PKB Tenggat Dua Bulan untuk Perbaiki Kinerja

Sabtu, 09 Mei 2015 - 11:26 WIB
PKB Tenggat Dua Bulan untuk Perbaiki Kinerja
PKB Tenggat Dua Bulan untuk Perbaiki Kinerja
A A A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan waktu dua bulan terhadap jajaran kementerian yang berada di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian untuk membenahi kinerja.

Bila dalam kurun waktu tersebut tidak berhasil, perlu ada reshuffle. ”Saya kira beri kesempatan untuk konsolidasi dulu, terutama tim ekonomi. Kita kasih waktu dua bulan ini untuk segera melakukan konsolidasi kekuatan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dulu; soal pemerataan nanti dulu, sehingga tidak ada fluktuasi,” ujar Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat melantik pengurus Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) se-Indonesia di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.

Muhaimin menilai krisis global merupakan faktor utama penyebab keadaan ekonomi Indonesia melemah. Karenanya, ada tiga hal penting yang harus menjadi fokus pemerintah, yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan pemantapan stabilitas ekonomi, termasuk stabilitas harga.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu juga mengkritik pemerintah yang kerap menaikkan dan menurunkan harga minyak secara cepat. ”Jangan sekali-kali menaikkan dan menurunkan BBM secara cepat, itu sangat berbahaya. Karena itu, konsolidasi tim ekonomi ini dalam waktu dua bulan harus dilakukan. Kalau dua bulan tidak ada perbaikan ya reshuffle,” tegasnya.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio menilai, kalau mau objektif, pemerintah punya strategi ekonomi yang menyerahkan harga energi ke mekanisme ke pasar atau disebut sebagai desain ekonomi Jokowi di mana pemerintah akhirnya punya uang tunai banyak.

Berbeda dengan zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang harus mengeluarkan uang ratusan miliar untuk subsidi masyarakat. ”Sekarang subsidi dicabut, pemerintah punya uang tunai dan diperuntukkan bagi infrastruktur yang saya sebut dengan Jokowinomic,” ujarnya.

Sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1912 seconds (0.1#10.140)
pixels