Berkarya dan Bermanfaat buat Orang Lain
A
A
A
Ketertarikan pada dunia teknologi sudah dirasakan Ollie sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Untuk mendukung minatnya itu, Ollie lantas masuk perguruan tinggi di jurusan teknik informatika.
”Saya tertarik dengan internet, menulis, dan membaca. Tetapi, saya tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler apa pun yang berhubungan dengan itu. Saya hanya chatting, tetapi itu awal bibit saya menyukai internet,” ujarnya. Menurut Ollie, ada rasa ingin tahu yang muncul dalam dirinya untuk membuat sebuah website yang menarik. Hingga akhirnya setelah lulus dan mendapatkan gelar sarjana, Ollie bekerja sebagai web developer selama 2,5 tahun.
Pekerjaan itu harus ditinggalkan karena bisnis yang ia kembangkan, yaitu kutukutubuku.com, mulai berkembang dan membutuhkan perhatian penuh. ”Lama-lama dua pekerjaan yang saya lakukan sama sibuknya, sehingga membuat saya harus memilih di antara keduanya. Saya harus konsentrasi menjalankan kutukutubuku.com untuk berpikir bagaimana strateginya berjalan,” tutur Ollie. Akhirnya Ollie merasa harus resign dari pekerjaannya sebagai webdeveloper.
Menurutnya, ia tidak bisa melewatkan kesempatan untuk berusaha mengembangkan unit bisnis teknologi itu. Terutama, pekerjaan ini adalah hal yang sangat menyenangkan baginya. ”Saat itu saya memegang beberapa proyek secara bersamaan sebagai web developer dan harus memilih dengan sesuatu yang saya senang lakukan, yaitu membaca serta membeli buku,” ungkapnya.
Alhasil, sebulan kemudian Ollie resign. Meskipun, saat itu bermodalkan nekat karena Ollie tidak memiliki tabungan sama sekali. Ollie mengatakan, semua dilakukan hanya mengikuti passion-nya. Selain mengembangkan bisnis berbasis teknologi digital, Ollie juga memiliki profesi lain yang sangat digemarinya, yaitu menjadi penulis.
Ollie merasa, banyak hal yang dapat ia bagi dengan orang lain melalui tulisan. Setiap buku yang ia tulis memiliki pesan yang berbeda. ”Seperti buku yang terakhir saya tulis berjudul The Power in You. Intinya saya ingin anak muda lebih powerful dalam menghadapi apa pun yang terjadi di dunia ini. Jadi, mental anak muda itu yang ingin saya ubah,” ujarnya.
Menurut Ollie, saat ini banyak anak muda yang mudah putus asa karena hal-hal sepele. Ia berharap, banyak anak muda bisa lebih percaya diri. Profesi menjadi penulis sangat dinikmati Ollie. Ia merasa tidak banyak kendala yang dilalui dengan menulis. Sebab, Ollie mengaku tidak butuh banyak alasan untuk menulis. Ia hanya perlu memotivasi diri sendiri, melakukan halhal yang dapat menolong dirinya.
”Kemudian melihat orang-orang yang berhasil, membaca buku, mengobrol dengan teman, menulis apa yang saya rasa, semua itu sudah bisa membantu,” katanya. Mencari inspirasi pun bisa dengan siapa saja. Bagi Ollie, orang-orang yang ia temui setiap hari bisa menjadi inspirasinya. ”Orang yang saya ingat, bahkan orang yang saya lihat di twitter juga bisa menjadi inspirasi,” sebutnya.
Kini, selain menjalankan beberapa bisnis dan berprofesi sebagai penulis, Ollie juga tertarik untuk terjun pada aktivitas sosial. Ia menyadari bahwa perempuan yang berkarya, terutama di bidang teknologi, belumlah banyak. Sehingga, Ollie memutuskan untuk membuka diri sebagai mentor. ”Saya bersedia menjadi mentor kepada cewekcewek yang memiliki pekerjaan, baik yang bersifat profit maupun nonprofit di bidang teknologi,” katanya.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Ollie adalah menjadi mentor di SMK Itaco. Sekolah itu didirikan oleh Susi Sukaesih atas kepeduliannya setelah melihat banyak anak di Bekasi yang belum bisa bersekolah. SMK itu dibuat dengan kurikulum yang lebih banyak mengandung teknologi dan entrepreneurship. Dengan begitu diharapkan, anak-anak prasejahtera bisa sekolah gratis dan siap untuk job market atau mendirikan usaha sendiri.
