Lindsey Graham Tertarik Duduki Gedung Putih
A
A
A
SOUTH CAROLINA - Senator senior Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham optimistis bisa ikut bersaing dalam pemilihan presiden 2016. ”Sebesar 91% ada kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden,” ujarnya, dilansirReuters.
”Jika saya bisa mengumpulkan dana, saya akan maju (sebagai calon presiden),” katanya. Dia mengklaim memiliki banyak hal positif yang bisa ditawarkan sebagai seorang presiden, termasuk dalam kebijakan luar negeri. ”Saya punya sesuatu untuk ditawarkan kepada pihak di Washington,” tambahnya.
Kendati sudah memberikan sinyal kuat untuk ikut bersaing memperebutkan tiket kandidat presiden AS dari Partai Republik, Graham mengatakan dirinya baru akan membuat keputusan pasti pada Mei mendatang. Jajak pendapat di South Carolina menunjukkan Graham masih berada di belakang tiga nama lain dari Partai Republik yakni Scott Walker, Jeb Bush, dan Ted Cruz di negara bagian tempat pemilihnya.
Jajak pendapat juga menunjukkan 55% pemilih di South Carolina tidak akan memilih Graham sebagai presiden. Kendati begitu, Graham mengaku tidak khawatir. ”Jika nama saya tercantum dalam surat suara (diusung sebagai capres), saya akan menang di South Carolina,” ungkapnya.
Sebelumnya mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton sudah menyatakan akan kembali bertarung memperebutkan tiket sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Graham terkenal dengan kebijakannya seperti kenaikan pajak dan perubahan iklim. Dia sangat percaya bahwa perubahan iklim adalah nyata. Inilah yang banyak ditentang pemilih Republik. Namun, inilah karakteristik senator senior dari Carolina ini.
”Saya ingin membersihkan udara dan air,” ucapnya. Lindsey Graham Olin menjabat sebagai senator dari South Carolina sejak 2003. Pejabat kelahiran 9 Juli 1955 ini dikenal karena kesediaannya untuk menjadi bipartisan dan bekerja dengan Demokrat pada isu-isu seperti perubahan iklim, reformasi pajak, dan reformasi imigrasi. Graham juga aktif mengkritik gerakan Tea Party dengan alasan agar Partai Republik lebih inklusif.
Ananda Nararya
”Jika saya bisa mengumpulkan dana, saya akan maju (sebagai calon presiden),” katanya. Dia mengklaim memiliki banyak hal positif yang bisa ditawarkan sebagai seorang presiden, termasuk dalam kebijakan luar negeri. ”Saya punya sesuatu untuk ditawarkan kepada pihak di Washington,” tambahnya.
Kendati sudah memberikan sinyal kuat untuk ikut bersaing memperebutkan tiket kandidat presiden AS dari Partai Republik, Graham mengatakan dirinya baru akan membuat keputusan pasti pada Mei mendatang. Jajak pendapat di South Carolina menunjukkan Graham masih berada di belakang tiga nama lain dari Partai Republik yakni Scott Walker, Jeb Bush, dan Ted Cruz di negara bagian tempat pemilihnya.
Jajak pendapat juga menunjukkan 55% pemilih di South Carolina tidak akan memilih Graham sebagai presiden. Kendati begitu, Graham mengaku tidak khawatir. ”Jika nama saya tercantum dalam surat suara (diusung sebagai capres), saya akan menang di South Carolina,” ungkapnya.
Sebelumnya mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton sudah menyatakan akan kembali bertarung memperebutkan tiket sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Graham terkenal dengan kebijakannya seperti kenaikan pajak dan perubahan iklim. Dia sangat percaya bahwa perubahan iklim adalah nyata. Inilah yang banyak ditentang pemilih Republik. Namun, inilah karakteristik senator senior dari Carolina ini.
”Saya ingin membersihkan udara dan air,” ucapnya. Lindsey Graham Olin menjabat sebagai senator dari South Carolina sejak 2003. Pejabat kelahiran 9 Juli 1955 ini dikenal karena kesediaannya untuk menjadi bipartisan dan bekerja dengan Demokrat pada isu-isu seperti perubahan iklim, reformasi pajak, dan reformasi imigrasi. Graham juga aktif mengkritik gerakan Tea Party dengan alasan agar Partai Republik lebih inklusif.
Ananda Nararya
(bbg)