Buya Syafii: Kepentingan Umum Sudah Ditaklukkan Kepentingan Pribadi

Rabu, 15 April 2015 - 08:59 WIB
Buya Syafii: Kepentingan...
Buya Syafii: Kepentingan Umum Sudah Ditaklukkan Kepentingan Pribadi
A A A
JAKARTA - Kondisi bangsa yang terus dirundung masalah menjadi keprihatinan tersendiri bagi cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif.

Melalui bukunya berjudul Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu mencoba memberikan pemikiran dan analisisnya bagi masyarakat Indonesia. Menurut dia, melihat persoalan bangsa saat ini, ada nilai yang hilang dalam sendi bangsa, yakni kepentingan umum yang sudah takluk oleh kepentingan pribadi. Karena itu dia mengingatkan apabila tidak dibendung sedini mungkin, hal ini akan membahayakan nasib bangsa ke depan.

”Arus semacam ini bisa dikatakan bangsa sedang menggali kuburannya. Itu terasa sekali,” ujar Buya Syafii saat peluncuran bukunya sekaligus tasyakuran usianya yang ke- 80 tahun di Jakarta semalam. Menurut Buya Syafii, banyak di kalangan masyarakat saat ini yang juga tidak setia kepada bangsa sendiri. Dia mengambil datayangdisampaikanBappenas bahwa banyak rakyat Indonesia sendiri yang terlibat pencurian ikan oleh bangsa lain yang nilainya mencapai Rp300 triliun.

”Betapa kita sekarang tidak setia terhadap bangsa ini, bangsa ini pingsan secara moral,” ucapnya. Di saat kondisi bangsa yang seperti ini, Buya Syafii mengajak umat Islam untuk kembali pada ajaran agamanya. Ajaran agama Islam yang damai dan menuju keadilan. ”Ajaran yang sesungguhnya tidak ada paksaan dalam beragama, bahkan kalau kamu ingin beriman mari, tapi kalau tidak itu urusan kamu, bebas,” tuturnya.

Buya Syafii juga mengatakan bahwa apabila di kalangan umat Islam sendiri terjadi perpecahan, mereka harus kembali pada tuntunan kitab suci Alquran. Memang dalam menafsirkan ajaran agama melalui Alquran ini orang bisa berbeda. ”Tapi di dalam Alquran ada benang merah,” imbuhnya.

Ketua MPR Zulkifli Hasan turut memberikan testimoninya atas peluncuran buku garapan Buya Syafii Maarif ini. Menurut dia banyak pesan yang disampaikan dalam buku tersebut, salah satunya bagaimana menjadi politisi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. ”Yang paling saya takut dikatakan politisi rabun ayam atau politisi kumuh seperti yang dikatakan Buya,” ucap Zulkifli.

Menurut dia, beberapa pesan lain yang tertulis di buku itu juga coba diterapkan dalam profesinya saat ini, yaitu bagaimana menyukseskan program di jabatan barunya di dunia politik sebagai ketua MPR. ”Kalau dulu MPR itu fokus sosialisasi 4 pilar, maka saya lanjutkan bahwa pada usia 70 tahun kita merdeka, maka bukan saatnya lagi kita sosialisasi,” tuturnya. Zulkifli yakin apabila banyak pihak yang menerapkan pandangan- pandangan Buya Syafii, kita akan mampu menghadapi tantangan bangsa.

”Kaya miskin, politik kumuh itu bisa kita atasi dengan pandangan Buya Syafii,” katanya. Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo juga memberikan pendapatnya mengenai buku Buya Syafii tersebut. Dia mengatakan apa yang disampaikan adalah sebuah analisis kesejarahan yang kuat yang dilandasi pemahaman terhadap sejarah yang dalam.

”Kalau saya diminta merumuskan dalam satu kata adalah personalisasi keislaman di In-donesia,” ujar dia yang juga menjabat sebagai Wali Gereja Indonesia tersebut.

Dian ramdhani
(ars)
Berita Terkait
Mimbar Demokrasi Melawan...
Mimbar Demokrasi Melawan Politik Dinasti
Luncurkan 2Indo Survei,...
Luncurkan 2Indo Survei, Arfino Koto : 2024 Adalah Eranya Anak Muda
Mimbar Demokrasi Tolak...
Mimbar Demokrasi Tolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM
Mahasiswa Tolak Politik...
Mahasiswa Tolak Politik Dinasti
#PraxiSurvey Soroti...
#PraxiSurvey Soroti Dilema Pemilu 2024, 42,96 Persen Mahasiswa akan Terima Uang Tanpa Pilih Kandidat
Mimbar Demokrasi Lawan...
Mimbar Demokrasi Lawan Politik Dinasti
Berita Terkini
Konstruksi Perkara OTT...
Konstruksi Perkara OTT KPK Dugaan Suap Proyek Dinas PUPR OKU
1 jam yang lalu
Kronologi OTT 3 Anggota...
Kronologi OTT 3 Anggota DPRD OKU dan Kepala Dinas, Uang Rp2,6 Miliar hingga Fortuner Diamankan
1 jam yang lalu
Antisipasi Penumpukan...
Antisipasi Penumpukan di Rest Area, Menag Imbau Semua Masjid Dilewati Pemudik Dibuka 24 Jam
1 jam yang lalu
Ramadan 1446 H, BSI...
Ramadan 1446 H, BSI Beri Santunan untuk 4.444 Anak Yatim Dhuafa
2 jam yang lalu
Ekoteologi dan Puasa...
Ekoteologi dan Puasa Ramadan
2 jam yang lalu
Polemik RUU TNI, Ini...
Polemik RUU TNI, Ini Kekhawatiran Wasekjen PB HMI jika Disahkan
2 jam yang lalu
Infografis
Jenderal IRGC: Iran...
Jenderal IRGC: Iran Sudah Beli Jet Tempur Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved