DPR Bentuk Polisi Parlemen, Buntut Kisruh Golkar?
A
A
A
JAKARTA - DPR menegaskan rencana pembentukan polisi parlemen tidak terkait kasus pencongkelan pintu ruang Sekretariat Fraksi Partai Golkar, beberapa waktu lalu.
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Roem Kono menegaskan rencana pembentukan polisi parlemen tidak ada kaitannya dengan konflik Golkar.
"Tidak ada kaitannya. Ini sudah direncanakan sejak lama. Golkar hanya contoh kasus. Jangan terjadi lagi dengan partai lain," ucap Roem di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Roem menjelaskan, rencana pembentukan polisi parlemen demi meningkatkan kualitas pengamanan di kompleks parlemen dan sekitarnya. Oleh karena itu,gedung merupakan salah satu sarana penting untuk mendukung operasional polisi parlemen.
"Masak polisi tidak punya sarana. Di sini kan sudah ada pospol (pos polisi). Minimal harus ditingkatkan dengan sarana prasarana lainya," tutur anggota Komisi V DPR itu.
Kendati demikian, lanjut Roem, pihaknya belum membahas rencana itu dari sisi kebutuhan anggaran. "Ini program baru, semua harus dihimpun untuk masterplan (rancangan)," katanya.
Menurut dia, saat ini rencana pembentukan posisi parlemen sedang dibahas oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR dibantu Kesetjenan DPR. (Baca: Ingin Modern, DPR Akan Bentuk Polisi Modern)
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Roem Kono menegaskan rencana pembentukan polisi parlemen tidak ada kaitannya dengan konflik Golkar.
"Tidak ada kaitannya. Ini sudah direncanakan sejak lama. Golkar hanya contoh kasus. Jangan terjadi lagi dengan partai lain," ucap Roem di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Roem menjelaskan, rencana pembentukan polisi parlemen demi meningkatkan kualitas pengamanan di kompleks parlemen dan sekitarnya. Oleh karena itu,gedung merupakan salah satu sarana penting untuk mendukung operasional polisi parlemen.
"Masak polisi tidak punya sarana. Di sini kan sudah ada pospol (pos polisi). Minimal harus ditingkatkan dengan sarana prasarana lainya," tutur anggota Komisi V DPR itu.
Kendati demikian, lanjut Roem, pihaknya belum membahas rencana itu dari sisi kebutuhan anggaran. "Ini program baru, semua harus dihimpun untuk masterplan (rancangan)," katanya.
Menurut dia, saat ini rencana pembentukan posisi parlemen sedang dibahas oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR dibantu Kesetjenan DPR. (Baca: Ingin Modern, DPR Akan Bentuk Polisi Modern)
(dam)