Membumikan Paradigma Baru Korps Baret Merah

Rabu, 29 April 2015 - 09:02 WIB
Membumikan Paradigma Baru Korps Baret Merah
Membumikan Paradigma Baru Korps Baret Merah
A A A
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menginjak usia ke-63 pada 16 April 2015 lalu. Mengambil momentum HUT ke-63, Korps Baret Merah memperkenalkan paradigma baru sebagai pasukan elite yang humanis dan bersahabat dengan rakyat melalui motto Senyum, Sapa, Salaman. Sebuah era baru Kopassus yang layak diapresiasi dan didukung

KOMANDAN DARI MASA KE MASA

Mayor Moch Idjon Djanbi 1952-1956
Mayor RE Djailani 1956-1956
Mayor Kaharudin Nasution 1956-1958
Mayor Mung Parhadimulyo 1958-1964
Kolonel Sarwo Edhie Wibowo 1964-1967
Brigjen Widjoyo Suyono 1967-1970
Brigjen Witarmin 1970-1975
Brigjen Yogie Suardi Memet Mei 1975-April 1983
Brigjen Wismoyo Arismunandar 1983-1984
Brigjen Sintong Panjaitan Mei 1985-Agustus 1987
Brigjen Kuntara Agustus 1987-Juli 1992
Brigjen Tarub Juli 1992-Juli 1993
Brigjen Agum Gumelar Juli 1993- September 1994
Brigjen Subagyo HS September 1994- Desember 1995
Mayjen Prabowo Subianto Desember 1995- Maret 1998
Mayjen Muchdi P Maret 1998-Mei 1998
Mayjen Syahrir MS 1998-2000
Mayjen Amirul Isnaini 1 Juni 2000-2002
Mayjen Sriyanto Muntasram 2002 - 15 Februari 2005
Mayjen Syaiful Rizal 15 Februari 2005- 1 September 2006
Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary 1 September 2006- 12 Sepetmber 2007
Mayjen Soenarko 12 September 2007- 1 Juli 2008
Mayjen Pramono Edhie Wibowo 1 Juli 2008- 4 Desember 2009
Mayjen Lodewijk Freidrich Paulus 4 Desember 2009- 8 September 2011
Mayjen Wisnu Bawa Tenaya 8 September 2011- 2012
Mayjen Agus Sutomo S Ip 2012-5 September 2014
Mayjen Doni Monardo 5 September 2014-Sekarang

SEJARAH PANJANG

Kesko TT III/Siliwangi
16 April 1952 Kolonel AE Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Komandan pertama saat itu adalah Idjon Djanbi, mantan kapten KNIL Belanda Pada tanggal 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD)

KKAD
18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).

RPKAD
25 Juni 1955 Organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.
Tahun 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, Jakarta Timur. Dan pada tahun 1959 itu pula Kepanjangan RPKAD diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Puspassus AD
12 Desember 1966 RPKAD berubah pula menjadi Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD). Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama lima tahun.

Kopassandha
17 Februari 1971 Puspassus berubah nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Dalam operasi di Timtim, pasukan ini memainkan peran sejak awal. Prestasi yang melambungkan nama Kopassandha adalah saat melakukan operasi pembebasan sandera yaitu para awak dan penumpang pesawat DC-9 Woyla Garuda Indonesian Airways yang dibajak oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok ekstremis Islam ‘Komando Jihad”. Di bawah pimpinan Letkol Sintong Panjaitan, pasukan Kopassandha mampu membebaskan seluruh sandera dan menembak mati semua pelaku pembajakan.

Kopassus

26 Desember 1986 Nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus yang lebih terkenal dengan nama Kopassus hingga kini.
25 Juni 1996 Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.

WAJAH BARU

* Mengubah paradigma lawan menjadi kawan

* Mengenalkan paradigm 3S, yakni senyum, sapa, salam.

* Perlahan tapi pasti bermetamorfosis menjadi pasukan khusus yang memiliki ketangkasan dan kehebatan tetapi lebih humanis.

* Merangkul beberapa pihak yang di masa lalu ”berhadapan” dengan Kopassus.

* Kopassus diharapkan lebih humanis pada saat melaksanakan operasi Sandi Yudha

* Kopasus harus lebih piawai dalam melaksanakan operasi Sandi Yudha

* Kedepan yang harus dihadapi Kopassus antara lain adalah gangguan nyata berupa perang cyber, perang proxy , dan terorisme

* Kopassus tidak dijadikan alat bagi rezim politik yang berkuasa.

* Kopassus harus terus meningkatkan profesionalitas.

DINAMIKA PENGABDIAN

* Kehebatan dan keperkasaan Kopassus juga membuatnya dipercaya untuk melatih pasukanpasukan elite di negara lain. Pasukan Paspampres Kamboja adalah pasukan elit yang di latih oleh Kopassus.

* Kopassus kerap dituding oleh LSM dan media Barat melakukan serangkaian pelanggaran HAM di Aceh, Papua, Timor Timur, dan Jakarta (Kasus penculikan aktivis reformasi)

* Diinobatkan menjadi pasukan terbaik kedua di dunia dalam hal keberhasilan operasi intelijen dalam pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment, and Assault di Wina, Austria. Kopassus hanya kalah dari Delta Force AS.

