Penyebaran Beasiswa LPDP Belum Merata
A
A
A
JAKARTA - DPR mengkritik kinerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) lantaran belum meratanya penyebaran beasiswa ke seluruh daerah. Sosialisasi harus ditingkatkan agar seluruh mahasiswa berprestasi dapat akses ke perguruan tinggi didalam dan luar negeri.
Wakil Ketua Komisi X DPR Mohamad Sohibul Iman mengatakan, penyebaran penerima beasiswa LPDP sebagian besar hanya di Pulau Jawa, sedangkan di luar Jawa sangat sedikit bahkan ada provinsi yang tidak menerima beasiswa itu. Menurut dia, LPDP perlu menyosialisasikan program beasiswa tersebut lebih masif ke daerah yang sebaran penerimanya masih sedikit.
”Terutama ke kawasan terpencil, sosialisasi beasiswa itu harus lebih masif sosialisasinya. Jangan hanya di pulau-pulau besar saja yang menerima beasiswa tersebut,” katanya pada RDP Komisi X DPR dengan Kemendikbud, Kemenristek- Dikti, dan LPDP di ruang Komisi X DPR kemarin.
Politikus PKS ini menambahkan, LPDP juga harus mempertajam dan membuat roadmap yang terintegrasi dengan strategi pembangunan jangka panjang dan menengah, mengingat Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi untuk pendidikan.
Selain itu, ukuran kinerja LPDP juga harus komprehensif tidak hanya melihat jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang didapat, tetapi juga evaluasi komprehensif agar dapat dilihat kesehatan finansialnya dan bagaimana proses bisnisnya. Publik pun dapat menyimpulkan apakah LPDP yang mengelola dana pengembangan pendidikan nasional (DPPN) ini produktif, berkelanjutan, dan memberi keuntungan ke seluruh stakeholder.
Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan, pihaknya terbuka untuk melakukan kerja sama dengan DPR untuk menyosialisasikan beasiswa ini bersama. Dia pun mengakui alokasi penerimaan beasiswa terbesar itu di Pulau Jawa. Namun, dia berjanji untuk meningkatkan sosialisi di ke daerah lain agar pendaftar dari luar Jawa dapat terakomodasikan dengan baik.
Dia juga akan menjaring penerima beasiswa dari daerah terpencil, terluar dan perbatasan, dan daerah lain yang perlu perhatian khusus. Berdasarkan data LPDP, 10 penerima beasiswa LPDP terbesar adalah Jawa Barat sejumlah 1.014, DKI Jakarta (711), Jatim (497), DI Yogyakarta (382), Jateng (367), Sulsel (223), Banten (199), NAD (177),
Sumbar (98), dan Papua (94). Sementara 10 penerima beasiswa terendah 2014 lalu adalah Kaltara (0), Gorontalo (4), Kalteng (7), Kepulauan Riau (9), Maluku Utara (11), Sulbar (11), Kepulauan Bangka Belitung (15), Sulut (16), Kalsel (21), dan Bengkulu (22). Eko menjelaskan, pada 2015 ini pihaknya menargetkan memberikan beasiswa kepada 3.100 orang.
Neneng zubaidah
Wakil Ketua Komisi X DPR Mohamad Sohibul Iman mengatakan, penyebaran penerima beasiswa LPDP sebagian besar hanya di Pulau Jawa, sedangkan di luar Jawa sangat sedikit bahkan ada provinsi yang tidak menerima beasiswa itu. Menurut dia, LPDP perlu menyosialisasikan program beasiswa tersebut lebih masif ke daerah yang sebaran penerimanya masih sedikit.
”Terutama ke kawasan terpencil, sosialisasi beasiswa itu harus lebih masif sosialisasinya. Jangan hanya di pulau-pulau besar saja yang menerima beasiswa tersebut,” katanya pada RDP Komisi X DPR dengan Kemendikbud, Kemenristek- Dikti, dan LPDP di ruang Komisi X DPR kemarin.
Politikus PKS ini menambahkan, LPDP juga harus mempertajam dan membuat roadmap yang terintegrasi dengan strategi pembangunan jangka panjang dan menengah, mengingat Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi untuk pendidikan.
Selain itu, ukuran kinerja LPDP juga harus komprehensif tidak hanya melihat jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang didapat, tetapi juga evaluasi komprehensif agar dapat dilihat kesehatan finansialnya dan bagaimana proses bisnisnya. Publik pun dapat menyimpulkan apakah LPDP yang mengelola dana pengembangan pendidikan nasional (DPPN) ini produktif, berkelanjutan, dan memberi keuntungan ke seluruh stakeholder.
Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan, pihaknya terbuka untuk melakukan kerja sama dengan DPR untuk menyosialisasikan beasiswa ini bersama. Dia pun mengakui alokasi penerimaan beasiswa terbesar itu di Pulau Jawa. Namun, dia berjanji untuk meningkatkan sosialisi di ke daerah lain agar pendaftar dari luar Jawa dapat terakomodasikan dengan baik.
Dia juga akan menjaring penerima beasiswa dari daerah terpencil, terluar dan perbatasan, dan daerah lain yang perlu perhatian khusus. Berdasarkan data LPDP, 10 penerima beasiswa LPDP terbesar adalah Jawa Barat sejumlah 1.014, DKI Jakarta (711), Jatim (497), DI Yogyakarta (382), Jateng (367), Sulsel (223), Banten (199), NAD (177),
Sumbar (98), dan Papua (94). Sementara 10 penerima beasiswa terendah 2014 lalu adalah Kaltara (0), Gorontalo (4), Kalteng (7), Kepulauan Riau (9), Maluku Utara (11), Sulbar (11), Kepulauan Bangka Belitung (15), Sulut (16), Kalsel (21), dan Bengkulu (22). Eko menjelaskan, pada 2015 ini pihaknya menargetkan memberikan beasiswa kepada 3.100 orang.
Neneng zubaidah
(bbg)