Kematian Mahasiswa di Danau UI Misterius dan Unik

Rabu, 06 Mei 2015 - 09:17 WIB
Kematian Mahasiswa di...
Kematian Mahasiswa di Danau UI Misterius dan Unik
A A A
DEPOK - Kematian Akseyna Ahad Dori (Ace) di danau Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok hingga kini masih menjadi misteri.

Kasus ini sudah terjadi sebulan lebih, namun belum ada kepastian apakah mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UI itu tewas dibunuh atau bunuh diri. ”Ini kasus misterius dan unik,” kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho kemarin.

Disebut misterius dan unik karena minim barang bukti maupun saksi mata di lokasi yang bisa memperkuat penyebab kematian Ace. Korban tewas mengambang di danau UI pada Maret lalu. Saat ditemukan, korban membawa tas berisi batu. Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan pendekatan secara intensif. Berbagai cara ditempuh seperti memeriksa dan mengirim ulang sejumlah barang bukti ke laboratorium kriminal. ”Hasilnya belum bisa diekspose,” ujar Teguh.

Minim barang bukti yang bisa menguatkan dugaan dan tidak ada saksi membuat kasus ini perlu pendalaman khusus. Pendekatan diupayakan dengan menggali informasi mengenai korban yakni mengetahui kehidupan sosial korban. Selain itu, juga digali informasi kegiatan korban sebelum ditemukan meninggal. Polisi bahkan meminta keterangan ahli grafologi Deborah Dewi yang beberapa waktu lalu pernah berkicau di jejaring sosial mengenai kematian Ace.

Pemanggilan Deborah untuk menyamakan persepsi mengenai ilmu grafologi sehingga tidak ada kesimpangsiuran mengenai misteri kematian Ace. Ayah Ace, Kolonel Sus Mardoto, mendesak Polresta Depok mengungkap kasus ini secara transparan dan tuntas sebab peristiwa ini mengandung banyak kejanggalan. Setidaknya dari secarik surat wasiat yang diduga ditulis Ace sebelum ditemukan meninggal di danau UI. ”Banyak kejanggalan yang saya lihat,” kata Mardoto di Griya Avia Ceria, JalanElangNo 4, Tegalsari, Kalasan, Sleman, beberapa waktu lalu.

Dari surat wasiat, dia tak yakin itu tulisan Ace. Kecurigaan ini semakin bertambah karena surat tersebut diberikan atau disodorkan oleh orang lain yang tak mempunyai kewenangan apaapa.

”Bukan ditemukan oleh polisi. Bagi saya juga sulit untuk memastikan itu tulisan tangan anak saya atau bukan. Selain harus membandingkan, juga tidak gampang memastikannya meski itu dilakukan ahli,” kata Mardoto yang bekerja di Ksatrian Akademi Angkatan Udara Lanud Adisutjpto Yogyakarta ini.

R ratna purnama/ ridho hidayat
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0799 seconds (0.1#10.140)