28 Kepala Negara Pastikan Hadiri KAA
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 28 kepala negara, enam wakil kepala negara, dan 77 perwakilan negara dipastikan akan menghadiri acara pertemuan dan peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) Ke-60 di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April mendatang.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan kepala negara yang sudah mengonfirmasi akan hadir terdiri atas 17 negara Asia dan 14 negara Afrika. Di antaranya dari Asia yaitu Timor Leste, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, China, Korea Utara, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Iran, Palestina, dan Yordania. Sementara dari Afrika yaitu Swaziland, Madagaskar, Malawi, Namibia, Afrika Selatan, Sudan, Zimbabwe, Mesir, Gabon, Aljazair, Angola, Liberia, Seychelles, dan Zambia.
Juru Bicara (Jubir) Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan, jumlah kepala negara atau wakil kepala negara yang akan hadir kemungkinan masih bisa bertambah. ”Sampai hari ini (kemarin), jumlah kepala negara yang sudah konfirmasi mencapai 34 kepala negara, enam di antaranya wakil kepala negara,” ujar Arrmanatha kepada para wartawan di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, kemarin.
”Sementara itu, jumlah perwakilan negara yang sudah konfirmasi ada 77 negara,” tambahnya. Selain dihadiri para petinggi pemerintahan, KAA Ke-60 tersebut juga akan dihadiri para perwakilan dari enam organisasi internasional dan para pebisnis dari seluruh dunia. Enam organisasi internasional itu ialah Asian Development Bank, Uni Afrika, ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Liga Negara Arab, dan South Center. Jumlah pengusaha yang akan hadir ada 480 orang, sedangkan delegasi 1.800 orang dan media sekitar 1.300.
”Jakarta pada 19-23 April akan kedatangan tamu sekitar 3.600-an. Biasanya, jumlahnya akan terus meningkat,” kata Arrmanatha. Beragam isu yang terjadi di kawasan Asia dan Afrika saat ini tengah menjadi sorotan dunia. Mulai dari isu keamanan, ekonomi, hingga aksi radikalisme terus menghiasi pemberitaan media-media internasional. Diperlukan upaya serius dan kerja sama dari semua pihak untuk menyelesaikan berbagai konflik tersebut.
Peringatan ke-60 tahun KAA menjadi momentum yang baik untuk menyuarakan perdamaian di kawasan Asia dan Afrika, terutama di negara-negara yang kini tengah dilanda konflik. ”Persoalan-persoalan kawasan Asia-Afrika akhir-akhir ini memang memerlukan perhatian khusus,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persiapan peringatan ke-60 KAA di Bandung kemarin. Berbagai konflik tengah melanda sejumlah negara di kawasan Asia dan Afrika.
Seperti di Yaman saat ini digelar operasi militer oleh negara-negara Teluk yang dipimpin Arab Saudi untuk menumpas kelompok Syiah Houthi sehingga mengganggu stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah. Ribuan warga negara Indonesia terpaksa diungsikan atas kejadian tersebut. Selain itu, ada gerakan separatis yang menamakan dirinya Boko Haram di Nigeria. Sejak beberapa tahun terakhir gerakan separatis ini telah mengguncang dunia.
Berbagai aksinya membuat sejumlah negara resah. Pada 2014, Boko Haram bahkan dilaporkan menculik 200 pelajar perempuan Nigeria. Mereka mengancam akan menjual para sandera sebagai budak. Ancaman lain pun datang dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ISIS dianggap menjadi ancaman dunia. Ribuan orang baik dari Asia, Afrika, Eropa dinyatakan bergabung dengan kelompok tersebut.
”Kita ingin sebuah keseimbangan global, keadilan global. Nanti saat pertemuan (KAA) akan disuarakan. (Nanti akan ada) pertemuan khusus terutama menyikapi proses-proses yang ada di Yaman, termasuk Suriah, dan tentunya kawasan kita sendiri,” tutur Jokowi.
Kemarin Jokowi meninjau sekaligus melakukan geladi bersih peringatan ke-60 KAA di Kota Bandung. Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan selaku penanggung jawab panitia nasional peringatan ke-60 KAA, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sejumlah perbaikan masih terus dilakukan.
Pembangunan toilet VIP pun telah mencapai 95%. Tinggal tahap penyelesaian. ”Kurang cat dikit-dikit. Secara umum (persiapan KAA) sudah 95%-96%,” ujar Jokowi. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, akan ada pengalihan arus di Jalan Otista saat para kepala negara dan delegasi bergerak dari kawasan Jalan Asia-Afrika menuju Gedung Pakuan.
”Nanti kemungkinan ada contra flow,” kata Emil. Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, persiapan menyambut pelaksanaan KAA sudah mencapai 90%. Sisa persiapan akan dirampungkan sebelum 19 April mendatang.