”Saya diminta menjadi mentor. Saya datang ke sekolah, kemudian mengajar anak-anak tentang materi teknologi yang mereka butuhkan. Selain itu, memberikan motivasi kepada mereka. Saya juga memiliki dua adik asuh di sana,” ungkapnya. Ollie merasa sangat senang karena segudang kegiatan yang ia lakukan mendapat dukungan penuh orang tua dan keluarga. Belum lagi, seluruh tim kerja yang sangat memahaminya.
Wanita yang hobi melakukan traveling ini mengatakan, pembaca juga turut memberikan dukungan, baik lewat email maupun twitter. Rencana ke depan, Ollie ingin membuat banyak platform dan produk online maupun offline. ”Contohnya seperti membuat aplikasi agar setiap orang dapat mudah menulis,” ujarnya.
Semua itu adalah bentuk dukungan kepada anak-anak muda Indonesia untuk terus berkarya. Saat ini, yang ingin dilakukan Ollie hanyalah berkarya. Baginya, setiap hari harus ada karya dan progress, meskipun lewat halhal kecil. ”Tujuan hidup saya sekarang adalah ingin meninggalkan cerita hidup yang baik agar dapat menginspirasi orang lain. Saya percaya, hidup di dunia bukan hanya untuk diri sendiri. Saya berada di dunia ini pasti untuk tujuan dan memiliki manfaat bagi orang lain,” tuturnya.
Ollie mengatakan, untuk membuat sebuah karya hanya perlu memulai dari hal-hal yang kecil. Namun, yang terpenting adalah setiap hari harus ada progress dan kemenangan-kemenangan kecil dalam hidupnya.
Dina angelina
”Saya tertarik dengan internet, menulis, dan membaca. Tetapi, saya tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler apa pun yang berhubungan dengan itu. Saya hanya chatting, tetapi itu awal bibit saya menyukai internet,” ujarnya. Menurut Ollie, ada rasa ingin tahu yang muncul dalam dirinya untuk membuat sebuah website yang menarik. Hingga akhirnya setelah lulus dan mendapatkan gelar sarjana, Ollie bekerja sebagai web developer selama 2,5 tahun.
Pekerjaan itu harus ditinggalkan karena bisnis yang ia kembangkan, yaitu kutukutubuku.com, mulai berkembang dan membutuhkan perhatian penuh. ”Lama-lama dua pekerjaan yang saya lakukan sama sibuknya, sehingga membuat saya harus memilih di antara keduanya. Saya harus konsentrasi menjalankan kutukutubuku.com untuk berpikir bagaimana strateginya berjalan,” tutur Ollie. Akhirnya Ollie merasa harus resign dari pekerjaannya sebagai webdeveloper.
Menurutnya, ia tidak bisa melewatkan kesempatan untuk berusaha mengembangkan unit bisnis teknologi itu. Terutama, pekerjaan ini adalah hal yang sangat menyenangkan baginya. ”Saat itu saya memegang beberapa proyek secara bersamaan sebagai web developer dan harus memilih dengan sesuatu yang saya senang lakukan, yaitu membaca serta membeli buku,” ungkapnya.
Alhasil, sebulan kemudian Ollie resign. Meskipun, saat itu bermodalkan nekat karena Ollie tidak memiliki tabungan sama sekali. Ollie mengatakan, semua dilakukan hanya mengikuti passion-nya. Selain mengembangkan bisnis berbasis teknologi digital, Ollie juga memiliki profesi lain yang sangat digemarinya, yaitu menjadi penulis.
