Polisi Dalami Motif Lain Pembunuhan Tata

Kamis, 16 April 2015 - 08:41 WIB
Polisi Dalami Motif...
Polisi Dalami Motif Lain Pembunuhan Tata
A A A
JAKARTA - Polisi akhirnya menangkap pembunuh Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby alias Empi, 26, setelah lima hari pencarian. M Prio Santoso, 25, dibekuk di Bojonggede, Bogor, kemarin.

Polisi menemukan jejak pelaku berkat penelusuran buku daftar tamu, pemeriksaan saksi-saksi, danpelacakan deoxyribosenucleic acid (DNA) dari barang bukti di indekos korban yang berada di Jalan Tebet Utara, Jakarta Selatan.

Dari situlah, Prio yang juga guru bimbingan belajar di Kedoya, Jakarta Barat tersebut ditangkap di rumah kontrakannya tanpa perlawanan. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Albert Tedy Sianipar mengatakan, pelaku tidak mengelak saat penangkapan. ”Dalam pengakuannya, pelaku mengaku kesal karena dibilang bau badan oleh korban,” ujarnya kemarin.

Setelah membunuh, pelaku langsung mengambil empat ponsel, Macbook mini, iPad, laptop, serta uang tunai Rp1,8 juta. Kepala Subdirektorat Jatanras pada Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menyebutkan, saat ini polisi masih mendalami motif lain dalam kasus pembunuhan Tata Chubby.”Motiflain(merampok) masih didalami. Pengakuannya hanya spontan membunuh,” ujarnya.

Prio mengaku mengambil barang-barang korban karena melihatnya di atas meja. Herry menjelaskan, pertemuan keduanya diawali Maret lalu melalui media sosial Twitter. Pelaku dengan akun @santos06yoyo menghubungi Deudeuh Alfisahrin yang mempunyai akun @tataa_chubby. ”Setelah bertukar nomor telepon, akhirnya mereka bertemu di kos-kosan Tata, kemudian dilanjutkan pertemuan terakhir pada Jumat (10/4),” katanya.

Saat itu Prio membuat janji dengan korban akan datang untuk meminta pelayanan seksnya. Pelaku naik Commuter Line dari Stasiun Pesing, Jakarta Barat menuju Tebet, Jakarta Selatan. Karena sudah mengetahui tempat tinggal korban, dia langsung masuk kamar, dilanjutkan berhubungan layaknya suami-istri. Namun tak seperti pertemuan pertama, kali ini korban malah mengatakan badan pelaku mengeluarkan bau tak sedap.

”Korban bilang badan kamu bau dan dia tersinggung sehingga pelaku langsung membunuhnya,” kata Herry. Korban sempat melawan dengan menggigit jari pelaku. Namun karena kalah tenaga, akhirnya korban lemas dan tidak sadarkan diri. Saat itu pelaku langsung membekap dengan kaus kaki dan melilit leher korban dengan kabel rollyang ada di lokasi. Setelah membunuh, pelaku sempat terdiam dan memutuskan membawa barang-barang milik korban.

”Uang dan barangbarang korban belum sempat digunakan dan berhasil disita secara utuh,” ucapnya. Dalam penuturannya, Prio mengaku kesal saat korban menyebut dirinya bau rokok. Korban berulang-ulang mengatakan hal itu. ”Bahkan, dia juga bilang mau pingsan karena baunya,” katanya di Polda Metro Jaya. Karena emosi memuncak, pelaku yang saat itu tanpa busana langsung mencekik korban yang juga tengah telanjang. ”Saya enggak sempat keluar, karena saya langsung cekik dia,” ucapnya.

Saat pembunuhan terjadi ada suara orang mengetuk pintu, namun didiamkan. Setelah merasa aman, pelaku langsung keluar indekos untuk kabur ke Bogor dengan menumpang kereta. Terjadinya hubungan gelap melalui akses Twitterdari pria yang sudah mempunyai istri hingga berujung pembunuhan, menurut psikolog Universitas Indonesia Dewi Haroen disebabkan pergeseran nilai moral dalam kehidupan rumah tangga di masyarakat sehingga pria mencari kepuasan lain di luar rumah untuk memenuhi fantasinya.

Pertama, ini karena tidak berfungsinya pasangan secara seksual sehingga pria memilih mencari kepuasan di luar rumah. Pilihan itu terpaksa dilakukan karena pria memilih mempertahankan rumah tangga. ”Mereka memilih untuk jajan daripada harus bercerai, sebab kalau menikah lagi dengan alasan itu (ketidakberfungsian istri secara seksual) menjadistigmaburukdi masyarakat,” ujarnya.

Kedua, persoalan kepuasan. Kebanyakan wanita yang sudah menikah merasa lebih lelah karena sibuk dengan pekerjaan dan mengurus rumah tangga, sehingga ketika suami memerlukan perhatian maka istri seharusnya bisa memberikan. Jika kebutuhan yang diminta suami terpenuhi, kemungkinan suami mencari kepuasan di luar rumah bisa terhindari.

”Karena suami tidak mau ribut dengan istri maka dia cenderung mencari keluar. Mereka mencari jalan pintas dengan menyewa tenaga dari jasa mereka (PSK). Dan ini transaksi profesional, mereka membeli jasa seperlunya saja,” jelasnya. Ketiga, kondisi ekonomi masyarakat saat ini mengalami peningkatan. Dengan peningkatan ekonomi, pria cenderung iseng dan berupaya mencari variasi karena adanya kejenuhan. Mereka ingin mencari sesuatu yang fantastis dan sensasional.

”Kalau dengan pasangan cenderung fantasinya biasa saja, kalau dengan yang lain cenderung lebih menggoda. Sebaiknya pasangan juga bisa mencari variasi sehingga tidak terjadi kejenuhan,” ungkap Dewi. Untuk mencegah terjadinya perselingkuhan dalam kehidupan pernikahan, pasangan harus saling memahami kemauan masing-masing. Para istri pun disarankan tetap menjaga penampilan kendati sudah memiliki banyak anak.

”Dengan mencari variasi dapat mencegah adanya perselingkuhan,” ujarnya. Kontrol sosial juga harus difungsikan kembali sehingga norma-norma yang ada bisa tetap dijaga.

Helmi syarif/ r ratna purnama
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)