Menpora Bentuk Tim Transisi
A
A
A
JAKARTA - Setelah menunda cukup lama, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya mengumumkan nama-nama anggota Tim Transisi. Tim ini mengemban tugas membenahi sepak bola Indonesia.
Tetapi dari 17 nama, hanya 3 yang berlatar belakang sepak bola. Para penghuni Tim Transisi itu di antaranya FX Hadi Rudyatmo (Wali Kota Solo), Lodewijk F Paulus (mantan Danjen Kopassus), Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Eddy Rumpoko (Wali Kota Batu), Ricky Yacobi (mantan pemain timnas Indonesia), dan Bibit Samad Rianto (mantan wakil ketua KPK).
Selanjutnya ada Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), Cheppy T Wartono (anggota DPR dari PDIP), Tommy Kurniawan (politikus PKB), Iwan Lukminto (pengusaha), Francis Wanandi (pengusaha), Saut H Sirait (mantan Bawaslu), Andrew Darwis (pendiri Kaskus), Farid Husaini (mantan pengurus PSM Makassar), dan Zuhairi Misrawi (politikus PDIP). Dua nama lainnya Diaz Faizal Malik Hendropriyono (Komisaris Telkomsel), dan Velix W Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden SBY Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah).
”Tim ini akan melakukan pembenahan tata kelola sepak bola. Kami bahkan menyiapkan tagline Indonesia Memanggil,” kata Imam Nahrawi di Jakarta tadi malam. Imam menjelaskan tim ini mempunyai empat tugas yang harus segera dilaksanakan. Selain menjalankan tugas kewenangan PSSI, tim ini juga harus memastikan pengiriman timnas ke beberapa kompetisi tetap jalan.
Tim ini juga wajib memastikan kompetisi dari semua level mulai QNB League 2015, Divisi Utama hingga Liga Nusantara berjalan meski hingga saat ini belum ada kesepakatan. Tugas terakhir adalah membentuk kepengurusan baru PSSI yang sesuai dengan statuta PSSI dan FIFA. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto menjelaskan, TimTransisimengambil alih semua urusan PSSI selama induk olahraga sepak bola itu dibekukan.
”Nantinya Tim Transisi akan langsung berkomunikasi dengan FIFA bersama Menpora dan lembaga terkait dalam hal ini KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Kami pun berharap komunikasi akan lebih baik dengan FIFA,” tutur Gatot. Dari apa yang dijelaskan Menpora serta Gatot, Tim Transisi memikul tugas yang berat. Namun 17 nama Tim Transisi tidak seluruhnya merupakan insan sepak bola.
Salah satunya adalah Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, dirinya ditelepon oleh Menpora Imam Nahrawi dan diminta mengisi tim transisi yang bertugas mengelola sepak bola di Indonesia. Keterlibatannya di tim transisi hanya bertugas untuk memberikan pemikiran-pemikiran, bukan tentang masalah teknis. ”Pada dasarnya di mana negara membutuhkan energi saya, pasti akan saya jalankan,” kata Emil di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, tadi malam.
Sedangkan FX Hadi Rudyatmo berencana menjalankan kompetisi sepakbola Indonesia secepat mungkin. Hal itu dilakukan agar para pemain dan juga tim tidak terlalu lama vakum dari dunia persepakbolaan di Indonesia. ”Siapa yang dipilih itu orang yang baik dan mau untuk memperbaiki persepakbolaan di Indonesia,” tegasnya. Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menolak untuk memberikan tanggapan terkait pengumuman nama anggota Tim Transisi.
”Buat apa saya tanggapi,” jawab La Nyalla saat dihubungi KORAN SINDO. ”Tidak ada untungnya buat saya. PSSI akan terus berjalan istikamah dengan adanya tim bentukan Menpora itu.” Untuk keinginan Menpora menggelar kompetisi di bawah Tim Transisi, La Nyalla balik mempertanyakan apakah klub-klub tersebut mau. Seperti diberitakan, 18 klub yang tampil di QNB League 2015 dengan tegas menyatakan tidak akan mau berkompetisi di bawah Tim Transisi bentukan Menpora.
