KA Bandara Tingkatkan Ekonomi Tangerang
A
A
A
TANGERANG - Keberadaan kereta api dari Batuceper ke Bandara Internasional Soekarno- Hatta akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang.
Hal itu terjadi lantaran di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak lagi ada gerai penjualan tiket langsung jalan (go show). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Said Endrawiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 6,5-6,7%. Bila kereta api bandara telah beroperasi, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7%.
Menurut dia, keberadaan transportasi massal seperti halnya kereta api dapat merangsang sektor bisnis. Apalagi Pemkot Tangerang akan menjadikan Stasiun Batuceper sebagai terminal pemberhentian antarmoda transportasi. ”Karena nantinya tidak ada lagi penjualan tiket di Bandara Soekarno-Hatta, maka akan menjadikan Stasiun Batuceper sebagai pusat bisnis baru,” katanya kemarin.
Berdasarkan pendataan awal yang dilakukannya, sektor yang akan tumbuh seperti transportasi, ritel, hotel, telekomunikasi hingga perdagangan dan jasa yang lain. Sejak 2009-2013 sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Tangerang hanya tumbuh 9,68%. Walau demikian, peningkatan terjadi setiap tahun, sedangkan sektor lain yang lebih tinggi pertumbuhannya yakni pengangkutan umum dan telekomunikasi, mencapai 10,31%.
”Kita harap agar check in dilakukan di Batuceper. Kalau hanya perlintasan maka tak dapat apaapa,” paparnya. Sementara itu, pembangunan kereta bandara sepanjang 12 kilometer dengan luas 30,36 hektare akan dilaksanakan mulai Juni atau Juli mendatang dan ditargetkan selesai pada 2016. Kini, pembangunan telah berjalan dan dalam proses pembikinan fondasi berupa tiang pancang dan kabel bawah tanah.
Rel kereta api bandara merupakan rangkaian pembangunan jalur kereta api dari Manggarai, Jakarta Selatan, sepanjang 30 kilometer. Proyek pembangunan yang ditangani PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini sedang masuk dalam proses lelang. Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta Yudis Tiawan bangga jika masyarakat sekitar dapat memperoleh peningkatan ekonomi dengan adanya kereta bandara.
”Apabila keberadaan Bandara Soekarno-Hatta dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Itu adalah salah satu dampak sistemik dari sebuah bandara,” ujarnya.
Denny irawan
Hal itu terjadi lantaran di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak lagi ada gerai penjualan tiket langsung jalan (go show). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Said Endrawiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 6,5-6,7%. Bila kereta api bandara telah beroperasi, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7%.
Menurut dia, keberadaan transportasi massal seperti halnya kereta api dapat merangsang sektor bisnis. Apalagi Pemkot Tangerang akan menjadikan Stasiun Batuceper sebagai terminal pemberhentian antarmoda transportasi. ”Karena nantinya tidak ada lagi penjualan tiket di Bandara Soekarno-Hatta, maka akan menjadikan Stasiun Batuceper sebagai pusat bisnis baru,” katanya kemarin.
Berdasarkan pendataan awal yang dilakukannya, sektor yang akan tumbuh seperti transportasi, ritel, hotel, telekomunikasi hingga perdagangan dan jasa yang lain. Sejak 2009-2013 sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Tangerang hanya tumbuh 9,68%. Walau demikian, peningkatan terjadi setiap tahun, sedangkan sektor lain yang lebih tinggi pertumbuhannya yakni pengangkutan umum dan telekomunikasi, mencapai 10,31%.
”Kita harap agar check in dilakukan di Batuceper. Kalau hanya perlintasan maka tak dapat apaapa,” paparnya. Sementara itu, pembangunan kereta bandara sepanjang 12 kilometer dengan luas 30,36 hektare akan dilaksanakan mulai Juni atau Juli mendatang dan ditargetkan selesai pada 2016. Kini, pembangunan telah berjalan dan dalam proses pembikinan fondasi berupa tiang pancang dan kabel bawah tanah.
Rel kereta api bandara merupakan rangkaian pembangunan jalur kereta api dari Manggarai, Jakarta Selatan, sepanjang 30 kilometer. Proyek pembangunan yang ditangani PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini sedang masuk dalam proses lelang. Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta Yudis Tiawan bangga jika masyarakat sekitar dapat memperoleh peningkatan ekonomi dengan adanya kereta bandara.
”Apabila keberadaan Bandara Soekarno-Hatta dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Itu adalah salah satu dampak sistemik dari sebuah bandara,” ujarnya.
Denny irawan
(bbg)