Diduga Terima Suap, PM Korsel Mundur
A
A
A
SEOUL - Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Lee Wan-koo mendadak mengajukan pengunduran diri dari jabatan yang baru diembannya selama dua bulan.
Pengajuan pengunduran diri tersebut terkait dengan tuduhan suap yang diterimanya. Surat pengajuan pengunduran diri sudah dilayangkan pada Senin (20/4) lalu, namun hingga kemarin belum ditandatangani Presiden Korsel Park Geun-hye. Dalam pertemuan kabinet kemarin, Lee sudah tidak terlihat dan digantikan wakil PM yang memimpin acara tersebut.
Lee tersangkut masalah suap yang dituduhkan pengusaha Sung Wanjong. Namun, dia membantah meneri - ma 30 juta Won (sekitar Rp360 juta) dana ilegal untuk kampanye pada 2013 lalu ketika dirinya mencalonkan diri untuk masuk ke parlemen. Dalam sebuah catatan yang ditinggalkan Sung, yang meninggal dunia karena bunuh diri pada awal bulan ini, menyudutkan dirinya.
Tercatat, ada delapan nama yang diakui Sung dia suap, termasuk Lee. Sung yang tengah dalam penyelidikan kasus penipuan ditemukan tergantung di sebuah pohon di Seoul pada 9 April lalu. Lee secara tegas membantah tuduhan skandal itu. ”Jika ada bukti, saya akan mempertaruhkan hidup saya sebagai Perdana Menteri. Saya akan menerima penyelidikan kejaksaan,” ucapnya dilansir CNN.
Leedantujuhpolitisilainyang memiliki hubungan dengan Presiden Park Geun-hye saat ini tengah menghadapi penyelidikan kasus ini. Meski menyesalkan pengunduran diri Lee, menurut kantor kepresidenan Korsel, Presiden Park Geun-hye dengan tegas menyerukan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. Kejaksaan telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.
”Korupsi dan kejahatan berakar adalah isu-isu yang dapat merampas kehidupan masyarakat. Saya tidak akan memaafkan siapa pun yang bertanggung jawab atas korupsi atau kesalahan,” ujarnya. Lee memulai karier politiknya dengan bergabung dengan Partai Korea Baru yang saat ini berubah nama menjadi Partai Saenuri. Pada pemilu 1996 silam, dia terpilih sebagai anggota Majelis Nasional.
Selanjutnya pada 2006, dia terpilih menjadi Gubernur Chungcheongnamdo namun mengundurkan diri tiga tahun berikutnya karena didiagnosa menderita kanker darah. Setelah sembuh dia terpilih kembali sebagai anggota Majelis Nasional pada 2013. Hanya setahun berselang, dia kemudian menjabat sebagai Ketua Partai Saenuri. Presiden Park Geun-hye yang juga berasal dari Partai Saenuri lantas memilih Lee Wan-koo sebagai PM pada 16 Februari 2015.
Ananda nararya
Pengajuan pengunduran diri tersebut terkait dengan tuduhan suap yang diterimanya. Surat pengajuan pengunduran diri sudah dilayangkan pada Senin (20/4) lalu, namun hingga kemarin belum ditandatangani Presiden Korsel Park Geun-hye. Dalam pertemuan kabinet kemarin, Lee sudah tidak terlihat dan digantikan wakil PM yang memimpin acara tersebut.
Lee tersangkut masalah suap yang dituduhkan pengusaha Sung Wanjong. Namun, dia membantah meneri - ma 30 juta Won (sekitar Rp360 juta) dana ilegal untuk kampanye pada 2013 lalu ketika dirinya mencalonkan diri untuk masuk ke parlemen. Dalam sebuah catatan yang ditinggalkan Sung, yang meninggal dunia karena bunuh diri pada awal bulan ini, menyudutkan dirinya.
Tercatat, ada delapan nama yang diakui Sung dia suap, termasuk Lee. Sung yang tengah dalam penyelidikan kasus penipuan ditemukan tergantung di sebuah pohon di Seoul pada 9 April lalu. Lee secara tegas membantah tuduhan skandal itu. ”Jika ada bukti, saya akan mempertaruhkan hidup saya sebagai Perdana Menteri. Saya akan menerima penyelidikan kejaksaan,” ucapnya dilansir CNN.
Leedantujuhpolitisilainyang memiliki hubungan dengan Presiden Park Geun-hye saat ini tengah menghadapi penyelidikan kasus ini. Meski menyesalkan pengunduran diri Lee, menurut kantor kepresidenan Korsel, Presiden Park Geun-hye dengan tegas menyerukan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. Kejaksaan telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.
”Korupsi dan kejahatan berakar adalah isu-isu yang dapat merampas kehidupan masyarakat. Saya tidak akan memaafkan siapa pun yang bertanggung jawab atas korupsi atau kesalahan,” ujarnya. Lee memulai karier politiknya dengan bergabung dengan Partai Korea Baru yang saat ini berubah nama menjadi Partai Saenuri. Pada pemilu 1996 silam, dia terpilih sebagai anggota Majelis Nasional.
Selanjutnya pada 2006, dia terpilih menjadi Gubernur Chungcheongnamdo namun mengundurkan diri tiga tahun berikutnya karena didiagnosa menderita kanker darah. Setelah sembuh dia terpilih kembali sebagai anggota Majelis Nasional pada 2013. Hanya setahun berselang, dia kemudian menjabat sebagai Ketua Partai Saenuri. Presiden Park Geun-hye yang juga berasal dari Partai Saenuri lantas memilih Lee Wan-koo sebagai PM pada 16 Februari 2015.
Ananda nararya
(bbg)