1981
Membebaskan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang disandera lima orang teroris “Komando Jihad” pada tahun 1981. Pembajakan pesawat Garuda ini dikenal dengan Peristiwa Woyla.

1995
Membebaskan para peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua, tahun 1996. Operasi ini dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto. Sayangnya 2 dari 11 sandera telah ditemukan tewas.

1997
Berhasil menjejakkan kaki di puncak tertinggi Mount Everest pada tahun 1997. Indonesia pun menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menginjak puncak tertinggi Everest. Untuk pertama kalinya juga, bendera Merah Putih berkibar di puncak Everest, gunung tertinggi di dunia yang berlokasi di kawasan Himalaya.

1998
Pada tahun 1998, nama Kopassus sempat tercoreng berkaitan dengan aktivitas Tim Mawar yang dituding bertanggung jawab terhadap kegiatan penculikan dan penghilangan nyawa beberapa aktivis pro demokrasi.

1998
Nama Kopassus kembali tercoreng setelah Peristiwa Mei 1998, ketika banyak hasil penelitian tim pencari fakta independen menemukan adanya organisasi terstruktur rapi dalam militer yang dengan sengaja dan maksud tertentu menyulut kerusuhan massa di Jakarta dan Surakarta (kedua kota tersebut secara kebetulan adalah daerah basis/markas Kopassus, yaitu Cijantung-Jakarta dan Kandang Menjangan-Surakarta).

2006
Juara satu sniper dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific Desember 2006. Di event itu Kopassus mengandalkan senjata buatan PT Pindad dan mengalahkan SAS Australia yang berada di juara 2.

2008
Dinobatkan Discovery Channel Military sebagai pasukan elit terbaik ketiga di dunia setelah Special Air Service (SAS) Inggris dan Mossad Israel pada tahun 2008.

2012
Anggota tim Kopassus pada 15 Mei 2012 berhasil menemukan Black Box (kotak hitam) pesawat Sukhoi Superjet100 yang jatuh menabrak Gunung Salak pada 9 Mei 2012. Data Black Box cukup penting untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi.

2013
Sebanyak 11 anggota Kopassus melakukan aksi penembakan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, DIY pada 23 Maret 2013. Penembakan menyebabkan empat orang napi tewas

2015

Memecahkan rekor Canopy Relative Work (CRW) atau kerjasama di udara susun tegak 18 payung. Aksi kerjasama itu dilaksanakan di lapangan terbang Pondok Cabe pada 14 April 2015. Pelaksanaan di ketinggian 13.800 feet menggunakan pesawat Casa 212 No A-9146.

Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima Grup, yaitu:

Grup 1 Para Komando berlokasi di Serang, Banten
Pusat Pendidikan Pasukan Khusus berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
Grup 3 Sandhi Yudha berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Satuan 81 Penanggulangan Teror berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Grup 2 Para Komando berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah

GRUP 1

Para Komando Grup 1/Para Komando adalah satuan setingkat Brigade, yang merupakan bagian dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan didirikan pada tanggal 23 Maret 1963. Grup ini bermarkas di Serang, Banten.

Organisasi pasukan

1. Batalyon 11/Astu Seno Baladhika 2. Batalyon 12/Asabha Seno Baladhika 3. Batalyon 13/Thikkaviro Seno Baladhika

Persenjataan

1. Senapan Serbu 1 buatan Pindad 2. Pelontar Granat SPG-1 kaliber 40 mm 3. Pistol SiG Sauer P226 untuk komandan kompi ke atas, dan Pistol P1 buatan Pindad untuk di bawahnya. 4. Night Vission Goggles (NVG) 5. Shotgun MOD M3 Super 90 6. Sniper Accuracy International 7,62 mm 7. Sniper Galil 7,62 mm 8. Senapan Mesin Ultimax 100.

GRUP 2

Para Komando Grup 2 Kopassus/Para Komando adalah satuan setingkat Brigade, yang merupakan bagian dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan didirikan pada tahun 1962. Grup ini bermarkas di Kartasura, Sukoharjo, Jateng. Grup 2 terdiri dari : • Batalyon 21 dan Batalyon 22 yang bermarkas di Kartasura • Batalyon 23 bermarkas di Parung, Bogor.

PUSAT PENDIDIKAN PASUKAN KHUSUS

Pusat Pendidikan Pasukan Khusus atau disingkat Pusdikpassus adalah sekolah awal untuk melatih pasukan para komando, khususnya yang akan bergabung ke Kopassus. Pusdik ini bermarkas di Batujajar, Jawa Barat.

GRUP 3

Sandhi Yudha Grup 3/Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang bertugas sebagai intelijen di medan pertempuran yang bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Satuan di bawah Grup 3 1. Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama 2. Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama 3. Batalyon 33/Wira Sandhi Yudha Sakti

Persenjataan

Minimi 5,56mm, MP5 9mm, Uzi 9mm, Beretta 9mm, SIG-Sauer 9mm, dan beberapa jenis lagi seperti sniper, tidak terdeteksi.

SAT-81/GULTOR

Satuan 81 Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81/Gultor. Satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6748 seconds (0.1#10.140)