Mendekatkan Semua Lapisan Masyarakat

Minggu, 26 April 2015 - 11:42 WIB
Mendekatkan Semua Lapisan...
Mendekatkan Semua Lapisan Masyarakat
A A A
Di kalangan komunitas selebritas, Cak Lontong dijuluki pakar akik. Banyak rekan sesama artis yang meminta pendapatnya atau berkonsultasi seputar akik. Dia mengaku telah menjadi kolektor batu alam sejak tahun 90-an saat masih mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Kalau tidak ada perkuliahan, Cak Lontong selalu nongkrong di sentra batu akik Pasar Kayoon, Surabaya. Dari puluhankoleksinya, batu alamfavoritpria bernamaasliLies Hartono ini adalah jenis yaman. Cak Lontong mengistimewakan batu yaman ini lantaran antik, tua, dan memiliki nilai historis secara pribadi.

”Sebenarnya saya dapat batu yaman berwarna hitam ini tidak sengaja sekitar lima tahunlalu. Tapi nilai sejarahnya bagi saya cukup dalam. Batu ini juga paling sering saya pakai,” kata komedian kelahiran Magetan, 7 Oktober 1970 ini. Cak Lontong mengaku, batu alam yang dibelinya tidak ada yang lebih mahal dari Rp10 juta. Itu batas nilai rasional karena harga batu alam sulit distandardisasi.

Semua bergantung ”pemain” dan apresiasi pasar. Karena faktor kesibukan, sekarang Cak Lontong sudah jarang berburu batu alam. Dalam sebulan, paling hanya 1-2 kali dia ke bursa batu alam Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. ”Setiap datang saya belum tentu beli karena melihat akik itu pakai hati. Meski ada batu yang bagus dan sedang tren tapi tidak antik danklopdihati, ya saya nggakbeli,” ujar pembawa acara kuis Deal or No Deal Season 3 di GlobalTV ini.

Koleksibatualamnya rata-rata diikat dengan cincin berbahan swasa dengan kadar emas 40-50% karena perawatannya relatif mudah serta tidak terpengaruh perubahan udara dan tidak bereaksi terhadap keringat. Sementara itu, bintang sinetron Helmalia Putri, mengaku sudah lebih dari setahun menjadi kolektor batu alam, baik akik maupun batu mulia. Dia ketularan hobi ibunya yang gemar berburu batu.

”Saya sering menemani ibu mencari batu ke mana-mana. Ehmalah jadi ikutikutan. He he,” tutur perempuan kelahiran Aceh, 13 April 1983 ini. Saking gandrungnya, Puput, sapaan akrab Helmalia Putri, kini sudah ahli membedakan jenis batu dari kekerasan dan kandungan kadar airnya. Saat ditanya jumlah koleksi batu alamnya, Puput mengaku tidaktahu. Yangjelas, adaratusan.

”Saya nggak pernah hitung. Pokoknya banyak banget,” kilahnya. Kenapa senang mengoleksi batu alam? Menurut pemain film Semesta Mendukung ini, batubatu alam Nusantara warnanya beraneka ragam, tingkat kejernihannya variatif dengan bermacam corak dan yang jelas, indah karena proses alamiah. Dia mengaku, jenis batu paling langka yang dimilikinya saat ini adalah kecubung platina.

”Batu ini sudah langka banget. Saya dapat dari kolektor akik asal Keta-pang. Di dalam batunya ada semacam platina,” jelas perempuan yang juga berbisnis butik ini. Sementara itu, koleksi favoritnya adalah giok idocrase bio solar yang berwarna kuning beningsehinggaseratnya tampakjelas dengan struktur yang padat. Sedangkan batu dari daerah terjauhadalahbatucyclopsdari Papua.

Armydian/ robi ardianto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0627 seconds (0.1#10.140)