Ambles, Candi Sukuh Akan Dipugar Total
A
A
A
KARANGANYAR - Candi Kukuh di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, ambles. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah pun akan melakukan pemugaran total.
Seluruh batu candi rencananya akan diturunkan dengan melibatkan para pakar geologi dan arsitektur prasejarah. Para ahli itu akan meneliti penyebab amblesnya candi, sehingga mereka bisa merekomendasikan pemakaian bahan-bahan untuk memperkuatnya saat menyusun kembali batu-batu candi seperti sedia kala. Bahkan pekan depan, tim pemugaran akan memasang perancah atau struktur guna memudahkan pekerjaan.
”Pembuatan perancah akan memakan waktu sekitar dua pekan. Setelah itu, di atas candi akan dipasang atap,” kata Sudarsono, koordinator tim pemugaran, kemarin. Pelaksana lapangan pemugaran Candi Sukuh Suyadi menambahkan, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pemberian nomor terhadap setiap bongkahan batu penyusun candi sebelum dilakukan pembongkaran. Hal itu dilakukan guna memudahkan pengembalian posisi batu saat penyusunan kembali.
Namun, penomoran tersebut tetap akan menggunakan huruf yang disesuaikan ketentuan UNESCO PBB. Suyadi menyatakan, salah satu alasan pemugaran Candi Kukuh tersebut karena kondisi candi Hindu yang dibangun pada abad ke-15 Masehi itu telah kritis. Faktor usia dan kikisan air hujan dinilai sebagai penyebab penurunan susunan candi.
Secara kasatmata, candi yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia pada 1995 itu mengalami penurunan di bagian dinding selatan. Selama pemugaran, bangunan utama candi akan disterilkan. Alhasil, pengunjung dilarang mendekat dalam radius tertentu. Meski begitu, masyarakat diizinkan melihat proses pemugaran asal tidak menerabas garis batas.
Selama 160 hari pengerjaan terhitung sejak 20 April lalu, tim BPCB hanya menyelesaikan pembongkaran total dan pengembalian empat lapisan dasar candi. Adapun penyusunan utuh candi diperkirakan bakal memakan waktu dua tahun.
Ary wahyu wibowo
Seluruh batu candi rencananya akan diturunkan dengan melibatkan para pakar geologi dan arsitektur prasejarah. Para ahli itu akan meneliti penyebab amblesnya candi, sehingga mereka bisa merekomendasikan pemakaian bahan-bahan untuk memperkuatnya saat menyusun kembali batu-batu candi seperti sedia kala. Bahkan pekan depan, tim pemugaran akan memasang perancah atau struktur guna memudahkan pekerjaan.
”Pembuatan perancah akan memakan waktu sekitar dua pekan. Setelah itu, di atas candi akan dipasang atap,” kata Sudarsono, koordinator tim pemugaran, kemarin. Pelaksana lapangan pemugaran Candi Sukuh Suyadi menambahkan, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pemberian nomor terhadap setiap bongkahan batu penyusun candi sebelum dilakukan pembongkaran. Hal itu dilakukan guna memudahkan pengembalian posisi batu saat penyusunan kembali.
Namun, penomoran tersebut tetap akan menggunakan huruf yang disesuaikan ketentuan UNESCO PBB. Suyadi menyatakan, salah satu alasan pemugaran Candi Kukuh tersebut karena kondisi candi Hindu yang dibangun pada abad ke-15 Masehi itu telah kritis. Faktor usia dan kikisan air hujan dinilai sebagai penyebab penurunan susunan candi.
Secara kasatmata, candi yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia pada 1995 itu mengalami penurunan di bagian dinding selatan. Selama pemugaran, bangunan utama candi akan disterilkan. Alhasil, pengunjung dilarang mendekat dalam radius tertentu. Meski begitu, masyarakat diizinkan melihat proses pemugaran asal tidak menerabas garis batas.
Selama 160 hari pengerjaan terhitung sejak 20 April lalu, tim BPCB hanya menyelesaikan pembongkaran total dan pengembalian empat lapisan dasar candi. Adapun penyusunan utuh candi diperkirakan bakal memakan waktu dua tahun.
Ary wahyu wibowo
(ars)