Muh shamil/ mochamad solehudin/ bima setiyadi/ant
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan kepala negara yang sudah mengonfirmasi akan hadir terdiri atas 17 negara Asia dan 14 negara Afrika. Di antaranya dari Asia yaitu Timor Leste, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, China, Korea Utara, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Iran, Palestina, dan Yordania. Sementara dari Afrika yaitu Swaziland, Madagaskar, Malawi, Namibia, Afrika Selatan, Sudan, Zimbabwe, Mesir, Gabon, Aljazair, Angola, Liberia, Seychelles, dan Zambia.
Juru Bicara (Jubir) Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan, jumlah kepala negara atau wakil kepala negara yang akan hadir kemungkinan masih bisa bertambah. ”Sampai hari ini (kemarin), jumlah kepala negara yang sudah konfirmasi mencapai 34 kepala negara, enam di antaranya wakil kepala negara,” ujar Arrmanatha kepada para wartawan di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, kemarin.
”Sementara itu, jumlah perwakilan negara yang sudah konfirmasi ada 77 negara,” tambahnya. Selain dihadiri para petinggi pemerintahan, KAA Ke-60 tersebut juga akan dihadiri para perwakilan dari enam organisasi internasional dan para pebisnis dari seluruh dunia. Enam organisasi internasional itu ialah Asian Development Bank, Uni Afrika, ASEAN, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Liga Negara Arab, dan South Center. Jumlah pengusaha yang akan hadir ada 480 orang, sedangkan delegasi 1.800 orang dan media sekitar 1.300.
”Jakarta pada 19-23 April akan kedatangan tamu sekitar 3.600-an. Biasanya, jumlahnya akan terus meningkat,” kata Arrmanatha. Beragam isu yang terjadi di kawasan Asia dan Afrika saat ini tengah menjadi sorotan dunia. Mulai dari isu keamanan, ekonomi, hingga aksi radikalisme terus menghiasi pemberitaan media-media internasional. Diperlukan upaya serius dan kerja sama dari semua pihak untuk menyelesaikan berbagai konflik tersebut.
Peringatan ke-60 tahun KAA menjadi momentum yang baik untuk menyuarakan perdamaian di kawasan Asia dan Afrika, terutama di negara-negara yang kini tengah dilanda konflik. ”Persoalan-persoalan kawasan Asia-Afrika akhir-akhir ini memang memerlukan perhatian khusus,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persiapan peringatan ke-60 KAA di Bandung kemarin. Berbagai konflik tengah melanda sejumlah negara di kawasan Asia dan Afrika.
Seperti di Yaman saat ini digelar operasi militer oleh negara-negara Teluk yang dipimpin Arab Saudi untuk menumpas kelompok Syiah Houthi sehingga mengganggu stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah. Ribuan warga negara Indonesia terpaksa diungsikan atas kejadian tersebut. Selain itu, ada gerakan separatis yang menamakan dirinya Boko Haram di Nigeria. Sejak beberapa tahun terakhir gerakan separatis ini telah mengguncang dunia.
Berbagai aksinya membuat sejumlah negara resah. Pada 2014, Boko Haram bahkan dilaporkan menculik 200 pelajar perempuan Nigeria. Mereka mengancam akan menjual para sandera sebagai budak. Ancaman lain pun datang dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ISIS dianggap menjadi ancaman dunia. Ribuan orang baik dari Asia, Afrika, Eropa dinyatakan bergabung dengan kelompok tersebut.
”Kita ingin sebuah keseimbangan global, keadilan global. Nanti saat pertemuan (KAA) akan disuarakan. (Nanti akan ada) pertemuan khusus terutama menyikapi proses-proses yang ada di Yaman, termasuk Suriah, dan tentunya kawasan kita sendiri,” tutur Jokowi.
Kemarin Jokowi meninjau sekaligus melakukan geladi bersih peringatan ke-60 KAA di Kota Bandung. Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan selaku penanggung jawab panitia nasional peringatan ke-60 KAA, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sejumlah perbaikan masih terus dilakukan.
Pembangunan toilet VIP pun telah mencapai 95%. Tinggal tahap penyelesaian. ”Kurang cat dikit-dikit. Secara umum (persiapan KAA) sudah 95%-96%,” ujar Jokowi. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, akan ada pengalihan arus di Jalan Otista saat para kepala negara dan delegasi bergerak dari kawasan Jalan Asia-Afrika menuju Gedung Pakuan.
”Nanti kemungkinan ada contra flow,” kata Emil. Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, persiapan menyambut pelaksanaan KAA sudah mencapai 90%. Sisa persiapan akan dirampungkan sebelum 19 April mendatang.
Muh shamil/ mochamad solehudin/ bima setiyadi/ant
(ars)