Karim Massimov Kembali Duduki Kursi PM

Kamis, 30 April 2015 - 10:00 WIB
Karim Massimov Kembali Duduki Kursi PM
Karim Massimov Kembali Duduki Kursi PM
A A A
ALMATY - Presiden Kazakstan terpilih Nursultan Nazarbayev kembali menunjuk pendukung loyalisnya, Karim Massimov, sebagai perdana menteri (PM).

Penunjukan Massimov sebagai PM dilakukan setelah berakhirnya periode kabinet lama. Langkah ini menandai formasi baru pemerintahan. Dilaporkan Reuters, Parlemen Kazakstan melalui majelis rendahnya menganggap penunjukan kembali Massimov sekadar formalitas dan menunjukkan dominasi Partai Nur Otan pimpinan Nazarbayev di pemerintahan.

Sebelum menunjuk Massimov sebagai PM, Nazarbayev baru saja terpilih kembali sebagai presiden Kazakhtan dengan perolehan suara mencapai 97,7% pada pemilihan presiden yang digelar Minggu (26/4) lalu. Nursultan Nazarbayev menjabat sebagai presiden Kazakstan selama 26 tahun sejak sebelum merdeka pada 1989, dan berlanjut setelah Kazakstan memisahkan diri dari Uni Soviet pada 1990.

Massimov, 49, merupakan ahli ekonomi yang fasih beberapa bahasa asing seperti Mandarin, Uyghur, Rusia, Inggris, dan Arab. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai kepala staf selama dua tahun. Pada 2001 Massimov menjabat sebagai menteri ekonomi dan perencanaan.

Pria bernama lengkap Karim Qajymqanuly Massimov ini lahir pada 15 Juni 1965. Sebelumnya dia pernah menduduki jabatan sebagai wakil PM sejak 19 Januari 2006-9 Januari 2007. Setelah itu dia naik menjadi PM sejak 10 Januari 2007- 24 September 2012. Lengser dari posisi PM, Massimov kembali menempati posisi strategis sebagai kepala staf kepresidenan.

Jabatan ini dianggap sebagai strategi Presiden Nazarbayev untuk menyeimbangkan kekuatan antarberbagai faksi di pemerintahan. Sejak 2 April 2014 Massimov terpilih kembali menjadi PM. Pria yang lahir di Kota Tselinograd (sekarang berganti nama menjadi Astana) berasal dari keluarga Uyghur.

Massimov merupakan lulusan dari Peoples Friendship University of Russia yang merupakan universitas terbaik di Rusia. Dia kemudian melanjutkan studinya ke Universitas Wuhan, Hubei, China.

Massimov dianggap sebagai orang yang paling paham tentang China, mitra strategis Kazakstan dalam beberapa tahun. Dua negara ini menjalin hubungan kerja sama bilateral, terutama dalam pengembangan sumber daya energi Kazakstan.

Arvin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5271 seconds (0.1#10.140)