Masker Kulit Manggis Cegah Penuaan Dini

Selasa, 14 April 2015 - 10:08 WIB
Masker Kulit Manggis Cegah Penuaan Dini
Masker Kulit Manggis Cegah Penuaan Dini
A A A
Manggis adalah buah yang kaya antioksidan. Banyak penyakit bisa sembuh setelah pasien mengonsumsi ekstrak, seduhan, bahkan jus kulit manggis dalam kemasan botol.

Khasiat ”buah dewa” ini menginspirasi dua mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Jawa Timur. Yuvita Rosary Deva dan Rusdwi Cahyani menjadikan ekstrak kulit buah manggis sebagai bahan krim pelembab dan masker kecantikan. Inovasi ini bagian syarat dua alumni sarjana strata-1 (S-1) Fakultas Farmasi itu meraih profesi apoteker.

Di Laboratorium Farmasetika, Fakultas Farmasi, lantai V Tower Timur, Kampus UKWMS di Pakuwon City Surabaya Timur, keduanya mempraktikkan cara pembuatan krim maupun masker yang secara klinis bisa mencegah penuaan dini pada kulit. ”Proses pembuatan krim kulit manggis mudah. Kulit manggis yang merupakan limbah diekstraksi, yang diawali dengan maserasi atau perendaman. Tujuannya mengeluarkan senyawa aktif dari kulit manggis yang larut dari perendaman,” ungkap Rusdwi.

Larutan senyawa lantas dikeringkan menggunakan teknologi spray drying , hingga menghasilkan serbuk atau ekstrak kering kulit manggis. Ekstrak ini menjadi bahan baku utama krim maupun masker. Rusdwi merinci lanjut tahapan pembuatan krim. Ekstrak kulit manggis itu dicampur. Ada fase air dan ada fase minyak, kemudian dipanaskan. Setelah semua lebur lalu dimasukkan ke mortit atau alat penggerus (lumpang) keramik. Setelah terbentuk krim, ditambahkan bahan lain krim.

Ada gliserin, propylene glycol, gliserin monostearat, asam stearat, tea, methyl paraben, dan aqua . Jadilah krim pelembab kulit buah manggis. Mahasiswi berjilbab ini belum menghitung secara ekonomis terkait bahan pembuatan krim pelembab. Meski demikian, alumni SMK Farmasi Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr Ramelan ini memastikan harganya murah. ”Ini karena kulit manggis merupakan limbah,” sebut Rusdwi yang lahir di Surabaya, 16 Maret 1991 ini.

Ekstrak kulit buah manggis juga menjadi bahan baku utama masker wajah. Setelah dioleskan ke wajah dan ditunggu sesaat, masker tersebut akan mengering dan membentuk lapisan sehingga bisa dikelupas. Rasa fresh akan didapat setelah masker dikelupas. Komedo juga akan terangkat. Seiring bersihnya kulit, jerawat pun sulit mendekat. Masker ini karya Yuvita Rosary Deva. Adapun bahannya terdiri atas lapisan film, gliserin, polyfinel alcohol, polyvinyl pirolidon (PP_K30).

”Dalam tahapan pembuatan, bahan baku ada yang dilarutkan dalam air, diaduk, lalu jadilah masker. Penyimpanan juga dengan suhu biasa,” kata Yuvita. Karya dua mahasiswi ini diapresiasi Farida Lanawati, dosen pembimbing mereka.

”Krim pelembab dan masker kulit buah manggis itu membantu regenasi kulit, mencegah penuaan dini akibat radikal bebas,” imbuh Farida. Farida berharap lulusan Fakultas Farmasi di kampusnya ke depan mampu menghasilkan objek wirausaha.

Soeprayitno
Surabaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6855 seconds (0.1#10.140)