Penembak Dua Anggota TNI Ditangkap
A
A
A
JAKARTA - Zulfaini alias Tgk Blang, satu dari dua penembak yang menewaskan dua prajurit TNI, Sertu Indra Irawan, 41, dan Serda Hendrianto, 36, yang bertugas di Kodim 0103 Aceh Utara, berhasil ditangkap Polda Aceh.
”Iya, benar tadi pagi tertangkap dalam kontak tembak. Yang satu tertangkap, tapi yang satu bernama Komeng melarikan diri dalam keadaan luka karena tertembak,” ujar Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto di Jakarta kemarin. Kadispenad menjelaskan, pelaku yang berjumlah dua orang sebelumnya telah diintai dan diikuti oleh anggota Polda Aceh, Kombes Pol Erlin, mulai dari lam lhom Abes hingga masuk ke Banda Aceh melalui Mata Ie-Lampeuneurut.
Setibanya di jalan pinggir kali Desa Limpok arah ke Jembatan Cot Irih Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Abes, terjadi kontak tembak dengan kedua pelaku. Dalam kontak tembak itu, kata Kadispenad, petugas berhasil mengenai satu orang dari kelompok bersenjata tersebut. Petugas kemudian melakukan pengejaran dan berhasil menangkap tersangka Zulfaini alias Tgk Blang yang bersembunyi di samping rumah warga yang beralamat di Jalan Rahmat Satu Gp Limpok Kabupaten, Abes.
”Tersangka yang satunya lagi, Komeng, sampai sekarang masih dalam pengejaran anggota Gegana Polda Aceh, di seputaran Gp Limpok Abes. Yang bersangkutan membawa senjata AK, tetapi mengalami luka terkena tembakan pada saat kontak,” ujarnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, Zulfaini diketahui bila yang bersangkutan merupakan eksekutor atau pelaku yang menembak mati dua anggota Unit Intel Kodim Aceh Utara bersama dengan Komeng.
Dari tangan tersangka diamankan satu pucuk pistol jenis FN milik korban. Kadispenad menambahkan, barang bukti lainnya yang berhasil diamankan petugas adalah satu sepeda motor jenis Mio Sporty yang di dalamnya terdapat satu borgol dan sebo serta sepucuk pistol jenis FN lengkap dengan amunisi. Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko menginstruksikan kepada jajarannya untuk mencari pelaku pembunuhan terhadap dua prajurit TNI AD.
Menurut Panglima, para pelaku merupakan sempalan dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang masih ingin diakui keberadaannya. Mantan Pangdam Siliwangi itu menjelaskan, tindakan pelaku karena merasa terganggu dengan aksi prajurit TNI yang berhasil menemukan ladang ganja di sejumlah tempat. Kemudian saat melakukan operasi dengan aparat kepolisian, mereka juga berhasil menemukan narkoba.
Sucipto
”Iya, benar tadi pagi tertangkap dalam kontak tembak. Yang satu tertangkap, tapi yang satu bernama Komeng melarikan diri dalam keadaan luka karena tertembak,” ujar Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto di Jakarta kemarin. Kadispenad menjelaskan, pelaku yang berjumlah dua orang sebelumnya telah diintai dan diikuti oleh anggota Polda Aceh, Kombes Pol Erlin, mulai dari lam lhom Abes hingga masuk ke Banda Aceh melalui Mata Ie-Lampeuneurut.
Setibanya di jalan pinggir kali Desa Limpok arah ke Jembatan Cot Irih Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Abes, terjadi kontak tembak dengan kedua pelaku. Dalam kontak tembak itu, kata Kadispenad, petugas berhasil mengenai satu orang dari kelompok bersenjata tersebut. Petugas kemudian melakukan pengejaran dan berhasil menangkap tersangka Zulfaini alias Tgk Blang yang bersembunyi di samping rumah warga yang beralamat di Jalan Rahmat Satu Gp Limpok Kabupaten, Abes.
”Tersangka yang satunya lagi, Komeng, sampai sekarang masih dalam pengejaran anggota Gegana Polda Aceh, di seputaran Gp Limpok Abes. Yang bersangkutan membawa senjata AK, tetapi mengalami luka terkena tembakan pada saat kontak,” ujarnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, Zulfaini diketahui bila yang bersangkutan merupakan eksekutor atau pelaku yang menembak mati dua anggota Unit Intel Kodim Aceh Utara bersama dengan Komeng.
Dari tangan tersangka diamankan satu pucuk pistol jenis FN milik korban. Kadispenad menambahkan, barang bukti lainnya yang berhasil diamankan petugas adalah satu sepeda motor jenis Mio Sporty yang di dalamnya terdapat satu borgol dan sebo serta sepucuk pistol jenis FN lengkap dengan amunisi. Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko menginstruksikan kepada jajarannya untuk mencari pelaku pembunuhan terhadap dua prajurit TNI AD.
Menurut Panglima, para pelaku merupakan sempalan dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang masih ingin diakui keberadaannya. Mantan Pangdam Siliwangi itu menjelaskan, tindakan pelaku karena merasa terganggu dengan aksi prajurit TNI yang berhasil menemukan ladang ganja di sejumlah tempat. Kemudian saat melakukan operasi dengan aparat kepolisian, mereka juga berhasil menemukan narkoba.
Sucipto
(bhr)