Decky irawan jasri/ muhammad ginanjar/ arief setiadi
Tetapi dari 17 nama, hanya 3 yang berlatar belakang sepak bola. Para penghuni Tim Transisi itu di antaranya FX Hadi Rudyatmo (Wali Kota Solo), Lodewijk F Paulus (mantan Danjen Kopassus), Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Eddy Rumpoko (Wali Kota Batu), Ricky Yacobi (mantan pemain timnas Indonesia), dan Bibit Samad Rianto (mantan wakil ketua KPK).
Selanjutnya ada Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), Cheppy T Wartono (anggota DPR dari PDIP), Tommy Kurniawan (politikus PKB), Iwan Lukminto (pengusaha), Francis Wanandi (pengusaha), Saut H Sirait (mantan Bawaslu), Andrew Darwis (pendiri Kaskus), Farid Husaini (mantan pengurus PSM Makassar), dan Zuhairi Misrawi (politikus PDIP). Dua nama lainnya Diaz Faizal Malik Hendropriyono (Komisaris Telkomsel), dan Velix W Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden SBY Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah).
”Tim ini akan melakukan pembenahan tata kelola sepak bola. Kami bahkan menyiapkan tagline Indonesia Memanggil,” kata Imam Nahrawi di Jakarta tadi malam. Imam menjelaskan tim ini mempunyai empat tugas yang harus segera dilaksanakan. Selain menjalankan tugas kewenangan PSSI, tim ini juga harus memastikan pengiriman timnas ke beberapa kompetisi tetap jalan.
Tim ini juga wajib memastikan kompetisi dari semua level mulai QNB League 2015, Divisi Utama hingga Liga Nusantara berjalan meski hingga saat ini belum ada kesepakatan. Tugas terakhir adalah membentuk kepengurusan baru PSSI yang sesuai dengan statuta PSSI dan FIFA. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto menjelaskan, TimTransisimengambil alih semua urusan PSSI selama induk olahraga sepak bola itu dibekukan.
”Nantinya Tim Transisi akan langsung berkomunikasi dengan FIFA bersama Menpora dan lembaga terkait dalam hal ini KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Kami pun berharap komunikasi akan lebih baik dengan FIFA,” tutur Gatot. Dari apa yang dijelaskan Menpora serta Gatot, Tim Transisi memikul tugas yang berat. Namun 17 nama Tim Transisi tidak seluruhnya merupakan insan sepak bola.
Salah satunya adalah Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, dirinya ditelepon oleh Menpora Imam Nahrawi dan diminta mengisi tim transisi yang bertugas mengelola sepak bola di Indonesia. Keterlibatannya di tim transisi hanya bertugas untuk memberikan pemikiran-pemikiran, bukan tentang masalah teknis. ”Pada dasarnya di mana negara membutuhkan energi saya, pasti akan saya jalankan,” kata Emil di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, tadi malam.
Sedangkan FX Hadi Rudyatmo berencana menjalankan kompetisi sepakbola Indonesia secepat mungkin. Hal itu dilakukan agar para pemain dan juga tim tidak terlalu lama vakum dari dunia persepakbolaan di Indonesia. ”Siapa yang dipilih itu orang yang baik dan mau untuk memperbaiki persepakbolaan di Indonesia,” tegasnya. Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menolak untuk memberikan tanggapan terkait pengumuman nama anggota Tim Transisi.
”Buat apa saya tanggapi,” jawab La Nyalla saat dihubungi KORAN SINDO. ”Tidak ada untungnya buat saya. PSSI akan terus berjalan istikamah dengan adanya tim bentukan Menpora itu.” Untuk keinginan Menpora menggelar kompetisi di bawah Tim Transisi, La Nyalla balik mempertanyakan apakah klub-klub tersebut mau. Seperti diberitakan, 18 klub yang tampil di QNB League 2015 dengan tegas menyatakan tidak akan mau berkompetisi di bawah Tim Transisi bentukan Menpora.
Decky irawan jasri/ muhammad ginanjar/ arief setiadi
(bbg)