Panggung Seni Setu Babakan

Minggu, 03 Mei 2015 - 12:17 WIB
Panggung Seni Setu Babakan
Panggung Seni Setu Babakan
A A A
Perkampungan Betawi Setu Babakan, layaknya sebuah panggung. Berbagai macam kesenian asli Betawi semisal lenong, gambang kromong, marawis, hingga shahibul hikayah dipertontonkan. Pertunjukan tersebut disambut antusias masyarakat yang datang dari berbagai macam suku dan daerah.

Penampilan kesenian lenong, pada pergelaran seni dan budaya Betawi yang diselenggarakan oleh Bens Radio, Minggu (19/4) itu, mampu menyedot perhatian penonton. Penonton disuguhkan dengan lawakan lugu dan sederhana khas Betawi. Antusiasme penontontak surut meski hujan mengguyur perkampungan Betawi tersebut. General Manager Bens Radio Iman Musaman menyatakan, pergelaran seni dan budaya Betawi umumnya selalu dipadati penonton. Antusiasme warga terhadap kesenian Betawi selalu tinggi.

Hanya, kesenian Betawi kurang diberi ruang sehingga lambat laun banyak kesenian asli Betawi yang kurang dikenal masyarakat. ”Kesenian Betawi banyak digemari oleh masyarakat. Hanya, seniman Betawi kurang diberikan ruang sehingga banyak juga kesenian Betawi yang lambat laun terkikis,” ujarnya.

Menurut Iman, pemerintah sebagai regulator harusnya memberikan ruang yang cukup bagi penggiat seni budaya Betawi. Selain salah satu upaya sebagai pelestarian seni dan budaya, regulasi itu punakanberdampakpada perekonomian seniman Betawi. Ia menilai dalam hal melestarikan kesenian dan budaya sudah sewajarnya pemerintah dan masyarakat saling bersinergi ke arah yang positif.

Dalam regulasi tersebut, misalnya, di Jakarta banyak sekali hotel berbintang. Jika seniman-seniman Betawi diberikan ruang untuk tampil minimal satu bulan sekali, hal tersebut akan berdampak positif pada pelestarian seni dan budaya. Tanpaadanya regulasi, para senimanakan terseok-seok memperjuangkan seni budaya sekaligus tuntutan hidup. ”Keinginan seniman Betawi itu sebenarnya tidak muluk-muluk, mereka bekerja untuk seni dan budaya, tapi di samping itu ada tuntutan hidup yang harus terpenuhi,” tegasnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dalam sambutannya, Basuki meminta kerja sama masyarakat Betawi untuk sama-sama memajukan Setu Babakan sebagai pusat perkampungan dan kebudayaan Betawi. Menurutnya, globalisasi dan pembangunan di Jakarta tidak bisa dihindari sehingga kebudayaan Betawi semakin terkikis.

Namun, dengan memajukan Setu Babakan sebagai pusat perkampungan dan kebudayaan Betawi, hal tersebut dapat mengingatkan masyarakat bagaimana bentuk perkampungan Betawi tempo dulu sekaligus melestarikan seni dan kebudayaan Betawi. ”Kita tidak dapat menekan arus pembangunan di Jakarta, tapi kebudayaan dan perkampungan Betawi harus tetap ada,” ujarnya.

Shahibul Hikayah

Salah satu jenis kesenian Betawi yang hampir hilang adalah Shahibul Hikayah. Shahibul Hikayah berasal dari kata bahasa Arab yang artinya ahli cerita atau tukang cerita . Dalam seni Betawi, Shahibul Hikayah adalah jenis lawakan yang mengusung nilai-nilai moral agama dan budaya. Misalnya, dalam Shahibul Hikayah, dalang yang bertugas sebagai pencerita akan membawakan tema kisah-kisah rakyat Betawi, kisah-kisah nabi, dan juga cerita teladan dalam berkehidupan sehari-hari.

Cerita-cerita tersebut akan dibungkus secara unik oleh lawakan khas oleh sang dalang. Dalang Shahibul Hikayah asal Jagakarsa H Fadly Baskara menerangkan, seiring dengan perkembangan zaman, terjadi perbedaan antara seni Shahibul Hikayah tempo dulu dan masa kini. Jika dulu, Shahibul Hikayah hanya memiliki satu ritme panggung yang secara keseluruhan diarahkan oleh dan hanya dalang, Shahibul Hikayah masa kini lebih fleksibel dan modernis. Kini, selain dalang sang pencerita, terdapat celetukers dan dayang-dayang lawak.

Celetukers bertugas sebagai penyanggah setiap guyonan yang dilontarkan dalang ketika bercerita dan berlawak, sementara dayang-dayang lawak bertugas sebagai penanggap setiap lawakan dalang. ”Kini Shahibul Hikayah lebih modernis agar lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya. Fadly mengaku, seni Shahibul Hikayah merupakan salah satu jenis kesenian Betawi yang hampir ditelan zaman. Padahal menurutnya, banyak nilai- nilai positif yang dapat disampaikan melalui Shahibul Hikayah.

Manusia kerap salah dan lupa. Saling menasihati adalah salah satu esensi dalam berkehidupan sosial. Namun dalam realita yang ada, masyarakat umumnya melihat nasihat sebagai sebuah hal yang menjenuhkan. Untuk itulah seni Shahibul Hikayah hadir. Selain melawak dan menghibur penonton, setidaknya ada pesan-pesan moral yang dapat penonton bawa pulang dalam menjalankan kehidupan.

Imas damayanti
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0237 seconds (0.1#10.140)