Tommy Soeharto Jual Batu Akik Rp150 Juta ke Haji Lulung
A
A
A
JAKARTA - Putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau yang biasa disapa Tommy Soeharto, menggelar pameran Batu Akik di Museum Indonesia Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Tommy Soeharto berhasil menjual batu akik kepada Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung). Penjualan batu akik ini berawal dari proses lelang, yang kemudian dimenangkan oleh Haji Lulung.
"Mohon di hitung sudah berapa Orang kebakaran jenggot karena #EfekKopdarAkik. Saya rasa harga yang wajar Rp150 juta dari haji lulung, itu kan untuk anak2 panti asuhan," kata Tommy seperti dikutip Sindonews dari Twitter @HutomoMP_9, Selasa (21/4/2015).
Putra bungsu keluarga cendana ini menjelaskan, semoga para pengamat menyadari nilai positif dari tujuan lelang, bukan dari nilai batu akiknya.
"Tapi lihat dari tujuan (untuk) santunan anak yatim. Wajar dong saya buat acara kopdar bersama followers dan pemerhati batu akik, kopdar yang sekaligus bisa memberikan manfaat bagi anak-anak yatim," ungkap Tommy.
"Hanya orang gila yang mempolitisir acara bertujuan memuliakan anak-anak yatim dan mengangkat pamor kerajinan bangsa sendiri," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Tommy Soeharto berhasil menjual batu akik kepada Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung). Penjualan batu akik ini berawal dari proses lelang, yang kemudian dimenangkan oleh Haji Lulung.
"Mohon di hitung sudah berapa Orang kebakaran jenggot karena #EfekKopdarAkik. Saya rasa harga yang wajar Rp150 juta dari haji lulung, itu kan untuk anak2 panti asuhan," kata Tommy seperti dikutip Sindonews dari Twitter @HutomoMP_9, Selasa (21/4/2015).
Putra bungsu keluarga cendana ini menjelaskan, semoga para pengamat menyadari nilai positif dari tujuan lelang, bukan dari nilai batu akiknya.
"Tapi lihat dari tujuan (untuk) santunan anak yatim. Wajar dong saya buat acara kopdar bersama followers dan pemerhati batu akik, kopdar yang sekaligus bisa memberikan manfaat bagi anak-anak yatim," ungkap Tommy.
"Hanya orang gila yang mempolitisir acara bertujuan memuliakan anak-anak yatim dan mengangkat pamor kerajinan bangsa sendiri," pungkasnya.
(maf)