Lampu-Lampu Pelabuhan Menarik Hewan Perusak Kapal

Minggu, 03 Mei 2015 - 12:26 WIB
Lampu-Lampu Pelabuhan...
Lampu-Lampu Pelabuhan Menarik Hewan Perusak Kapal
A A A
Lampu-lampu sangat penting untuk menerangi kegiatan di pelabuhan. Sayangnya, lampu-lampu itu juga memiliki dampak pada hewan-hewan laut.

Penerangan buatan di berbagai pelabuhan menarik hewanhewan laut yang merusak kapal dan perahu. Para peneliti yakin lampu yang terus menyala pada malam hari telah mengubah perilaku sejumlah binatang yang menempel di lambung kapal.

Cacing-cacing kapal misalnya tertarik dengan cahaya dari lampulampu tersebut. Adapun binatang yang tidak suka cahaya terang, lebih memilih wilayah perairan yang lebih gelap. Hasil studi ini diterbitkan di Royal Society Journal Biology Letters. ”Adanya cahaya lampu pada malam hari dapat mengubah komposisipenghunipantaidanlaut,” kataDr Thomas Davies, ekologis dari University of Exeter, Inggris kepada BBC.

”Itu yang kami sebut merugikan ekosistem. Adanya cahaya lampu sangat mungkin meningkatkan spesiesspesies pengganggu yang dapat merusak kapal atau perahu,” ujar Davies. Para peneliti memperkirakan hanya kurang dari seperempat wilayah pantai di dunia, tidak termasuk Antartika mengalami dampak akibat cahaya lampu di malam hari. Pelabuhan, marina, rig minyak, dan kapal penangkap ikan berkontribusi atas cahaya lampu yang menyilaukan.

Untuk mempelajari dampak cahaya lampu itu, para peneliti mengamati binatang-binatang kecil yang tinggal di endapan pasir atau permukaan laut yang keras. Mereka antara lain kerang, remis, bunga karang, dan squirt laut. Saat invertebrata ini berada pada tahap larva dalam siklus hidupnya, mereka menggunakan cahaya untuk mencari tempat terbaik untuk mengaitkan diri dan menghabiskan bertahun-tahun siklus hidup dewasa.

”Proses mencari habitat yang tepat itu pada banyak spesies mengandalkan intensitas dan kualitas pencahayaan,” papar Dr Davies. Untuk menyelidikinya, tim membangun rakit-rakit buatan dan memaparnya pada berbagai kondisi pencahayaan. Rakit-rakit itu ditempatkan di Selat Menai yang terletak di antara Pulau Anglesey dan Pantai Wales. Mereka menemukan beberapa spesies, termasuk binatang berbulu yang disebut Plumularia setacea dan koloni squirt laut lebih memilih tempat gelap, dan beberapa menetap di rakit dengan pencahayaan remang. Lainnya, seperti cacing-cacing kapal tertarik oleh cahaya lampu.

Keberadaan cacing-cacing kapal ini sangat merugikan industri perkapalan karena binatang ini dapat membuat kapal bergerak lamban dan biayanya sangat mahal untuk membersihkannya. Peneliti saat ini ingin melihat dampak cahaya lampu pada organisme laut yang lebih luas dan untuk menghitung dengan pasti berapa banyak kekacauan yang diakibatkan cahaya lampu tersebut.

”Jika ini mengakibatkan masalah besar di berbagai pelabuhan dan pantai, ada beberapa hal yang dapat dilakukan,” kata Dr Davies. ”Menghindari penggunaan lampu salah satunya, tapi jika diperlukan, kita perlu melakukan sejumlah studi untuk mengetahui jenis-jenis cahaya lampu yang cenderung mengakibatkan dampak tersebut,” ujar Dr Davies.

Syarifudin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1269 seconds (0.1#10.140)