Perempuan Hamil Ditemukan Tewas di Vila
A
A
A
KARANGANYAR - Warga Desa Beji, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, gempar kemarin pagi.
Sebab di salah satu kamar vila di desa setempat ditemukan perempuan hamil yang diduga korban pembunuhan. Wanita tanpa identitas itu lebam di bagian wajah dan mulutnya mengeluarkan darah. Kapolsek Tawangmangu AKP Riyanto mengatakan, korban pertama kali ditemukan Purnomo, pemilik vila, sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu dia bermaksud membersihkan seluruh kamar.
Namun salah satu kamar yang ada penghuninya ternyata dalam keadaan terkunci dari dalam. Ketika diketuk berkali-kali, ternyata tak kunjung ada jawaban. ”Ketika pintu didobrak, ditemukan perempuan yang sudah dalam kondisi meninggal,” kata Riyanto kemarin.
Dari pemeriksaan awal, perempuan itu berusia sekitar 25- 30 tahun, kulit sawo matang, rambut sebahu, mengenakan baju putih, dan celana jeans biru. Tubuh korban terlihat sudah kucel dan kurang bersih. Polisi juga menemukan bercak darah di bantal dan tempat tidur. Hasil pemeriksaan medis sementara, korban tewas akibat kehabisan napas.
Diduga korban tewas dibunuh dengan cara dibekap dengan bantal. Polisi kini masih melacak identitas korban. Sebab, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan identitas yang dibawa. Kecuali ditemukan sebuah helm tertulis ”Kaesa Cah Soba”. Juga masih melekat perhiasan, cincin, kalung logam berwarna perak cerah, dan jam tangan.
Pengelola vila juga mengaku tidak mencatat identitas pria yang menyewa kamar. Dari keterangan Mulyadi, penjaga vila, korban sebelum kejadian menyewa kamar bersama seorang laki-laki mulai Sabtu (25/4) sore. Mereka masuk ke kamar sejak pukul 17.30 WIB.
Korban datang berboncengan dengan naik sepeda motor Yamaha Mio. Pasca kejadian, laki-laki misterius itu sudah tidak ada. Dia kabur dengan membawa sepeda motor. Korban diduga dibunuh setelah pukul 21.00 WIB.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, mayat perempuan yang tengah hamil sekitar enam bulan itu dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk diautopsi. Pihaknya belum dapat memastikan apakah sempat terjadi persetubuhan antara korban dan pelaku.
Ary wahyu wibowo
Sebab di salah satu kamar vila di desa setempat ditemukan perempuan hamil yang diduga korban pembunuhan. Wanita tanpa identitas itu lebam di bagian wajah dan mulutnya mengeluarkan darah. Kapolsek Tawangmangu AKP Riyanto mengatakan, korban pertama kali ditemukan Purnomo, pemilik vila, sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu dia bermaksud membersihkan seluruh kamar.
Namun salah satu kamar yang ada penghuninya ternyata dalam keadaan terkunci dari dalam. Ketika diketuk berkali-kali, ternyata tak kunjung ada jawaban. ”Ketika pintu didobrak, ditemukan perempuan yang sudah dalam kondisi meninggal,” kata Riyanto kemarin.
Dari pemeriksaan awal, perempuan itu berusia sekitar 25- 30 tahun, kulit sawo matang, rambut sebahu, mengenakan baju putih, dan celana jeans biru. Tubuh korban terlihat sudah kucel dan kurang bersih. Polisi juga menemukan bercak darah di bantal dan tempat tidur. Hasil pemeriksaan medis sementara, korban tewas akibat kehabisan napas.
Diduga korban tewas dibunuh dengan cara dibekap dengan bantal. Polisi kini masih melacak identitas korban. Sebab, dari olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan identitas yang dibawa. Kecuali ditemukan sebuah helm tertulis ”Kaesa Cah Soba”. Juga masih melekat perhiasan, cincin, kalung logam berwarna perak cerah, dan jam tangan.
Pengelola vila juga mengaku tidak mencatat identitas pria yang menyewa kamar. Dari keterangan Mulyadi, penjaga vila, korban sebelum kejadian menyewa kamar bersama seorang laki-laki mulai Sabtu (25/4) sore. Mereka masuk ke kamar sejak pukul 17.30 WIB.
Korban datang berboncengan dengan naik sepeda motor Yamaha Mio. Pasca kejadian, laki-laki misterius itu sudah tidak ada. Dia kabur dengan membawa sepeda motor. Korban diduga dibunuh setelah pukul 21.00 WIB.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, mayat perempuan yang tengah hamil sekitar enam bulan itu dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk diautopsi. Pihaknya belum dapat memastikan apakah sempat terjadi persetubuhan antara korban dan pelaku.
Ary wahyu wibowo
(ftr)