Penjual Batu Akik Tewas di Mobil

Sabtu, 18 April 2015 - 11:05 WIB
Penjual Batu Akik Tewas...
Penjual Batu Akik Tewas di Mobil
A A A
JAKARTA - Satu keluarga penjual batu akik tewas di mobil yang terparkir di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, kemarin. Diduga, mereka keracunan obat nyamuk bakar yang ditaruh di dalam mobil Daihatsu Grand Max.

Satu keluarga itu yakni Buyung Harianyo, 44 (suami), Desti, 28 (istri), dan Chandra, 4 (anak), yang merupakan warga Bengkulu. ”Saat ditemukan seluruhnya sedang dalam posisi tidur dan tercium bau obat nyamuk bakar,” ujar Kasubbag Humas Polres Jakarta Timur Kompol Husaima. Tiga jenazah tersebut dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk divisum.

Saksi mata di lokasi, Budi mengatakan, Buyung adalah teman berjualan batu akik di Pasar Rawa Bening. Dia tak menyangka satu keluarga itu tewas karena dikira masih tertidur di mobilnya. Di posisi depan tampak Buyung tewas dalam keadaan tertidur menghadap ke kaca samping bagian kanan. Istrinya berada di kemudi dalam posisi tertidur membelakangi kaca depan mobil dan bersandar ke dasbor.

Sedangkan, Chandra di bangku tengah dalam keadaan tengkurap. ”Di dalam mobilnya juga ada sisa bakaran obat nyamuk kertas di bagian pijakan kaki kemudi,” ujar Budi. Kapolsek Jatinegara Kompol Dasril menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil visum. Dugaan sementara para korban tewas keracunan karena kaca mobil tertutup. ”Tandatanda kekerasan tidak ada.

Tetapi, saya tidak bisa bilang bukan korban pembunuhan atau lainnya, karena untuk mengetahui penyebab kematian, jenazah harus divisum terlebih dulu,” katanya. Selama dua bulan berjualan batu akik, para korban memang tinggal di mobil. Kendaraan tersebut dijadikan tempat tidur sekaligus lapak untuk berjualan akik. ”Pintu belakang suka dibuka, ada plastik untuk menutupi kaca jendela, kalau pas lagi jualan saja dibuka,” ungkapnya.

Saat ditemukan tewas seluruh pintu mobil dalam keadaan tertutup, kaca-kaca jendela juga tertutup rapat. Sebelumnya ada tiga bocah perempuan tewas di mobil rusak yang terparkir di Lapangan Pergudangan Muara Karang Timur, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada 28 Maret lalu. Ketiganya yakni Hana, 4, Rani Sapitri, 5, dan Naipah, 5. Diduga, mereka tewas kekurangan oksigen dan dehidrasi akibat suhu dalam mobil meningkat.

Di bagian lain, korban ledakan bom banting di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, bernama Rustam alias Suro, 50, meninggal pada Kamis (16/4). Korban mengalami luka infeksi di tubuhnya akibat ledakan tersebut. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak mengatakan, Suro meninggal di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Polri Kramat Djati, Jakarta Timur.

Dari empat korban bom banting, Suro memang korban dengan luka terparah. Tiga korban selamat yakni Feri Andiyanto, Amir, Asep Samsudin. Ledakan bom banting terjadi di sebuah tanah kosong di Jalan Jati Bunder, Kebon Kacang, Tanah Abang, pada Rabu (8/4). Ledakan yang bersumber dari bom banting berdaya ledak rendah itu melukai empat orang. Dari lokasi kejadian, polisi menyita 49 bahan peledak.

Helmi syarif
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0663 seconds (0.1#10.140)