Istri Badrodin Haiti Diduga Pernah Jadi Korban Malapraktik
A
A
A
JAKARTA - Pengakuan istri calon Kapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti, Tejaningsih, mengaku pernah menjadi korban malapraktik, bermula dari cerita putra kedua Badrodin, Fakhri Subhana Haiti saat ditanya salah seorang Komisi III DPR dalam kunjungannya ke rumah Badrodin.
Fakhri berkisah dirinya mengambil kuliah jurusan farmasi lantaran musibah yang dialami ibunya saat menjadi korban malapraktik oleh oknum dokter di Rumah Sakit.
Istri Badrodin, Tejaningsih membenarkan soal dugaan malapraktik itu. Dia mengatakan ihwal malapraktik itu bermula saat dirinya diagnosa menderita penyakit lambung yang memutuskan dia harus dirawat.
Singkat kata, Tejaningsih mengalami alergi atas obat atau Stevens Johnson syndrome yang diberikan dokter, yang membuat kulit bagian wajahnya mirip seperti orang yang tersiram air keras.
"Sempat dirawat di Jakarta 10 hari dan di sana (Singapura) 18 hari," kata Tejaningsih, seusai menenami Badrodin yang dikunjungi Komisi III, di rumahnya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).
Tejaningsih sempat menunjukkan sejumlah foto kepada wartawan saat dirinya masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Dari gambar tersebut, seluruh bagian wajah Tejaningsih terlihat seperti terbakar dan hampir seluruh wajahnya sulit dikenali.
Menurut dia, dugaan malapraktik yang menimpanya terjadi pada tahun 2008. "Alhamdulillah sekarang sudah benar-benar sembuh, saya cuma berharap yang menimpa saya tidak terjadi pada orang lain," ungkapnya.
Saat disinggung apakah musibah yang menimpanya sudah dilaporkan ke pihak berwajib, Tejaningsih bilang menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Saya enggak tahu, itu urusan penyidik ya yang menangani. Makanya setelah kejadian itu bapak (Badrodin) milih mengansurasikan," tandasnya.
Fakhri berkisah dirinya mengambil kuliah jurusan farmasi lantaran musibah yang dialami ibunya saat menjadi korban malapraktik oleh oknum dokter di Rumah Sakit.
Istri Badrodin, Tejaningsih membenarkan soal dugaan malapraktik itu. Dia mengatakan ihwal malapraktik itu bermula saat dirinya diagnosa menderita penyakit lambung yang memutuskan dia harus dirawat.
Singkat kata, Tejaningsih mengalami alergi atas obat atau Stevens Johnson syndrome yang diberikan dokter, yang membuat kulit bagian wajahnya mirip seperti orang yang tersiram air keras.
"Sempat dirawat di Jakarta 10 hari dan di sana (Singapura) 18 hari," kata Tejaningsih, seusai menenami Badrodin yang dikunjungi Komisi III, di rumahnya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).
Tejaningsih sempat menunjukkan sejumlah foto kepada wartawan saat dirinya masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Dari gambar tersebut, seluruh bagian wajah Tejaningsih terlihat seperti terbakar dan hampir seluruh wajahnya sulit dikenali.
Menurut dia, dugaan malapraktik yang menimpanya terjadi pada tahun 2008. "Alhamdulillah sekarang sudah benar-benar sembuh, saya cuma berharap yang menimpa saya tidak terjadi pada orang lain," ungkapnya.
Saat disinggung apakah musibah yang menimpanya sudah dilaporkan ke pihak berwajib, Tejaningsih bilang menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Saya enggak tahu, itu urusan penyidik ya yang menangani. Makanya setelah kejadian itu bapak (Badrodin) milih mengansurasikan," tandasnya.
(maf)