadap Islam dan Erdogan





Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu meminta kepada pemerintah Indonesia untuk melayangkan protes keras kepada pemerintah Denmark atas aksi Rasmus Paludan itu.

"Meminta pemerintah mengirim surat protes kpd pemerintah Denmark utk menjaga harmoni umat," cuitnya lagi.

Untuk diketahui, Rasmus Paludan, politisi anti-Islam, telah membakar salinan Al-Qur'an di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, pada Sabtu. Dia melakukannya sebagai protes terhadap Islam dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Itu terungkap dari izin yang diberikan polisi setempat kepada Paludan untuk menggelar aksinya.

Mengutip Reuters, Senin (23/1/2023), dalam izin yang diperolehnya dari polisi, disebutkan bahwa protesnya dilakukan terhadap Islam dan apa yang disebut upaya Presiden Erdogan untuk memengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia. Paludan merupakan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Hard Line.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More