Ollie merasa, banyak hal yang dapat ia bagi dengan orang lain melalui tulisan. Setiap buku yang ia tulis memiliki pesan yang berbeda. ”Seperti buku yang terakhir saya tulis berjudul The Power in You. Intinya saya ingin anak muda lebih powerful dalam menghadapi apa pun yang terjadi di dunia ini. Jadi, mental anak muda itu yang ingin saya ubah,” ujarnya.
Menurut Ollie, saat ini banyak anak muda yang mudah putus asa karena hal-hal sepele. Ia berharap, banyak anak muda bisa lebih percaya diri. Profesi menjadi penulis sangat dinikmati Ollie. Ia merasa tidak banyak kendala yang dilalui dengan menulis. Sebab, Ollie mengaku tidak butuh banyak alasan untuk menulis. Ia hanya perlu memotivasi diri sendiri, melakukan halhal yang dapat menolong dirinya.
”Kemudian melihat orang-orang yang berhasil, membaca buku, mengobrol dengan teman, menulis apa yang saya rasa, semua itu sudah bisa membantu,” katanya. Mencari inspirasi pun bisa dengan siapa saja. Bagi Ollie, orang-orang yang ia temui setiap hari bisa menjadi inspirasinya. ”Orang yang saya ingat, bahkan orang yang saya lihat di twitter juga bisa menjadi inspirasi,” sebutnya.
Kini, selain menjalankan beberapa bisnis dan berprofesi sebagai penulis, Ollie juga tertarik untuk terjun pada aktivitas sosial. Ia menyadari bahwa perempuan yang berkarya, terutama di bidang teknologi, belumlah banyak. Sehingga, Ollie memutuskan untuk membuka diri sebagai mentor. ”Saya bersedia menjadi mentor kepada cewekcewek yang memiliki pekerjaan, baik yang bersifat profit maupun nonprofit di bidang teknologi,” katanya.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Ollie adalah menjadi mentor di SMK Itaco. Sekolah itu didirikan oleh Susi Sukaesih atas kepeduliannya setelah melihat banyak anak di Bekasi yang belum bisa bersekolah. SMK itu dibuat dengan kurikulum yang lebih banyak mengandung teknologi dan entrepreneurship. Dengan begitu diharapkan, anak-anak prasejahtera bisa sekolah gratis dan siap untuk job market atau mendirikan usaha sendiri.
”Saya diminta menjadi mentor. Saya datang ke sekolah, kemudian mengajar anak-anak tentang materi teknologi yang mereka butuhkan. Selain itu, memberikan motivasi kepada mereka. Saya juga memiliki dua adik asuh di sana,” ungkapnya. Ollie merasa sangat senang karena segudang kegiatan yang ia lakukan mendapat dukungan penuh orang tua dan keluarga. Belum lagi, seluruh tim kerja yang sangat memahaminya.
Wanita yang hobi melakukan traveling ini mengatakan, pembaca juga turut memberikan dukungan, baik lewat email maupun twitter. Rencana ke depan, Ollie ingin membuat banyak platform dan produk online maupun offline. ”Contohnya seperti membuat aplikasi agar setiap orang dapat mudah menulis,” ujarnya.
Semua itu adalah bentuk dukungan kepada anak-anak muda Indonesia untuk terus berkarya. Saat ini, yang ingin dilakukan Ollie hanyalah berkarya. Baginya, setiap hari harus ada karya dan progress, meskipun lewat halhal kecil. ”Tujuan hidup saya sekarang adalah ingin meninggalkan cerita hidup yang baik agar dapat menginspirasi orang lain. Saya percaya, hidup di dunia bukan hanya untuk diri sendiri. Saya berada di dunia ini pasti untuk tujuan dan memiliki manfaat bagi orang lain,” tuturnya.
Ollie mengatakan, untuk membuat sebuah karya hanya perlu memulai dari hal-hal yang kecil. Namun, yang terpenting adalah setiap hari harus ada progress dan kemenangan-kemenangan kecil dalam hidupnya.
Dina angelina
(ars)